5 Keistimewaan Hari Jumat dan Amalan yang Dianjurkan
Jum'at, 12 Februari 2021 - 05:00 WIB
Yaumul Jumu'ah (Hari Jumat) adalah penghulu dari semua hari atau disebut Sayyidul Ayyam. Allah menjadikan Jumat sebagai hari raya bagi umat Islam dalam sepekan karena di dalamnya banyak keutamaan dan keberkahan.
Allah mengkhususkan hari Jumat karena banyaknya peristiwa agung terjadi pada hari itu. Ada lima keutamaan Hari Jumat sebagaimana diterangkan Ustaz Farid Nu'man Hasan.
Pada Hari Jumat terdapat lima hal istimewa sebagaimana hadis berikut:
عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Dari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata: Bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya hari Jum’at adalah Sayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya ada lima hal istimewa: (1) Pada hari itu Allah menciptakan Adam, (2) Pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi; (3) Pada hari itu Allah mewafatkan Adam; (4) Pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan (5) Pada hari itu terjadinya kiamat. Tidaklah Malaikat muqarrabin, langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka ketakutan pada hari Jumat." (HR Ibnu Majah, Ahmad, Ath Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf, Al Bazzar)
Keistimewaan lainnya adalah dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat. Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
"Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jum’at atau malam Jum’at, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR At Tirmidzi, Ahmad, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 277)
5 Amalan yang Dianjurkan
1. Membaca Surat Al-Kahfi
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menganjurkan umatnya membaca Surah Al-Kahfi sebagaimana hadis berikut:
عن ابي سعيد الخدري ان النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Dari Abu Said Al Khudri bahwa Nabi bersabda: "Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di antara dua Jumat." (HR Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra, Al Hakim dalam Al Mustadrak. katanya: shahih).
Dari Abu Sa’id Al Khudri juga secara mauquf:
من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة أضاء له النور ما بينه وبين البيت العتيق
"Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di hadapan dirinya sampai Baitul 'Atiq (Ka’bah)." (HR Al Baihaqi, Syu’abul Iman Ad Darimi, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnadnya shahih. Syaikh Al Albani juga menshahihkannya. Lihat Shahihul Jami’ No. 6471)
2. Berhias Bagi Kaum Laki-laki (mandi, potong rambut, menyisir, memakai wewangian)
Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda:
لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الجُمُعَةِ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ، وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ، ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ، إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الجُمُعَةِ الأُخْرَى
"Tidaklah seorang laki-laki mandi pada hari Jumat, dia bersuci sebersih-bersihnya, dia memakai minyak rambut, atau memakai minyak wangi yang ada di rumahnya, lalu dia keluar menuju masjid tanpa membelah barisan di antara dua orang, kemudian dia salat sebagaimana dia diperintahkan, lalu dia diam ketika imam berkhuthbah, melainkan akan diampuni sejauh hari itu dan Jum’at yang lainnya." (HR Al-Bukhari)
3. Salat Jumat Menghapus Dosa di Antara Dua Jumat Selama Tidak Melakukan Dosa Besar.
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
"Salat yang lima, Salat Jumat ke Jumat selanjutnya, puasa Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya, sebagai penghapus dosa di antaranya, jika meninggalkan dosa-dosa besar." (HR Muslim No. 233)
4. Memperbanyak Shalawat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan umatnya agar memperbanyak shalawat terutama di malam Jumat dan hari Jumat. Beliau bersabda:
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
"Perbanyaklah salawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bersalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari Kiamat nanti." (HR Al-Baihaqi)
5. Memperbanyak Berdoa
Berdoa di hari Jumat maupun malam Jumat merupakan sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah. Hari Jumat merupakan hari mustajab untuk memanjatkan doa. Berikut sabda beliau:
فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
"Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta." (HR Al-Bukhari, Muslim)
Dalam hadis lain disebutkan: "Di hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu tersebut adalah setelah Ashar." (HR Ahmad)
Wallahu A'lam
Allah mengkhususkan hari Jumat karena banyaknya peristiwa agung terjadi pada hari itu. Ada lima keutamaan Hari Jumat sebagaimana diterangkan Ustaz Farid Nu'man Hasan.
