Kejayaan Islam di Pulau 'Mafia' Sisilia yang Sering Terlupakan

Senin, 29 Maret 2021 - 17:23 WIB


Kontribusi Arsitektur

Dinasti Aghlabiyah, terkenal dengan prestasinya di bidang arsitektur, terutama dalam pembangunan masjid. Pada masa Ziyadatallah yang kemudian disempurnakan oleh Ibrahim II, berdiri dengan megahnya masjid yang besar, yaitu masjid Qairawan. Menara masjidnya merupakan warisan dari bentuk bangunan Umayyah yang merupakan bangunan tertua di Afrika.

Oleh karena imlah, Qairawan menjadi kota suci keempat setelah Makkah, Madinah, dan Yerusalem. Masjid tersebut disebut sebagai masjid terindah dalam Islam karena ditata sedemikian indah. Selain itu, dibangun pula sebuah masjid di Tunisia, pada masa kekuasaan Ahmad serta dibuat pula suatu peralatan pertanian dan irigasi untuk daerah lfrikiyah yang kurang subur.



Pada akhir abad ke-9, posisi Dinasti Aghlabiyah di Ifrikiyah mengalami kemunduran, dengan masuknya propaganda Syi'ah yang dilancarkan oleh Abdullah Al-Syi'ah atas isyarat Ubaidilah Al-Mahdi telah menanamkan pengaruh yang kuat di kalangan orang-orang Barbar suku Ketama.

Kesenjangan sosial antarpenguasa Aghlab di satu pihak dan orang-orang Barbar di pihak lain, telah menambah kuatnya pengaruh itu dan pada akhirnya membuahkan kekuatan militer.

Pada tahun 909, kekuatan militer tersebut berhasil menggulingkan kekuasaan Aghlabid yang terakhir, Ziyadatallah III sehingga ia diusir ke Mesir setelah gagal mendapatkan bantuan dari pemerintahan pusat di Baghdad. Ada juga yang berpendapat bahwa Ziyadatallah kalah karena tidak mengadakan perlawanan apapun sebelum Dinasti Fatimiyah Syi'ah mengadakan invasi.



Dan sejak itu pula, lfrikiyah dikuasai oleh orang-orang Syi'ah yang pada masa selanjutnya membentuk Dinasti Fatimiah. Salah satu faktor mundurnya Aghlabiyah ialah hilangnya hakikat kedaulatan dan ikatan-ikatan solidaritas sosial semakin luntur. (*)
(wid)
Halaman :
Follow
cover top ayah
اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الۡحَـىُّ الۡقَيُّوۡمُۚ  لَا تَاۡخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوۡمٌ‌ؕ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِ‌ؕ مَنۡ ذَا الَّذِىۡ يَشۡفَعُ عِنۡدَهٗۤ اِلَّا بِاِذۡنِهٖ‌ؕ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ‌ۚ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِشَىۡءٍ مِّنۡ عِلۡمِهٖۤ اِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ‌‌ۚ وَلَا يَـــُٔوۡدُهٗ حِفۡظُهُمَا ‌ۚ وَ هُوَ الۡعَلِىُّ الۡعَظِيۡمُ
Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar.

(QS. Al-Baqarah Ayat 255)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More