Yang Merugi di Bulan Ramadhan, Siapa Saja Mereka?

Selasa, 20 April 2021 - 07:42 WIB
Ada golongan yang merugi dan celaka di bulan Ramadhan, salah satunya mereka yang menganggap bulan suci Ramadhan adalah bulan yang biasa biasa saja. Foto ilustrasi/SINDOnews
Berjumpa dengan Ramadhan bagi orang-orang yang beriman adalah sebuah kebahagiaan yang tiada terkira. Mereka akan mempersiapkan lahir batinnya untuk bisa menunaikan rangkaian ibadah di bulan suci tersebut.

Sebaliknya, pasti ada pula orang-orang yang mengangggap bulan Ramadhan biasa-biasa saja, dan sungguh betapa meruginya orang yang semacam ini. Di bulan Ramadhan Allah berikan kepadanya nikmat yang besar, namun dia malah menjadi manusia yang celaka dalam nikmat besar yang Allah berikan kepadanya. Siapakah orang yang merugi ini?



Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

“Sungguh celaka seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan itu berakhir dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Tirmidzi)

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam adalah manusia paling dermawan dalam kebaikan, dan beliau paling dermawan pada bulan Ramadhan. Malaikat Jibril menemui beliau setiap malam di bulan Ramadhan hingga Ramadhan berakhir.



Lalu siapa saja golongan yang merugi di bulan Ramadhan ini? Abdul Aziz As-Sadhan dalam bukunya “Puasa Tapi Keliru”, menjellaskan ada 5 golongan manusia yang puasanya tidak membuahkan hasil selama di bulan suci Ramadhan. Mereka adalah :

1. Yang menganggap biasa bulan Ramadhan

Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, tak ada yang berbeda seperti bulan-bulan lainnya, hingga Ramadhan berlalu, tentu sebuah kerugian yang besar. Ia sama sekali tidak menganggap istimewa puasa dan merasakan manfaat bulan suci Ramadhan.

Juga tidak bersegera melakukan kebaikan, padahal di bulan suci inilah segala pahala dilipat gandakan. Orang yang menganggap biasa bulan Ramadhan, ibarat orang melewatkan ghanimah (harta rampasan perang) yang tak ternilai harganya.



2. Yang tiba-tiba berubah alim hanya pada bulan Ramadhan

Imam Ahmad mengatakan, “Seburuk-buruk kaum adalah mereka yang hanya mengenal Allah di bulan Ramadhan saja.”

Tentu sangat terpuji, dari semua berperilaku tidak baik menjadi baik, dari tak berjilbab kemudian berhijab, dari yang tak pernah shalat kemudian rajin shalat, baik yang wajib maupun sunnah.

Namun, sangat disayangkan, ketika Ramadhan usai, golongan manusia seperti itu kembali berbuat maksiat kepada Allah, melepas hijabnya, tak lagi ke masjid, bahkan meninggalkan shalat. Karena itu, berusahalah untuk tetap istiqamah dalam beramal dan kebaikan.



3. Sebatas menahan lapar dan dahaga

Golongan ketiga adalah orang yang menahan perut dari makan dan minum saja. Ia tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemunkaran, menggunjing, menyebar fitnah, menghina, sebuah perilaku yang biasa dilakukan di luar Ramadhan. Akhirnya, saat Ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tak juga berubah, sehingga Ramadhan tak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.

Abu Hurairah radhiyallahu'nhu meriwayatkan, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa).” (HR. Bukhari).



4. Tidak memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan

Mereka yang tidur pada siang hari di bulan Ramadhan serta begadang dan melakukan hal yang sia-sia pada malam harinya, adalah golongan yang merugi. Seharusnya, Ramadhah disibukkan dengan amal ibadah, seperti shalat berjamaah, tadarus dan tadabur Al Qur’an, berzikir, berinfaq dan sedekah, dan kebaikan lainnya.

5. Tetap melakukan maksiat di bulan Ramadhan

Padahal selama bulan Ramadhan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Semisal amal berupa puasa.



Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”



Demikian juga Qiyam Ramadhan, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam mengatakan:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Siapa yang shalat tarawih di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”

Wallahu A'lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِنَّمَا الۡمُؤۡمِنُوۡنَ الَّذِيۡنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتۡ قُلُوۡبُهُمۡ وَاِذَا تُلِيَتۡ عَلَيۡهِمۡ اٰيٰتُهٗ زَادَتۡهُمۡ اِيۡمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمۡ يَتَوَكَّلُوۡنَ (٢) الَّذِيۡنَ يُقِيۡمُوۡنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقۡنٰهُمۡ يُنۡفِقُوۡنَؕ (٣) اُولٰۤٮِٕكَ هُمُ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ حَقًّا ‌ؕ لَهُمۡ دَرَجٰتٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ وَمَغۡفِرَةٌ وَّرِزۡقٌ كَرِيۡمٌ‌ۚ (٤)
Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah kuat imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal, Yaitu orang-orang yang melaksanakan shalat dan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka akan memperoleh derajat tinggi di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.

(QS. Al-Anfal Ayat 2-4)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More