Ada Apa dengan Ayat Kursi? Ini Keutamaannya
Sabtu, 16 Mei 2020 - 20:53 WIB
Siapa yang tak kenal dengan Ayat Kursi ? Ayat 255 dari Surah Al-Baqarah yang merupakan ayat populer dan paling banyak dihapal umat Islam di dunia.
Berikut salah satu sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam terkait ayat Kursi ini: "Siapa yang selalu membaca ayat kursi usai salat fardhu, maka dia tidak akan terhalang dari masuk surga setelah matinya." (HR. An-Nasai)
Menurut Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Muchlis Al-Mughni , ayat ini sarat dengan nilai-nilai tauhid tentang nama, sifat dan perbuatan Allah yang Maha Hebat dan Sempurna. Kenapa dinamakan ayat kursi? (Baca Juga: Mukjizat Al-Qur'an, 2 Kemudahan Mengatasi 1 Kesulitan)
Kata "kursi" hanya disebutkan dalam hadis ini, "Tidaklah langit yang tujuh di dalam kursi itu seperti kalung yang dilemparkan di tanah lapang, keutamaan 'Arsy atas kursi seperti keutamaan tanah lapang atas kalung itu." (HR. Muhammad bin Abu Syaibah)
Ayat Kursi merupakan ayat yang sering dibaca Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam banyak tempat dan kesempatan. Beliau selalu membacaya di pagi dan sore hari, ketika hendak tidur, ketika hendak meruqiyah diri sendiri dan orang lain.(Baca Juga: Inilah Keberkahan Al-Qur'an yang Tidak Diketahui Banyak Orang)
"Saat ayat istimewa yang mengandung nama dan sifat Allah yang mulia ini diturunkan di malam hari, maka patung-patung berhala berjatuhan hingga mahkota di atas kepala para raja dan ratupun turut jatuh," terang Ustaz Muchlis yang juga imam Masjid Cut Meutia Jakarta Pusat.
Ayat kursi menjadi media penyembuh dan benteng penjaga dari gangguan penyakit fisik dan psikis seperti kejahatan sihir dan gangguan setan juga jin. Yuk! proteksi diri kita dengan selalu membaca, menghapal, memahami dan mengamalkan kandungan dari ayat kursi ini.(Baca Juga: Kisah Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah)
Lafaz Ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Wallahu A'lam
Berikut salah satu sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam terkait ayat Kursi ini: "Siapa yang selalu membaca ayat kursi usai salat fardhu, maka dia tidak akan terhalang dari masuk surga setelah matinya." (HR. An-Nasai)
Menurut Dai lulusan Al-Azhar Mesir Ustaz Muchlis Al-Mughni , ayat ini sarat dengan nilai-nilai tauhid tentang nama, sifat dan perbuatan Allah yang Maha Hebat dan Sempurna. Kenapa dinamakan ayat kursi? (Baca Juga: Mukjizat Al-Qur'an, 2 Kemudahan Mengatasi 1 Kesulitan)
Kata "kursi" hanya disebutkan dalam hadis ini, "Tidaklah langit yang tujuh di dalam kursi itu seperti kalung yang dilemparkan di tanah lapang, keutamaan 'Arsy atas kursi seperti keutamaan tanah lapang atas kalung itu." (HR. Muhammad bin Abu Syaibah)
Ayat Kursi merupakan ayat yang sering dibaca Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam banyak tempat dan kesempatan. Beliau selalu membacaya di pagi dan sore hari, ketika hendak tidur, ketika hendak meruqiyah diri sendiri dan orang lain.(Baca Juga: Inilah Keberkahan Al-Qur'an yang Tidak Diketahui Banyak Orang)
"Saat ayat istimewa yang mengandung nama dan sifat Allah yang mulia ini diturunkan di malam hari, maka patung-patung berhala berjatuhan hingga mahkota di atas kepala para raja dan ratupun turut jatuh," terang Ustaz Muchlis yang juga imam Masjid Cut Meutia Jakarta Pusat.
Ayat kursi menjadi media penyembuh dan benteng penjaga dari gangguan penyakit fisik dan psikis seperti kejahatan sihir dan gangguan setan juga jin. Yuk! proteksi diri kita dengan selalu membaca, menghapal, memahami dan mengamalkan kandungan dari ayat kursi ini.(Baca Juga: Kisah Setan yang Mengajarkan Ayat Kursi kepada Abu Hurairah)
Lafaz Ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.
Artinya:
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Wallahu A'lam
(rhs)