Sebaik-baiknya Pernikahan yang Paling Baik

Kamis, 03 Desember 2020 - 13:43 WIB
(Baca juga : Ikuti PBB, Indonesia Didesak Lebih Terbuka soal Pemanfaatan Ganja untuk Medis )

Ada sebagian yang berpikir bahwasanya ini adalah sekali seumur hidup. Maka jawabannya iya betul sekali seumur hidup. Lalu apakah kalau begitu kita harus melaksanakannya dengan maksimal? Padahal yang paling utama adalah setelah pernikahan. Kalau seandainya satu malam habis satu miliar kemudian setelah tiga bulan atau satu tahun bercerai, apa gunanya? Kita harus melihat esensi yang ada di dalam sebuah pernikahan, bukan hanya sekadar dekorasi atau sekedar penampilan luarnya saja.

Jika di dalam pernikahan tersebut ada kemudahan dan memudahkan, jauh dari berlebih-lebihan, maka ini penyebab-penyebab yang mendatangkan berkah dan terus-menerusnya kebaikan kepada suami istri tersebut.

(Baca juga : Perasaan Tidak Adil Picu Kebersamaan Kolektif Berhimpun dalam Kelompok Alumni 212 )

Berbeda jika dimulai dengan berlebih-lebihan, berfoya-foya, menghambur-hamburkan harta, dan dimulai dengan maksiat, musik, tarian, membuka aurat dan berbagai macam jenis dosa, maka ini permulaan dari sebab-sebab dicabutnya keberkahan dari keluarga tersebut.

Wallahu A'lam
(wid)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi.  Ada seorang sahabat bertanya: bagaimana maksud amanat disia-siakan?  Nabi menjawab: Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu.

(HR. Bukhari No. 6015)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More