Selain Merupakan Sifat Para Nabi, Inilah Manfaat Dahsyat Bersyukur
Selasa, 22 Desember 2020 - 21:07 WIB
“Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)
3. Diampuni dosa-dosanya
Tak hanya ditambahkan nikmatnya, orang-orang yang bersyukur juga akan diampuni dosa-dosanya.
Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
“Allah Subhanahu wa ta’ala tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali Allah menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)
(Baca juga: Unsur Kayu dalam Furnitur Akan Tetap Jadi Tren Desain 2021 )
4. Disayang oleh Allah
Rasulullah bersabda, “Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Abu Dawud).
Muslimah, sebenarnya musibah (bala’) tidak akan pernah muncul ketika seseorang selalu merasa bersyukur. Karena apapun yang diterimanya dia akan merasa bahwa itu adalah yg terbaik baginya, sehingga ia bersyukur atasnya. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Ta'ala:
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS.An-Nisa: 147)
(Baca juga : Puncak Bogor Mendadak Macet, Ada Apa? )
Allah tidak akan menyiksa (menimpakan musibah) jika kita bersyukur dan beriman. Oleh karena itu selalu ingatlah kepada Allah dan bersyukurlah, jangan kufur nikmat. Demikian seperti firman-Nya berikut:
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al-Baqarah: 152)
Ketika kita mengingat-ingat nikmat Allah sebenarnya nikmat tersebut tak terhingga jumlahnya.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18)
Dengan demikian, meskipun sulit, hendaknya kita selalu berusaha bersyukur dengan kondisi yang ditakdirnya kepada kita. Ketahuilah bahwa nikmat Allah sangatlah banyak dan tak terhitung jumlahnya. Jangan sampai karena banyaknya nikmat tersebut, kita jadi menganggap enteng dan berakhir kufur.
(Baca juga : Dubai Hadirkan Penonton di Kualifikasi Australia Terbuka 2021 )
selain itu, senantiasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah atas limpahan nikmat Allah, walau cobaan datang dan rintangan menghadang, adalah merupakan sifat para Nabi dan Rasul Allah yang mulia. Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh ‘Alaihissalam,
ذرية من حملنا مع نوح إنه كان عبدا شكور
“(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Nuh adalah hamba yang banyak bersyukur” (QS. Al-Isra: 3).
3. Diampuni dosa-dosanya
Tak hanya ditambahkan nikmatnya, orang-orang yang bersyukur juga akan diampuni dosa-dosanya.
Rasulullah Shallallahu ‘alahi wa sallam bersabda,
“Allah Subhanahu wa ta’ala tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali Allah menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)
(Baca juga: Unsur Kayu dalam Furnitur Akan Tetap Jadi Tren Desain 2021 )
4. Disayang oleh Allah
Rasulullah bersabda, “Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa ta’ala sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Abu Dawud).
Muslimah, sebenarnya musibah (bala’) tidak akan pernah muncul ketika seseorang selalu merasa bersyukur. Karena apapun yang diterimanya dia akan merasa bahwa itu adalah yg terbaik baginya, sehingga ia bersyukur atasnya. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah Ta'ala:
“Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui.” (QS.An-Nisa: 147)
(Baca juga : Puncak Bogor Mendadak Macet, Ada Apa? )
Allah tidak akan menyiksa (menimpakan musibah) jika kita bersyukur dan beriman. Oleh karena itu selalu ingatlah kepada Allah dan bersyukurlah, jangan kufur nikmat. Demikian seperti firman-Nya berikut:
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al-Baqarah: 152)
Ketika kita mengingat-ingat nikmat Allah sebenarnya nikmat tersebut tak terhingga jumlahnya.
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nahl: 18)
Dengan demikian, meskipun sulit, hendaknya kita selalu berusaha bersyukur dengan kondisi yang ditakdirnya kepada kita. Ketahuilah bahwa nikmat Allah sangatlah banyak dan tak terhitung jumlahnya. Jangan sampai karena banyaknya nikmat tersebut, kita jadi menganggap enteng dan berakhir kufur.
(Baca juga : Dubai Hadirkan Penonton di Kualifikasi Australia Terbuka 2021 )
selain itu, senantiasa bersyukur dan berterima kasih kepada Allah atas limpahan nikmat Allah, walau cobaan datang dan rintangan menghadang, adalah merupakan sifat para Nabi dan Rasul Allah yang mulia. Allah Ta’ala berfirman tentang Nabi Nuh ‘Alaihissalam,
ذرية من حملنا مع نوح إنه كان عبدا شكور
“(Yaitu) anak cucu dari orang-orang yang Kami bawa bersama-sama Nuh. Sesungguhnya Nuh adalah hamba yang banyak bersyukur” (QS. Al-Isra: 3).