Nawab Jan-Fishari Khan: Mana yang Kau Cari, Penampilan atau Realitas?

Jum'at, 08 Januari 2021 - 13:30 WIB
Ilustrasi/Ist
Uwais al-Qarni berdiri sendirian di padang pasir, bersandar pada seorang pembantunya. Ia bertemu Nabi tidak dalam bentuk lahiriah; namun ia tahu rahasia para Sahabat . Dan tidak satu pun menolak bahwa dirinya adalah seorang Sufi ; semoga Allah menyucikan kegaibannya!




Dzun-Nun al-Mishri bicara berbelit-belit, dan mengajar dengan tulisan Mesir kuno. Dan tidak satu pun menyangkal bahwa ia guru kita.

Al-Hallaj dan Suhrawardi, dibunuh atas keputusan pengadilan karena mengatakan hal-hal yang tidak populer di zaman kami; keduanya guru kami.

Guru kita Bahauddin dari Bukhara tanpa kata-kata berkomunikasi dengan hati kita. Namun ia bicara sejujur yang pernah dibicarakan orang.

Ahmad ar-Rifai yang didatangkan, untuk dirinya dan penerusnya, nama pembual, dan orang yang berperilaku yang bukan-bukan. Secara rahasia ia dipersatukan dengan kita.



Orang berpikir bahwa Jalaluddin dan Fariduddin Aththar hanyalah penyair.

Hafizh membicarakan Anggur, Ibnu al-Arabi tentang Perempuan, al-Ghazali tampaknya berbicara dengan kiasan.

Tidak satu pun menyangkal bahwa mereka adalah satu.

Semuanya ikut serta dalam tugas suci kita.

Syabistari berbicara tentang kemusyrikan; Maulana Chisyti mendengarkan musik; Khwaja Anshar seorang pemimpin religius. Khayyam, Abi al-Khair dan ar-Rumi menolak bentuk religius.

Tetapi tidak satu pun menolak diantara Orang-orang di Jalan bahwa semuanya adalah satu.



Yusuf Qalandar berkelana ke muka bumi.

Syeikh Syattar mengubah manusia dalam sekejap.

Ali al-Hujwiri dipandang hanya sebagai juru penerang.

Semuanya, sebagai satu, ikut serta pada tugas suci kita.



Abdul Qadir al-Jilani dari Persia, dan Salman serta Sa'di; Abu Bakr dari Arab, Nuri dan Ja'fari; Baba Farid, Ibnu Adham dari Afghan; Jami' dari Khurasan, Bektash dari Turki, Nizamuddin dari India, Yusuf dari Andalusia.
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Handlalah bin Ali bahwa Mihjan bin Al Adra' telah menceritakan kepadanya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke dalam masjid, lalu beliau mendapati seorang laki-laki membaca tasyahud seusai shalat yang mengucapkan: Allahumma inni as'aluka Ya Allah Al Ahad As Shamad alladzii lam yalid wa lam yuulad walam yakul lahuu kufuwan ahad antaghfira lii dzunuubi innaka antal ghafuurur rakhiim (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, Dzat yang Maha Esa, Dzat yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tiada beranak dan tidak pula diperanakkan dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia, semoga Engkau mengampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.  Maka beliau bersabda: Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni, Sungguh dosa-dosanya telah di ampuni.

(HR. Sunan Abu Dawud No. 835)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More