Nasehat Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani Agar Kian Dekat dengan Allah Ta'ala
Kamis, 31 Desember 2020 - 14:01 WIB
AWAL kehidupan rohani berupa keterlepasan dari kedirian, keberadaan dalam arena hukum, dan kembali kepada kedirian setelah mampu menjaga hukum. "Lepaslah dari kedirian, semisal makan, minum, berbusana, menikah, tempat-tinggal, dan kecenderungan-kecenderungan dan masuklah ke dalam hukum," tutur Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani , dalam kitabnya berjudul Futuh Al-Ghaib .
Selanjutnya beliau berkata, ikutilah Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya , sebagaimana Allah berfirman: “Ambillah yang dibawa nabi kepadamu, dan hindarilah yang dilarangnya.”
“Katakanlah: jika kau mencintai Allah, ikutilah aku, maka Allah akan mencintaimu.” (QS.3:31)
Bila telah terlepas dari kedirian dan ketakpatuhan, baik lahiriah maupun batiniah, maka yang ada padamu hanyalah keesaan Allah, dan yang ada pada lahiriahmu hanyalah kepatuhan dan pengabdian kepada Allah. ( )
"Hal ini kemudian menjadi sikap, busana, gerak dan diammu, di kala malam, siang, dalam perjalanan, di rumah, dalam kesulitan, dalam kemudahan, dan dalam segala keadaan. Maka dibawalah kau ke lembah-Nya, dan dikendalikan oleh-Nya," ujarnya..
"Berlepaslah dari segala upaya, perjuangan dan dayamu, maka dibawa kepadamu yang pena tak kuasa menuliskannya, dan kamu menjadi begini, terlindung dan terselamatkan di tengah-tengahnya.
Hukum terlestarikan padanya, kesesuaian dengan kehendak-Nya diperoleh di dalamnya, dan hukum takkan dilanggar," lanjutnya
(
).
Allah berfirman: “Sesungguhnya, telah Kami turunkan pengingat, dan sesungguhnya Kami yang menjaga.” (QS.15:90)
“Demikianlah, agar Kami palingkan darinya kemungkaran dan kekejian; sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba pilihan Kami.” (QS.12:24)
"Maka perlindungan Allah menyertaimu, hingga kau menghadap-Nya dengan kasih-Nya," demikian Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. ( )
Selanjutnya beliau berkata, ikutilah Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya , sebagaimana Allah berfirman: “Ambillah yang dibawa nabi kepadamu, dan hindarilah yang dilarangnya.”
“Katakanlah: jika kau mencintai Allah, ikutilah aku, maka Allah akan mencintaimu.” (QS.3:31)
Bila telah terlepas dari kedirian dan ketakpatuhan, baik lahiriah maupun batiniah, maka yang ada padamu hanyalah keesaan Allah, dan yang ada pada lahiriahmu hanyalah kepatuhan dan pengabdian kepada Allah. ( )
"Hal ini kemudian menjadi sikap, busana, gerak dan diammu, di kala malam, siang, dalam perjalanan, di rumah, dalam kesulitan, dalam kemudahan, dan dalam segala keadaan. Maka dibawalah kau ke lembah-Nya, dan dikendalikan oleh-Nya," ujarnya..
"Berlepaslah dari segala upaya, perjuangan dan dayamu, maka dibawa kepadamu yang pena tak kuasa menuliskannya, dan kamu menjadi begini, terlindung dan terselamatkan di tengah-tengahnya.
Hukum terlestarikan padanya, kesesuaian dengan kehendak-Nya diperoleh di dalamnya, dan hukum takkan dilanggar," lanjutnya
(
Baca Juga
Allah berfirman: “Sesungguhnya, telah Kami turunkan pengingat, dan sesungguhnya Kami yang menjaga.” (QS.15:90)
“Demikianlah, agar Kami palingkan darinya kemungkaran dan kekejian; sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba pilihan Kami.” (QS.12:24)
"Maka perlindungan Allah menyertaimu, hingga kau menghadap-Nya dengan kasih-Nya," demikian Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. ( )
(mhy)