Disiksa Dalam Neraka Dahulu Baru Menikmati Surga, Begitukah?
Selasa, 16 Februari 2021 - 15:23 WIB
Selanjutnya riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma. Ketika beliau membaca ayat di atas, beliau mengatakan,
والله إن كان دعاء من مضى: اللَّهُمَّ أَخْرِجْنِي مِنَ النَّار سَالِـمًا، وَأَدْخِلْنِي الـجَنَّةَ غَانِـمًا
Demi Allah, sungguh doa orang di masa silam: “Ya Allah, keluarkanlah aku dari neraka dengan selamat, dan masukkanlah aku ke dalam surga dengan sukses.” (Tafsir Ibnu Katsir, 5/253)
Dari riwayat tersebut, para ulama memahami bahwa sasaran dari ayat ini adalah semua manusia. Hingga orang-orang soleh di masa silam, mereka khawatir, termasuk di dalamnya.
Imam as-Sa’di mengatakan:
Ayat ini diarahkan kepada seluruh makhluk. Yang baik maupun yang jahat. Mukmin maupun kafir, bahwa mereka semua pasti akan menghampiri neraka. Sebagai bentuk ketetapan dari Allah dan ancaman bagi para hamba-Nya. Dan itu pasti terjadi, tidak bisa dielakkan.
Selanjutnya, beliau menyebutkan beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang makna ‘menghampiri neraka’ itu.
Pertama, yang dimaksud ‘menghampiri neraka’ dalah memasukinya. Namun bagi orang mukmin, itu menjadi dingin dan mereka selamat.
Kedua, bahwa semua makhluk akan mendatanginya, sehingga mereka semua mengalami ketakutan, kemudian setelah itu, Allah selamatkan orang yang bertakwa.
Ketiga, maknanya adalah melewati jembatan, yang berada di punggung jahannam. Manusia melewatinya sesuai bekal amal yang mereka miliki. Ada yang seperti kilat, ada yang seperti angin berhembus, atau ada yang seperti kuda cepat, ada juga seperti onta cepat. Ada yang berlari, ada yang berjalan, ada yang tersandung-sandung, dan ada yang terambar hingga masuk neraka.
Semua sesuai kadar takwanya.
Karena itulah, Allah berfirman di lanjutan ayat,
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS. Maryam: 71 – 72)
Karena yang kekal di neraka, hanyalah orang kafir. (Tafsir as-Sa’di, hlm. 498).
Dan keterangan ini, sesuai tafsir Ibnu Abbas, sebagaimana yang diriwayatkan at-Thayalisy, dari Syu’bah, dari Abdullah bin Saib, dari orang yang pernah mendengar Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
“وإن منهم إلا واردها” يعني: الكفار
“Tidak ada seorangpun dari kamu, melainkan mendatangi neraka itu.” Maksudnya adalah orang kafir. (Ibnu Katsir, 5/283)
Wallahu a’lam bish-shawab.
والله إن كان دعاء من مضى: اللَّهُمَّ أَخْرِجْنِي مِنَ النَّار سَالِـمًا، وَأَدْخِلْنِي الـجَنَّةَ غَانِـمًا
Demi Allah, sungguh doa orang di masa silam: “Ya Allah, keluarkanlah aku dari neraka dengan selamat, dan masukkanlah aku ke dalam surga dengan sukses.” (Tafsir Ibnu Katsir, 5/253)
Dari riwayat tersebut, para ulama memahami bahwa sasaran dari ayat ini adalah semua manusia. Hingga orang-orang soleh di masa silam, mereka khawatir, termasuk di dalamnya.
Imam as-Sa’di mengatakan:
Ayat ini diarahkan kepada seluruh makhluk. Yang baik maupun yang jahat. Mukmin maupun kafir, bahwa mereka semua pasti akan menghampiri neraka. Sebagai bentuk ketetapan dari Allah dan ancaman bagi para hamba-Nya. Dan itu pasti terjadi, tidak bisa dielakkan.
Selanjutnya, beliau menyebutkan beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang makna ‘menghampiri neraka’ itu.
Pertama, yang dimaksud ‘menghampiri neraka’ dalah memasukinya. Namun bagi orang mukmin, itu menjadi dingin dan mereka selamat.
Kedua, bahwa semua makhluk akan mendatanginya, sehingga mereka semua mengalami ketakutan, kemudian setelah itu, Allah selamatkan orang yang bertakwa.
Ketiga, maknanya adalah melewati jembatan, yang berada di punggung jahannam. Manusia melewatinya sesuai bekal amal yang mereka miliki. Ada yang seperti kilat, ada yang seperti angin berhembus, atau ada yang seperti kuda cepat, ada juga seperti onta cepat. Ada yang berlari, ada yang berjalan, ada yang tersandung-sandung, dan ada yang terambar hingga masuk neraka.
Semua sesuai kadar takwanya.
Karena itulah, Allah berfirman di lanjutan ayat,
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
“Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS. Maryam: 71 – 72)
Karena yang kekal di neraka, hanyalah orang kafir. (Tafsir as-Sa’di, hlm. 498).
Dan keterangan ini, sesuai tafsir Ibnu Abbas, sebagaimana yang diriwayatkan at-Thayalisy, dari Syu’bah, dari Abdullah bin Saib, dari orang yang pernah mendengar Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengatakan,
“وإن منهم إلا واردها” يعني: الكفار
“Tidak ada seorangpun dari kamu, melainkan mendatangi neraka itu.” Maksudnya adalah orang kafir. (Ibnu Katsir, 5/283)
Wallahu a’lam bish-shawab.