Syaikh Abdul Qadir Ingatkan Mereka yang Tak Memohon Sesuatu kepada Allah Ta'ala
Kamis, 07 Januari 2021 - 10:04 WIB
MEMINTA kepada Allah Ta'ala sejatinya adalah hal yang terpuji. Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani bertutur, jangan berkata: “Aku tak mau memohon sesuatu kepada Allah, sebab bila yang kumohon itu telah ditentukan bagiku, tentu akan datang kepadaku, entah diminta atau tidak. Bila hal itu bukan bagianku, Dia takkan memberikannya kepadaku, walau kuminta.” (
)
"Jangan," ujarnya dalam kitabnya yang berjudul Futuh Al-Ghaib . "Mintalah kepada-Nya segala yang kau inginkan, asalkan yang kau minta itu tak terlarang dan tak merusak, sebab Allah telah memerintahkan kita untuk memohon kepada-Nya."
Dia berfirman: “Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan permintaanmu.” (QS.40:60)
“Mintalah Kepada-Nya karunia-Nya.” (QS.4:32)
Nabi bersabda: “Mintalah kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa doamu diterima.”
“Berdoalah kepada Allah dengan kedua tapak tanganmu.”
Masih banyak sabda Nabi seperti ini. Jangna berkata: “Sesungguhnya aku telah memohon kepada-Nya, tapi Ia tak mengabulkannya, maka kutakkan lagi memohon sesuatu pun kepadaNya.”
Berdoalah selalu kepada-Nya. Jika sesuatu telah ditentukan bagimu, Dia anugerahkan sesuatu itu kepadamu, setelah kau minta. Maka hal itu akan menambah keimananmu akan keesaan-Nya, akan menolongmu menjauh dari meminta kepada orang, kepada ciptaan, dan dari berpaling kepada-Nya dalam segala keadaan, dan menolongmu meyakini bahwa segala kebutuhanmu terpenuhi oleh-Nya.
Jika sesuatu tak ditentukan bagimu, Dia mencukupimu dan membuatmu ridha kepada-Nya, meski kau miskin dan sakit, Dia membuatmu senang dengan kesulitan yang menimpamu itu.
Bila berutang, Dia buat hati si pemberi utang tersebut lembut terhadapmu, hingga kau lunasi utang itu. Bila permohonanmu tak dikabulkan di dunia ini, Dia akan memberimu di akhirat.
Dia takkan mengecewakan pendoa kepada-Nya di dunia ini dan di akhirat. Nabi bersabda bahwa si mukmin akan melihat pada catatan amalnya, pada Hari Pengadilan, amal-amal yang tak dilakukannya.
“Tahukah kamu amal-amal itu?”
“Aku tak tahu,” jawab si mukmin.
Maka dikatakan kepadanya: “Sesungguhnya, amal-amal itu adalah balasan bagi permohonanmu di dunia, sebab dalam berdoa kepada Allah Mahakuasa lagi Mahaagung, kau senantiasa mengingat-Nya, mangesakan-Nya, menempatkan sesuatu pada tempatnya, berbuat kebajikan kepada sesamamu, tak menisbahkan daya kepada diri sendiri dan tak pongah. Semua ini menjadi amal-amal saleh, untuk itulah ada balasannya dari Allah Yang Mahakuasa lagi Mahaagung.” ( )
"Jangan," ujarnya dalam kitabnya yang berjudul Futuh Al-Ghaib . "Mintalah kepada-Nya segala yang kau inginkan, asalkan yang kau minta itu tak terlarang dan tak merusak, sebab Allah telah memerintahkan kita untuk memohon kepada-Nya."
Dia berfirman: “Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Kukabulkan permintaanmu.” (QS.40:60)
“Mintalah Kepada-Nya karunia-Nya.” (QS.4:32)
Nabi bersabda: “Mintalah kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa doamu diterima.”
“Berdoalah kepada Allah dengan kedua tapak tanganmu.”
Masih banyak sabda Nabi seperti ini. Jangna berkata: “Sesungguhnya aku telah memohon kepada-Nya, tapi Ia tak mengabulkannya, maka kutakkan lagi memohon sesuatu pun kepadaNya.”
Berdoalah selalu kepada-Nya. Jika sesuatu telah ditentukan bagimu, Dia anugerahkan sesuatu itu kepadamu, setelah kau minta. Maka hal itu akan menambah keimananmu akan keesaan-Nya, akan menolongmu menjauh dari meminta kepada orang, kepada ciptaan, dan dari berpaling kepada-Nya dalam segala keadaan, dan menolongmu meyakini bahwa segala kebutuhanmu terpenuhi oleh-Nya.
Jika sesuatu tak ditentukan bagimu, Dia mencukupimu dan membuatmu ridha kepada-Nya, meski kau miskin dan sakit, Dia membuatmu senang dengan kesulitan yang menimpamu itu.
Bila berutang, Dia buat hati si pemberi utang tersebut lembut terhadapmu, hingga kau lunasi utang itu. Bila permohonanmu tak dikabulkan di dunia ini, Dia akan memberimu di akhirat.
Dia takkan mengecewakan pendoa kepada-Nya di dunia ini dan di akhirat. Nabi bersabda bahwa si mukmin akan melihat pada catatan amalnya, pada Hari Pengadilan, amal-amal yang tak dilakukannya.
“Tahukah kamu amal-amal itu?”
“Aku tak tahu,” jawab si mukmin.
Maka dikatakan kepadanya: “Sesungguhnya, amal-amal itu adalah balasan bagi permohonanmu di dunia, sebab dalam berdoa kepada Allah Mahakuasa lagi Mahaagung, kau senantiasa mengingat-Nya, mangesakan-Nya, menempatkan sesuatu pada tempatnya, berbuat kebajikan kepada sesamamu, tak menisbahkan daya kepada diri sendiri dan tak pongah. Semua ini menjadi amal-amal saleh, untuk itulah ada balasannya dari Allah Yang Mahakuasa lagi Mahaagung.” ( )
(mhy)