Selain Merupakan Sifat Para Nabi, Inilah Manfaat Dahsyat Bersyukur
Selasa, 22 Desember 2020 - 21:07 WIB
Ketika seseorang merasa bersyukur atas segala hal yang dimiliki dalam hidup , maka dia cenderung merasa puas dengan segala situasi yang terjadi di dalam kehidupan . Sederhananya, manusia tidak akan pernah membandingkan kehidupannya dengan kehidupan orang lain yang mungkin terlihat lebih “wah” atau “lebih indah”.
Orang-orang yang merasa bersyukur dalam hidupnya akan menjauhi segala hal yang berbau “Hedonisme”, mereka tidak perlu untuk membeli mobil mahal hanya untuk membuktikan kepada orang lain bahwa dirinya mampu. Dengan bersyukur manusia akan terus merasa bahagia dan puas dengan kehidupannya dalam jangka panjang. Kepuasan akan terus meningkat ketika kita terus bersyukur atas segala hal yang ada di dalam hidup kita.
(Baca juga : Sosok Siti Aminah, Perempuan Mulia Ibunda Nabi SAW )
Ibnul Qayyim mengatakan dalam Madarijus Salikin :
الشكر ظهور أثر نعمة الله على لسان عبده: ثناء واعترافا، وعلى قلبه شهودا ومحبة، وعلى جوارحه انقيادا وطاعة
“Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.”
Bersyukur atau syukur, sebenarnya banyak disebutkan dalam Al-Qur'an. Sebagai muslim kita diperintahkan untuk pandai bersyukur atas semua karunia dan nikmat yang telah Allah Ta'ala berikan. Perintah bersyukur ini, Allah perintahkan dalam firmannya :
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
(Baca juga: Ibu Adalah Karomah bagi Anak-anaknya )
Begitu juga Rasullullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa orang yang paling bersyukur ialah manusia yang paling qanaah (menerima pemberian Allah) dalam kehidupannya. Sedangkan manusia yang paling kufur adalah manusia yang rakus dan tamak. Karena orang yang rakus itu tak pernah menikmati yang sudah ia terima, tapi ia masih terus berangan-angan terhadap apa yang belum ia miliki.
Padahal dengan bersyukur maka Allah juga menjanjikan banyak ganjaran bagi mereka yang senantias bersyukur. Seperti akan menambah nikmat di atas kenikmatan yang telah diberikan-Nya pada kita. Tambahan nikmat yang dimaksud bisa berbentuk zahir (seperti harta yang bertambah), ataupun batin misal: ketentraman hati, kebahagiaan keluarga, kekhusyuan salat, ataupun nikmat-nikmat yang nanti akan kita terima di akherat nanti.
(Baca juga: Inilah Sayembara Setan : Memisahkan Antara Suami Istri )
1. Ditambahkan nikmatnya
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).
Di samping itu, nikmat Allah bukan hanya seputar harta dan penampilan, namun juga dapat berupa dihindari dari marabahaya, penyakit fisik maupun psikis, mendapat perlindungan dari gangguan manusia, jin serta binatang. Bahkan juga termasuk perlindungan dari kekufuran, kemusyrikan, dan bid’ah.
2. Dilipatgandakan pahalanya
Bukan cuma nikmatnya, Allah juga akan menambah pahala orang-orang yang senantiasa bersyukur dengan kondisi yang mereka alami.
(Baca juga: Terpilih Jadi Menparekraf, Ini Besaran Harta Kekayaan Sandiaga Uno )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,
Orang-orang yang merasa bersyukur dalam hidupnya akan menjauhi segala hal yang berbau “Hedonisme”, mereka tidak perlu untuk membeli mobil mahal hanya untuk membuktikan kepada orang lain bahwa dirinya mampu. Dengan bersyukur manusia akan terus merasa bahagia dan puas dengan kehidupannya dalam jangka panjang. Kepuasan akan terus meningkat ketika kita terus bersyukur atas segala hal yang ada di dalam hidup kita.
(Baca juga : Sosok Siti Aminah, Perempuan Mulia Ibunda Nabi SAW )
Ibnul Qayyim mengatakan dalam Madarijus Salikin :
الشكر ظهور أثر نعمة الله على لسان عبده: ثناء واعترافا، وعلى قلبه شهودا ومحبة، وعلى جوارحه انقيادا وطاعة
“Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.”
Bersyukur atau syukur, sebenarnya banyak disebutkan dalam Al-Qur'an. Sebagai muslim kita diperintahkan untuk pandai bersyukur atas semua karunia dan nikmat yang telah Allah Ta'ala berikan. Perintah bersyukur ini, Allah perintahkan dalam firmannya :
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
(Baca juga: Ibu Adalah Karomah bagi Anak-anaknya )
Begitu juga Rasullullah Shalallahu alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa orang yang paling bersyukur ialah manusia yang paling qanaah (menerima pemberian Allah) dalam kehidupannya. Sedangkan manusia yang paling kufur adalah manusia yang rakus dan tamak. Karena orang yang rakus itu tak pernah menikmati yang sudah ia terima, tapi ia masih terus berangan-angan terhadap apa yang belum ia miliki.
Padahal dengan bersyukur maka Allah juga menjanjikan banyak ganjaran bagi mereka yang senantias bersyukur. Seperti akan menambah nikmat di atas kenikmatan yang telah diberikan-Nya pada kita. Tambahan nikmat yang dimaksud bisa berbentuk zahir (seperti harta yang bertambah), ataupun batin misal: ketentraman hati, kebahagiaan keluarga, kekhusyuan salat, ataupun nikmat-nikmat yang nanti akan kita terima di akherat nanti.
(Baca juga: Inilah Sayembara Setan : Memisahkan Antara Suami Istri )
1. Ditambahkan nikmatnya
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim: 7).
Di samping itu, nikmat Allah bukan hanya seputar harta dan penampilan, namun juga dapat berupa dihindari dari marabahaya, penyakit fisik maupun psikis, mendapat perlindungan dari gangguan manusia, jin serta binatang. Bahkan juga termasuk perlindungan dari kekufuran, kemusyrikan, dan bid’ah.
2. Dilipatgandakan pahalanya
Bukan cuma nikmatnya, Allah juga akan menambah pahala orang-orang yang senantiasa bersyukur dengan kondisi yang mereka alami.
(Baca juga: Terpilih Jadi Menparekraf, Ini Besaran Harta Kekayaan Sandiaga Uno )
Dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda,