Sunan Kalijaga (4): Dari Pakaian Takwa Sampai Suluk Linglung
Rabu, 16 Desember 2020 - 13:30 WIB
Beberapa ilmu telah diajarkan oleh Nabi Khidir kepada Sunan Kalijaga tentang iman hidayat kemudian sampai selesai dan jelas di jelaskan dari rincinya. Nabi Khidir mengatakan bahwa apa yang menjadi pertanyaan Sunan Kalijaga selama ini sudah terjawab, Sunan Kalijaga pulang ke Jawa setelah selesai mendapatkan ilmu dari Nabi Khidir.
Suluk Linglung yang menjelaskan bahwa Tuhan adalah dzat yang sebenarnya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Tuhan dibahasakan dengan Allah, Hyang Widhi, Gusti Kang Murbeng Dumadi, hal ini membuktikan bahwa Sunan Kalijaga memiliki konsep Monoteisme yang luas.
Ridin Shofwan dalam karya tulisannya berjudul "Wejangan Nabi Khidzir Kepada Sunan Kalijaga (Kajian Mistik Dalam Suluk Seh Malaya)" menyebut di dalam Suluk Linglung karya Sunan Kalijaga, corak Monoteisme terjelaskan dengan pesan tersirat dan tersurat di dalam karya teks ini. Penjelasan yang tergambarkan di dalam karya Suluk Linglung ini menjelaskan dengan baik, bahwa Sunan Kalijaga memiliki sebuah konsep monoteisme yang cukup unik dan terjelaskan dengan sempurna. ( )
Gambaran tentang konsep Tuhan di Jawa, seperti dengan ungkapan yang menyatakan bahwa Tuhan itu “Adoh Tanpa Wagenan, Cedak Tanpa Senggolan”, (Ia jauh tak terhingga tetapi, Ia dekat namun tak tersentuh). Dengan kata lain Tuhan merupakan Dzat yang Transenden, yang mutlak, jauh tak tersentuh oleh pikiran ataupun penglihatan jasmani.
Tuhan juga merupakan Dzat yang Immanen mengejewantah dalam ciptaanya, termasuk dalam diri manusia. (Bersambung)
Suluk Linglung yang menjelaskan bahwa Tuhan adalah dzat yang sebenarnya tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Tuhan dibahasakan dengan Allah, Hyang Widhi, Gusti Kang Murbeng Dumadi, hal ini membuktikan bahwa Sunan Kalijaga memiliki konsep Monoteisme yang luas.
Ridin Shofwan dalam karya tulisannya berjudul "Wejangan Nabi Khidzir Kepada Sunan Kalijaga (Kajian Mistik Dalam Suluk Seh Malaya)" menyebut di dalam Suluk Linglung karya Sunan Kalijaga, corak Monoteisme terjelaskan dengan pesan tersirat dan tersurat di dalam karya teks ini. Penjelasan yang tergambarkan di dalam karya Suluk Linglung ini menjelaskan dengan baik, bahwa Sunan Kalijaga memiliki sebuah konsep monoteisme yang cukup unik dan terjelaskan dengan sempurna. ( )
Gambaran tentang konsep Tuhan di Jawa, seperti dengan ungkapan yang menyatakan bahwa Tuhan itu “Adoh Tanpa Wagenan, Cedak Tanpa Senggolan”, (Ia jauh tak terhingga tetapi, Ia dekat namun tak tersentuh). Dengan kata lain Tuhan merupakan Dzat yang Transenden, yang mutlak, jauh tak tersentuh oleh pikiran ataupun penglihatan jasmani.
Tuhan juga merupakan Dzat yang Immanen mengejewantah dalam ciptaanya, termasuk dalam diri manusia. (Bersambung)
(mhy)
Lihat Juga :