Bau Busuk dan Angkernya Kuburan Abu Lahab, Paman Sekaligus Musuh Nabi SAW
Senin, 01 Maret 2021 - 05:00 WIB
Ketika Abu Sufyan bercerita, ada seorang sahaya yang hadir di dekat mereka, yang selama ini telah menyembunyikan keislamannya merasa bahagia mendengar kisah yang disampaikan Abu Sufyan sehingga keislamannya tebongkar.
Tiba-tiba Abu Lahab bangkit menerjang dan menghajar sahaya tersebut. Tidak disangka, dari arah lain saudara ipar Abu Lahab dan istri Abbas yang juga hadir di sana, Ummu al Fadhl (yang diam-diam juga telah memeluk Islam), menghantamkan tiang tenda di atas kepala Abu Lahab sekerasnya hingga berlumuran darah.
Luka tersebut menyebabkan infeksi yang akhirnya menyebar di sekujur tubuh Abu Lahab sampai akhirnya dia mati.
Jasadnya diabaikan orang-orang tiga hari berturut-turut. Bau busuk menyeruak. Para tetangganya memutuskan untuk menggali sebuah lubang besar dan memasukkan mayat Abu Lahab ke dalam boks kayu. Dimasukkanlah peti kayu dan isinya itu ke dalam lubang tersebut.
Cara menguburkannya begitu merepotkan. Orang-orang tidak tahan dengan bau busuk yang keluar dari jasad Abu Lahab, sehingga mereka memasukkan peti tadi dari kejauhan. Sesudah itu, lubang tadi dilempari dengan kerikil dan tanah sampai rata.
Paman Nabi
Abu Lahab adalah penentang utama dakwah Nabi SAW. Dia salah satu paman Nabi SAW. Dia putra Abdul Muthalib bin Hasyim. Nama aslinya adalah Abdul Uzza. Lahab berarti 'yang menyala-nyala.' Sebutan itu disematkan karena waktu kecil dia dikenal dari wajahnya yang tampak cerah.
Allah SWT melaknat Abu Lahab. Namanya diabadikan melalui surah al-Lahab yang terdiri atas lima ayat. Asbabun nuzul surah itu diterangkan Imam Bukhari yang meriwayatkan dari Ibnu Abbas.
Konteksnya adalah sesudah Nabi SAW menerima wahyu pertama. Awalnya, beliau SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Selang waktu kemudian, turun surah asy-Syu'ara' ayat ke-214 yang artinya, "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." Maka, beliau SAW pun mulai menyebarkan risalah Islam secara terbuka.
"Suatu hari, Rasulullah SAW naik ke atas bukit Shafa lalu memanggil orang-orang Quraisy untuk berkumpul. Pada saat mereka telah berkumpul, Rasulullah lalu berkata, 'Sekiranya saya sekarang mengatakan kepada kalian bahwa pasukan musuh akan menyerang kalian di pagi ini atau sore ini, apakah kalian akan mempercayainya?'
Mereka serentak menjawab, 'Ya.'
Rasulullah SAW lalu berkata, 'Sesungguhnya saya sekarang memberi peringatan kepada kalian terhadap akan datangnya azab yang pedih.'
Mendengar ucapan Nabi SAW tersebut, Abu Lahab langsung menyahut, 'Celaka engkau, apakah hanya untuk menyampaikan hal ini engkau mengumpulkan kami!?'
Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad menggambarkan Abu Lahab adalah seorang laki-laki berbadan gemuk dan cepat naik darah. Mendengar respon pamannya itu, Rasulullah SAW terdiam. Dilihatnya pamannya itu. Sesudah itu Allah SWT melalui Jibril AS menurunkan surah al-Lahab kepada Nabi SAW."
تَبَّتۡ يَدَاۤ اَبِىۡ لَهَبٍ وَّتَبَّؕ
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
مَاۤ اَغۡنٰى عَنۡهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَؕ
Tiba-tiba Abu Lahab bangkit menerjang dan menghajar sahaya tersebut. Tidak disangka, dari arah lain saudara ipar Abu Lahab dan istri Abbas yang juga hadir di sana, Ummu al Fadhl (yang diam-diam juga telah memeluk Islam), menghantamkan tiang tenda di atas kepala Abu Lahab sekerasnya hingga berlumuran darah.
Luka tersebut menyebabkan infeksi yang akhirnya menyebar di sekujur tubuh Abu Lahab sampai akhirnya dia mati.
Jasadnya diabaikan orang-orang tiga hari berturut-turut. Bau busuk menyeruak. Para tetangganya memutuskan untuk menggali sebuah lubang besar dan memasukkan mayat Abu Lahab ke dalam boks kayu. Dimasukkanlah peti kayu dan isinya itu ke dalam lubang tersebut.
Cara menguburkannya begitu merepotkan. Orang-orang tidak tahan dengan bau busuk yang keluar dari jasad Abu Lahab, sehingga mereka memasukkan peti tadi dari kejauhan. Sesudah itu, lubang tadi dilempari dengan kerikil dan tanah sampai rata.
Paman Nabi
Abu Lahab adalah penentang utama dakwah Nabi SAW. Dia salah satu paman Nabi SAW. Dia putra Abdul Muthalib bin Hasyim. Nama aslinya adalah Abdul Uzza. Lahab berarti 'yang menyala-nyala.' Sebutan itu disematkan karena waktu kecil dia dikenal dari wajahnya yang tampak cerah.
Allah SWT melaknat Abu Lahab. Namanya diabadikan melalui surah al-Lahab yang terdiri atas lima ayat. Asbabun nuzul surah itu diterangkan Imam Bukhari yang meriwayatkan dari Ibnu Abbas.
Konteksnya adalah sesudah Nabi SAW menerima wahyu pertama. Awalnya, beliau SAW melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi. Selang waktu kemudian, turun surah asy-Syu'ara' ayat ke-214 yang artinya, "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat." Maka, beliau SAW pun mulai menyebarkan risalah Islam secara terbuka.
"Suatu hari, Rasulullah SAW naik ke atas bukit Shafa lalu memanggil orang-orang Quraisy untuk berkumpul. Pada saat mereka telah berkumpul, Rasulullah lalu berkata, 'Sekiranya saya sekarang mengatakan kepada kalian bahwa pasukan musuh akan menyerang kalian di pagi ini atau sore ini, apakah kalian akan mempercayainya?'
Mereka serentak menjawab, 'Ya.'
Rasulullah SAW lalu berkata, 'Sesungguhnya saya sekarang memberi peringatan kepada kalian terhadap akan datangnya azab yang pedih.'
Mendengar ucapan Nabi SAW tersebut, Abu Lahab langsung menyahut, 'Celaka engkau, apakah hanya untuk menyampaikan hal ini engkau mengumpulkan kami!?'
Muhammad Husain Haekal dalam Sejarah Hidup Muhammad menggambarkan Abu Lahab adalah seorang laki-laki berbadan gemuk dan cepat naik darah. Mendengar respon pamannya itu, Rasulullah SAW terdiam. Dilihatnya pamannya itu. Sesudah itu Allah SWT melalui Jibril AS menurunkan surah al-Lahab kepada Nabi SAW."
تَبَّتۡ يَدَاۤ اَبِىۡ لَهَبٍ وَّتَبَّؕ
1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!
مَاۤ اَغۡنٰى عَنۡهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَؕ