Obat Bagi Semua Penyakit Hati Manusia adalah Ilmu
Sabtu, 09 Januari 2021 - 05:00 WIB
Ini termasuk adab yang penting dan ini termasuk pengajaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menciptakan jin dan manusia. Allah Maha Mengetahui tentang penyakit hati dan cara untuk mengobatinya. Oleh karena itu tidak boleh ada yang mengatakan “Ah, tidak mengapa bicara biasa saja, saya akan bisa menjaga diri,” ini lancang terhadap petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala dan RasuNya. Allah Yang Maha Mengetahui yang merintahkan seperti ini, menunjukkan kalau ini dilanggar akan berpotensi menimbulkan kerusakan.
(Baca juga: PSBMK Kota Bogor Diperpanjang Sampai 25 Januari 2021 )
Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam petunjuknya yang sempurna mencegah jalan-jalan terjadinya fitnah sebelum terjadi fitnah tersebut. Maka inilah anjuran yang diperintahkan bagi seorang perempuan ketika berbicara kepada laki-laki yang bukan mahramnya.
Memang hati mempunyai penyakit-penyakit lain seperti riya’, sombong, ‘ujub, selalu dengki, merasa kagung terhadap diri sendiri, ambisi menjadi pemimin, tapi penyakit hati ini tidak lepas dari dua asal penyakit tadi. Penyakit-penyakit ini merupakan komplikasi dari penyakit syubhat dan syahwat. ketika bercampur dua penyakit ini akan menimbulkan penyakit yang lebih parah karena masing-masingnya sudah parah.
Dan penyakit ini secara keseluruhan lahirnya dari kebodohan. Berarti tidak adanya ilmu adalah sebab utama penyakit hati yang merusak manusia lahir dan batin. Hal ini karena tidak belajar Al-Qur’an yang merupakan sebaik-baik petunjuk untuk mengobati penyakit hati manusia.
Dalilnya disebutkan dalam hadis yang shahih ketika ada seorang sahabat yang ditimpa luka parah di tubuhnya kemudian dia bertanya kepada para sahabat yang lain yang kemudian mereka menyuruhnya tetap untuk mandi wajib ketika sedang junub. Akhirnya menyebabkan sahabat ini meninggal dunia karena mandi dalam keadaan dia luka parah.
(Baca juga : Setelah US Capitol Diserbu, Kini Para Politisi Israel yang Ketakutan )
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam ketika mendengar berita ini disampaikan, beliau berkata:
قَتَلُوهُ قَتَلَهُمُ اللَّهُ أَلاَّ سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ
“Mereka telah membunuhnya, celakalah mereka. Mengapa mereka tidak berusaha menanyakan kepada orang yang faham ketika tidak mengetahui satu permasalahan? Sesungguhnya obat dari ketidaktahuan adalah dengan cara bertanya.” (HR. Abu Dawud)
Yang menjadi poin perhatian di sini adalah “Sesungguhnya obat dari ketidaktahuan adalah dengan cara bertanya.” Artinya mencari ilmu dan mencari ilmu adalah obat, mencari ilmu adalah penyembuh dari penyakit jahil yang akan membinasakan manusia. Karena penyakit jahil ini merupakan pangkal dari dua penyakit utama yang selalu menyerang hati manusia, yaitu syubhat dan syahwat.
Wallahu A'lam
(Baca juga: PSBMK Kota Bogor Diperpanjang Sampai 25 Januari 2021 )
Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam petunjuknya yang sempurna mencegah jalan-jalan terjadinya fitnah sebelum terjadi fitnah tersebut. Maka inilah anjuran yang diperintahkan bagi seorang perempuan ketika berbicara kepada laki-laki yang bukan mahramnya.
Memang hati mempunyai penyakit-penyakit lain seperti riya’, sombong, ‘ujub, selalu dengki, merasa kagung terhadap diri sendiri, ambisi menjadi pemimin, tapi penyakit hati ini tidak lepas dari dua asal penyakit tadi. Penyakit-penyakit ini merupakan komplikasi dari penyakit syubhat dan syahwat. ketika bercampur dua penyakit ini akan menimbulkan penyakit yang lebih parah karena masing-masingnya sudah parah.
Dan penyakit ini secara keseluruhan lahirnya dari kebodohan. Berarti tidak adanya ilmu adalah sebab utama penyakit hati yang merusak manusia lahir dan batin. Hal ini karena tidak belajar Al-Qur’an yang merupakan sebaik-baik petunjuk untuk mengobati penyakit hati manusia.
Dalilnya disebutkan dalam hadis yang shahih ketika ada seorang sahabat yang ditimpa luka parah di tubuhnya kemudian dia bertanya kepada para sahabat yang lain yang kemudian mereka menyuruhnya tetap untuk mandi wajib ketika sedang junub. Akhirnya menyebabkan sahabat ini meninggal dunia karena mandi dalam keadaan dia luka parah.
(Baca juga : Setelah US Capitol Diserbu, Kini Para Politisi Israel yang Ketakutan )
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa sallam ketika mendengar berita ini disampaikan, beliau berkata:
قَتَلُوهُ قَتَلَهُمُ اللَّهُ أَلاَّ سَأَلُوا إِذْ لَمْ يَعْلَمُوا فَإِنَّمَا شِفَاءُ الْعِيِّ السُّؤَالُ
“Mereka telah membunuhnya, celakalah mereka. Mengapa mereka tidak berusaha menanyakan kepada orang yang faham ketika tidak mengetahui satu permasalahan? Sesungguhnya obat dari ketidaktahuan adalah dengan cara bertanya.” (HR. Abu Dawud)
Yang menjadi poin perhatian di sini adalah “Sesungguhnya obat dari ketidaktahuan adalah dengan cara bertanya.” Artinya mencari ilmu dan mencari ilmu adalah obat, mencari ilmu adalah penyembuh dari penyakit jahil yang akan membinasakan manusia. Karena penyakit jahil ini merupakan pangkal dari dua penyakit utama yang selalu menyerang hati manusia, yaitu syubhat dan syahwat.
Wallahu A'lam
(wid)