Bekal Menyambut Puasa, Berikut 8 Keutamaan Bulan Ramadhan
Rabu, 31 Maret 2021 - 16:28 WIB
Anjuran Memperbanyak Doa
Selain memperbanyak ibadah-ibadah sunnah, seorang muslim hendaknya menyambut bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak doa. Hal patut dirutinkan agar Allah berkenan mempertemukan kita dengan bulan yang penuh keberkahan ini.
Ada doa yang masyhuryang sering dibaca oleh muslim di Indonesia dan umumnya oleh ummat Islam dunia. Sebuah doa yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik dari Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bahwasanya ketika memasuki bulan Rajab beliau berdoa:
Allahumma Bariklanaa Fii Rojabi wa Sya'baana wa Ballighnaa Romadhon
"Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami pada Ramadhan."
Hadis ini dinilai dhoif (lemah) oleh para ulama hadis. Akan tetapi para ulama sepakat mengamalkan hadits dhaif untuk keutamaan (motivasi) beramal. Imam An-Nawawi, seorang ulama besar dalam Mazhab As-Syafi’i berkata: "Telah kami sampaikan di beberapa tempat (di kitab ini) bahwa semua ahli ilmu sepakat untuk mengamalkan hadits dhoif selain penetapan hukum dan ushul akidah."
Jika tidak meyakini doa di atas, berikut doa yang sering dilafazkan oleh Rasulullah setiap kali beliau melihat bulan (baru) yaitu:
Allāhu akbaru, allāhumma ahillahū ‘alainā bil amni (lain riwayat bil yumni), wal īmāni, was salāmi, wal islāmi, wat taufīqi li mā tuhibbu wa tardhā. Rabbī (lain riwayat rabbanā) wa rabbukallāhu.
Artinya: Ya Allah tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan aman dan keimanan, dengan keselamatan dan Islam, dan dengan taufiq terhadap apa yang Engkau cintai ridhoi, Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah." (HR. Ibnu Hibban)
Selain memperbanyak ibadah-ibadah sunnah, seorang muslim hendaknya menyambut bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak doa. Hal patut dirutinkan agar Allah berkenan mempertemukan kita dengan bulan yang penuh keberkahan ini.
Ada doa yang masyhuryang sering dibaca oleh muslim di Indonesia dan umumnya oleh ummat Islam dunia. Sebuah doa yang diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik dari Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bahwasanya ketika memasuki bulan Rajab beliau berdoa:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَـعْبَانَ وَبَلِّـغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma Bariklanaa Fii Rojabi wa Sya'baana wa Ballighnaa Romadhon
"Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya'ban dan sampaikanlah kami pada Ramadhan."
Hadis ini dinilai dhoif (lemah) oleh para ulama hadis. Akan tetapi para ulama sepakat mengamalkan hadits dhaif untuk keutamaan (motivasi) beramal. Imam An-Nawawi, seorang ulama besar dalam Mazhab As-Syafi’i berkata: "Telah kami sampaikan di beberapa tempat (di kitab ini) bahwa semua ahli ilmu sepakat untuk mengamalkan hadits dhoif selain penetapan hukum dan ushul akidah."
Jika tidak meyakini doa di atas, berikut doa yang sering dilafazkan oleh Rasulullah setiap kali beliau melihat bulan (baru) yaitu:
اللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ (وفي رواية بِاليُمْنِ) وَالإِيمَانِ، وَالسَّلامِ وَالإِسْلامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَ تَرْضَى، رَبِّي (وفي رواية رَبُّنَا) وَرَبُّكَ اللَّهُ
Allāhu akbaru, allāhumma ahillahū ‘alainā bil amni (lain riwayat bil yumni), wal īmāni, was salāmi, wal islāmi, wat taufīqi li mā tuhibbu wa tardhā. Rabbī (lain riwayat rabbanā) wa rabbukallāhu.
Artinya: Ya Allah tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan aman dan keimanan, dengan keselamatan dan Islam, dan dengan taufiq terhadap apa yang Engkau cintai ridhoi, Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah." (HR. Ibnu Hibban)
(rhs)