6 Teladan Nabi Muhammad SAW dalam Memperlakukan Istri
Sabtu, 23 Januari 2021 - 12:30 WIB
Orang itu menjawab: "Tidak."
Rasulullah SAW berkata: "(Kalau begitu) aku juga tidak mau."
Orang itu kembali mengundang Rasulullah SAW. Rasulullah saw bertanya: "Bagaimana dengan ini?" Orang itu menjawab: "Tidak."
Rasulullah kembali berkata: "Kalau begitu, aku juga tidak mau."
Kemudian, orang itu kembali mengundang Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW kembali bertanya: "Bagaimana dengan ini?"
Pada yang ketiga kalinya ini orang Persia itu mengatakan: "Ya."
Akhirnya mereka bangun dan segera berangkat ke rumah laki-laki itu." (HR Muslim)494
Kelima, menyediakan tempat duduk yang empuk di atas kendaraan istrinya dan menjadikan lututnya sebagai tangga istrinya untuk naik ke atas kendaraan.
Dari Anas, dia berkata: "Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi SAW menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut." (HR Bukhari)
Keenam, beliau menawari istrinya menyaksikan permainan orang-orang Habasyah dan ikut berdiri menonton sampai istrinya minta pulang.
Dari Aisyah, dia berkata: "Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi SAW sendiri yang berkata padaku: 'Apakah aku ingin melihatnya?'
Aku jawab: 'Ya.' Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau.
Beliau berkata: 'Teruskan main kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)!' Hingga ketika aku sudah merasa bosan beliau bertanya: 'Apakah kamu sudah puas?'
Aku jawab: 'Ya.' Beliau berkata: 'Kalau begitu, pergilah!'" (HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah SAW berkata: "(Kalau begitu) aku juga tidak mau."
Orang itu kembali mengundang Rasulullah SAW. Rasulullah saw bertanya: "Bagaimana dengan ini?" Orang itu menjawab: "Tidak."
Rasulullah kembali berkata: "Kalau begitu, aku juga tidak mau."
Kemudian, orang itu kembali mengundang Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW kembali bertanya: "Bagaimana dengan ini?"
Pada yang ketiga kalinya ini orang Persia itu mengatakan: "Ya."
Akhirnya mereka bangun dan segera berangkat ke rumah laki-laki itu." (HR Muslim)494
Kelima, menyediakan tempat duduk yang empuk di atas kendaraan istrinya dan menjadikan lututnya sebagai tangga istrinya untuk naik ke atas kendaraan.
Dari Anas, dia berkata: "Kemudian kami pergi menuju Madinah (dari Khaibar). Aku lihat Nabi SAW menyediakan tempat duduk yang empuk dari kain di belakang beliau untuk Shafiyyah. Kemudian beliau duduk di samping untanya sambil menegakkan lutut beliau dan Shafiyyah meletakkan kakinya di atas lutut beliau sehingga dia bisa menaiki unta tersebut." (HR Bukhari)
Keenam, beliau menawari istrinya menyaksikan permainan orang-orang Habasyah dan ikut berdiri menonton sampai istrinya minta pulang.
Dari Aisyah, dia berkata: "Pada suatu hari raya orang-orang berkulit hitam mempertontonkan permainan perisai dan lembing. Aku tidak ingat apakah aku yang meminta atau Nabi SAW sendiri yang berkata padaku: 'Apakah aku ingin melihatnya?'
Aku jawab: 'Ya.' Lalu beliau menyuruhku berdiri di belakangnya. Pipiku menempel ke pipi beliau.
Beliau berkata: 'Teruskan main kalian, wahai Bani Arfidah (julukan orang-orang Habsyah)!' Hingga ketika aku sudah merasa bosan beliau bertanya: 'Apakah kamu sudah puas?'
Aku jawab: 'Ya.' Beliau berkata: 'Kalau begitu, pergilah!'" (HR Bukhari dan Muslim)
(mhy)