Dabbah Binatang yang Keluar Jelang Kiamat, Ini Pendapat Gus Baha

Rabu, 07 April 2021 - 05:00 WIB
Ilustrasi/Ist/mhy
ADA beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai Dabbah . Secara bahasa, Dabbah memiliki makna hewan yang berjalan di atas bumi. Beberapa ulama mengatakan bahwa Dabbah adalah anak unta yang disapih dari unta Nabi Shaleh as .



Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari, bahwa Rasulullah saw menyebut tentang dabbah, (lalu beliau menuturkan hadis, di dalamnya ada ungkapan), “Mereka tidak menggembalakannya, melainkan ia hanya bersuara di antara rukun dan maqam (rukun Yamani dan Maqam Ibrahim).”

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau lebih dikenal dengan Gus Baha ' adalah salah satu ulama yang memiliki pendapat demikian. "Dabbah adalah unta Nabi Shaleh yang dulu dibunuh oleh kaum Tsamut," ujarnya seperti dilansir kanal Kalam dalam jaringan YouTube, belum lama ini.

Tentang Dabbah ini di dalam Al-Qur'an Allah SWT berfirman:



۞ وَإِذَا وَقَعَ ٱلْقَوْلُ عَلَيْهِمْ أَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآبَّةً مِّنَ ٱلْأَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ أَنَّ ٱلنَّاسَ كَانُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا لَا يُوقِنُونَ

Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami. (QS Surat An-Naml: 82)

Sedangkan dalam hadis Riwayat Muslim, Rasulullah SAW menyebut tiga perkara yang jika ketiganya keluar maka semua taubat dan amal tiada gunanya. Ketiganya adalah terbitnya matahari dari arah barat, Dajjal , dan Dabbah.

“Ada tiga perkara yang jika keluar maka tidak akan berguna lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya; atau belum mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya. Ketiga perkara itu adalah: terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang bumi.” (HR Muslim)

Beliau juga bersabda: “Sesungguhnya tanda-tanda ( Kiamat ) yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari barat dan keluarnya binatang kepada manusia pada waktu Dhuha. Mana saja yang lebih dahulu muncul, maka yang satunya akan terjadi setelahnya dalam waktu yang dekat.” (HR Muslim)

Beliau pun bersabda: “Bersegeralah kalian beramal (sebelum datangnya) enam perkara… (beliau menyebutkan di antaranya) dabbah.” (HR Muslim).



Setelah keluar, Dabbah akan berbicara kepada manusia dan mengabarkan bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Allah. Ia memberikan tanda pembeda antara orang beriman dan kafir. Tanda untuk orang yang beriman adalah wajah yang bercahaya, sedangkan yang tidak, tandanya diberikan dibagian hidung sebagai tanda kekufurannya.

“Binatang bumi itu keluar maka ia memberi cap kepada manusia di wajah mereka. Kemudian jumlah mereka meningkat sehingga seseorang membeli unta dia ditanya, ‘Dari siapa kamu membeli unta itu?’ Dia menjawab, Dari salah seorang yang dicap wajahnya..” (HR Ahmad, dishahihkan oleh al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah nomor 322).

Dabbah akan keluar dari Mekkah dari masjid yang paling mulia. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dalam Majma’uz Zawaid VIII/ 7-8, dari Hudzaifah bin Asid secara marfu’.

“Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah.”

Gus Baha mengatakan ketika unta Nabi Shaleh keluar maka pintu tobat tertutup. "Keluarnya binatang dabbah ketika amar makruf nahi munkar sudah tidak ada," ujarnya.

Buku “Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman” karya Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas yang diterjemahkan oleh Abdul Halim menceritakan tentang unta Nabi Shaleh ini.

Sekadar mengingatkan, Nabi Shaleh diutus pada kaum Tsamūd. Beliau dikaruniai mukjizat berupa unta betina yang keluar dari batu sebagai bekal dalam berdakwah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Dua kalimat yang ringan diucapkan tetapi berat timbangannya, dan disenangi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala Yang Maha Pengasih yaitu, Subhanallah wa Bihamdihi Subhaanallaahil Azhim (Maha Suci Allah dengan segala pujian-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha Agung).

(HR. Muslim No. 4860)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More