Pada Hari Jumat terdapat lima hal istimewa sebagaimana hadis berikut:
عَنْ أَبِي لُبَابَةَ بْنِ عَبْدِ الْمُنْذِرِ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ سَيِّدُ الْأَيَّامِ وَأَعْظَمُهَا عِنْدَ اللَّهِ وَهُوَ أَعْظَمُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ يَوْمِ الْأَضْحَى وَيَوْمِ الْفِطْرِ فِيهِ خَمْسُ خِلَالٍ خَلَقَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ وَأَهْبَطَ اللَّهُ فِيهِ آدَمَ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيهِ تَوَفَّى اللَّهُ آدَمَ وَفِيهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ اللَّهَ فِيهَا الْعَبْدُ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ حَرَامًا وَفِيهِ تَقُومُ السَّاعَةُ مَا مِنْ مَلَكٍ مُقَرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيَاحٍ وَلَا جِبَالٍ وَلَا بَحْرٍ إِلَّا وَهُنَّ يُشْفِقْنَ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
Dari Abu Lubabah bin Abdil Mundzir, dia berkata: Bersabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam : "Sesungguhnya hari Jum’at adalah Sayyidul Ayyam (pimpinan hari-hari), keagungannya ada pada sisi Allah, dan dia lebih agung di sisi Allah dibanding hari Idul Adha dan Idul Fitri. Padanya ada lima hal istimewa: (1) Pada hari itu Allah menciptakan Adam, (2) Pada hari itu Allah menurunkan Adam ke bumi; (3) Pada hari itu Allah mewafatkan Adam; (4) Pada hari itu ada waktu yang tidaklah seorang hamba berdoa kepada Allah melainkan akan dikabulkan selama tidak meminta yang haram, dan (5) Pada hari itu terjadinya kiamat. Tidaklah Malaikat muqarrabin, langit, bumi, angin, gunung, dan lautan, melainkan mereka ketakutan pada hari Jumat." (HR Ibnu Majah, Ahmad, Ath Thabarani dalam Al Mu'jam Al Kabir, Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf, Al Bazzar)
Keistimewaan lainnya adalah dibebaskan dari fitnah kubur bagi yang wafat pada malam Jumat dan hari Jumat. Dari Abdullah bin Amr, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
"Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jum’at atau malam Jum’at, melainkan Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR At Tirmidzi, Ahmad, Ath Thahawi dalam Syarh Musykilul Aatsar No. 277)
5 Amalan yang Dianjurkan
1. Membaca Surat Al-Kahfi
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menganjurkan umatnya membaca Surah Al-Kahfi sebagaimana hadis berikut:
عن ابي سعيد الخدري ان النبي صلى الله عليه وسلم قال مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
Dari Abu Said Al Khudri bahwa Nabi bersabda: "Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di antara dua Jumat." (HR Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra, Al Hakim dalam Al Mustadrak. katanya: shahih).
Dari Abu Sa’id Al Khudri juga secara mauquf:
من قرأ سورة الكهف يوم الجمعة أضاء له النور ما بينه وبين البيت العتيق
"Barang siapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka dia akan disinari oleh cahaya sejauh di hadapan dirinya sampai Baitul 'Atiq (Ka’bah)." (HR Al Baihaqi, Syu’abul Iman Ad Darimi, Syaikh Husein Salim Asad mengatakan: isnadnya shahih. Syaikh Al Albani juga menshahihkannya. Lihat Shahihul Jami’ No. 6471)
2. Berhias Bagi Kaum Laki-laki (mandi, potong rambut, menyisir, memakai wewangian)
Dari Salman Al-Farisi radhiyallahu 'anhu, Nabi bersabda:
لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الجُمُعَةِ، وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ، وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ، أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ، ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ، ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِمَامُ، إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الجُمُعَةِ الأُخْرَى
"Tidaklah seorang laki-laki mandi pada hari Jumat, dia bersuci sebersih-bersihnya, dia memakai minyak rambut, atau memakai minyak wangi yang ada di rumahnya, lalu dia keluar menuju masjid tanpa membelah barisan di antara dua orang, kemudian dia salat sebagaimana dia diperintahkan, lalu dia diam ketika imam berkhuthbah, melainkan akan diampuni sejauh hari itu dan Jum’at yang lainnya." (HR Al-Bukhari)
3. Salat Jumat Menghapus Dosa di Antara Dua Jumat Selama Tidak Melakukan Dosa Besar.
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
"Salat yang lima, Salat Jumat ke Jumat selanjutnya, puasa Ramadhan ke Ramadhan selanjutnya, sebagai penghapus dosa di antaranya, jika meninggalkan dosa-dosa besar." (HR Muslim No. 233)
4. Memperbanyak Shalawat
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan umatnya agar memperbanyak shalawat terutama di malam Jumat dan hari Jumat. Beliau bersabda:
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
"Perbanyaklah salawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bersalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari Kiamat nanti." (HR Al-Baihaqi)
5. Memperbanyak Berdoa
Berdoa di hari Jumat maupun malam Jumat merupakan sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah. Hari Jumat merupakan hari mustajab untuk memanjatkan doa. Berikut sabda beliau:
فِيهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ ، وَهْوَ قَائِمٌ يُصَلِّى ، يَسْأَلُ اللَّهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
"Di hari Jumat terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim yang ia berdiri melaksanakan shalat lantas dia memanjatkan suatu doa pada Allah bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberi apa yang dia minta." (HR Al-Bukhari, Muslim)
Dalam hadis lain disebutkan: "Di hari Jumat terdapat suatu waktu, dimana jika ada seorang hamba muslim yang memanjatkan doa kepada Allah bertepatan dengan waktu tersebut, Allah akan memberi apa yang dia minta. Waktu tersebut adalah setelah Ashar." (HR Ahmad)
Wallahu A'lam
(rhs)