Canda Ala Sufi: Aku Bukan Manusia, dan Bukalah Pintu, Insya Allah
Sabtu, 09 Januari 2021 - 15:39 WIB
Kemudian, mereka pun tidur.
Esok harinya, Nashruddin berangkat. Di tengah jalan, dia bertemu dengan sekelompok penunggang kuda. Mereka memanggil Nashruddin dan bertanya padanya, "Manakah jalan yang menuju desa Falaniyah?"
Nashruddin menjawab,"Aku tidak tahu."
Serta-merta, mereka pun marah; memukuli dan memaksa Nashruddin mengantarkan mereka ke desa itu.
Mereka berkata, "Berjalanlah di depan kami dan antarkan kami ke desa itu."
Tak lama, turunlah hujan dengan lebat sehingga seluruh pakaiah dan tubuh Nashruddin basah-kuyup. Nashruddin mengantarkan mereka hingga tengah malam. Dalam keadaan sakit dan terluka, dia pun pulang ke rumah.
Setibanya di rumah, Nashruddin mengetuk pintu. Istrinya bertanya, "Siapakah itu?"
Nashruddin menjawab, "Aku, wahai istriku.... Bukalah pintu insya Allah." ( )
Esok harinya, Nashruddin berangkat. Di tengah jalan, dia bertemu dengan sekelompok penunggang kuda. Mereka memanggil Nashruddin dan bertanya padanya, "Manakah jalan yang menuju desa Falaniyah?"
Nashruddin menjawab,"Aku tidak tahu."
Serta-merta, mereka pun marah; memukuli dan memaksa Nashruddin mengantarkan mereka ke desa itu.
Mereka berkata, "Berjalanlah di depan kami dan antarkan kami ke desa itu."
Tak lama, turunlah hujan dengan lebat sehingga seluruh pakaiah dan tubuh Nashruddin basah-kuyup. Nashruddin mengantarkan mereka hingga tengah malam. Dalam keadaan sakit dan terluka, dia pun pulang ke rumah.
Setibanya di rumah, Nashruddin mengetuk pintu. Istrinya bertanya, "Siapakah itu?"
Nashruddin menjawab, "Aku, wahai istriku.... Bukalah pintu insya Allah." ( )
(mhy)