Canda Ala Sufi: Kue Harisah, Keledai, dan Hammad

Senin, 21 Desember 2020 - 06:44 WIB
Nashruddin Hoja. Foto/Ilustrasi/Ist
Berikut ceria kocak ala sufi yang dinukil dari karya Nashruddin dengan judul asli Nawadhir Juha al-Kubra dan diterjemahkan oleh Muhdor Assegaf dengan judul " Canda Ala Sufi Nashruddin "

Nikahkan Orang yang Makan Kue Harisah

Saat pernikahan Nashruddin, diadakanlah sebuah walimah yang dihadiri beberapa orang sahabat dan kerabat Nashruddin. Mereka menikmati makanan yang telah disediakan. Di antara makanan yang disajikan untuk mereka itu adalah kue Harisah yang sangat disukai Nashruddin. Saat menikmati jamuan tersebut, mereka lupa untuk mengajak Nashruddin makan bersama mereka. Nashruddin pun marah, lalu keluar dan pergi. (Baca juga: Canda Ala Sufi: Malam Bulan Purnama, Burung Gagak, dan Kepala Botak )


Tak lama kemudian, mereka menanyakan Nashruddin, namun tidak mendapatkannya.

Karena itu, mereka mengutus seseorang untuk mencarinya. Akhirnya, mereka menemukan Nashruddin di rumah salah seorang kerabatnya.

Mereka lalu membawanya pulang dan bertanya padanya, "Mengapa engkau pergi? Bukankah malam ini adalah malam pengantinmu?"

Nashruddin menjawab, "Aku tak butuh nikah. Nikahkan saja orang yang makan kue Harisah."

Keledaiku Sulit Dinaiki

Suatu hari, Nashruddin mengadakan perjalanan bersama sekelompok orang, lalu mereka singgah di sebuah tempat. Ketika mereka hendak meneruskan perjalanan, Nashruddin meminta kepada salah seorang temannya untuk mengambilkan keledainya. Dia lalu mengambil keledai itu dan memberikannya kepada Nashruddin. ( )

Ketika Nashruddin menaiki keledai itu dan meletakkan kaki kanannya ke pelana, Nashruddin terpeleset dan jatuh tersungkur ke tanah. Seluruh temannya tertawa melihat itu. Karena malu, Nashruddin berkata, "Aku tidak tergelincir, tapi keledaiku ini memang sulit dinaiki."

Setetes Keringat Hammad

Suatu saat, terlihat sebuah noda tinta berwarna hitam di pakaian Nashruddin.

Teman-temannya lalu menanyakan itu. Nashruddin menjawab, "Aku tidak tahu. Namun aku ingat, kemarin muridku Hammad yang berasal dari negeri Habasyi (Ethiopia) datang menemuiku dengan berkeringat dan mencium tanganku. Aku kira, itu pasti bekas keringat Hammad." (
(mhy)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَحُشِرَ لِسُلَيۡمٰنَ جُنُوۡدُهٗ مِنَ الۡجِنِّ وَالۡاِنۡسِ وَالطَّيۡرِ فَهُمۡ يُوۡزَعُوۡنَ (١٧) حَتّٰٓى اِذَاۤ اَتَوۡا عَلٰى وَادِ النَّمۡلِۙ قَالَتۡ نَمۡلَةٌ يّٰۤاَيُّهَا النَّمۡلُ ادۡخُلُوۡا مَسٰكِنَكُمۡ‌ۚ لَا يَحۡطِمَنَّكُمۡ سُلَيۡمٰنُ وَجُنُوۡدُهٗۙ وَهُمۡ لَا يَشۡعُرُوۡنَ‏ (١٨) فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنۡ قَوۡلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوۡزِعۡنِىۡۤ اَنۡ اَشۡكُرَ نِعۡمَتَكَ الَّتِىۡۤ اَنۡعَمۡتَ عَلَىَّ وَعَلٰى وَالِدَىَّ وَاَنۡ اَعۡمَلَ صَالِحًـا تَرۡضٰٮهُ وَاَدۡخِلۡنِىۡ بِرَحۡمَتِكَ فِىۡ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيۡنَ (١٩)
Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan agar aku mengerjakan kebajikan yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shalih.

(QS. An-Naml Ayat 17-19)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More