Puasanya Ibu Hamil dan Menyusui, Perhatikan 5 Hal Ini!

Jum'at, 23 April 2021 - 09:53 WIB
Meski ada keringanan, ibu hamil dan menyusui yang tetap akan menjalankan kewajiban puasanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Foto ilustrasi/okezone-kandora
Kewajiban puasa Ramadhan berlaku untuk semua umat muslim, tanpa kecuali ibu hamil dan menyusui . Walaupun memiliki rukhsah (keringanan) dalam menjalankan ibadah puasa, namun ibu hamil dan menyusui bisa menjalankan ibadah wajib ini dengan maksimal. Hanya saja, ada hal-hal yang perlu diperhatikan agar puasa bagi mereka ini dapat berjalan dengan baik.



Tentang rukhsah, dalam 4 mazhab pun sudah sepakat, ibu hamil dan menyusui yang mengkhawatirkan keselamatan diri atau anaknya dianjurkan berbuka. Hanya saja, para fuqaha berbeda pendapat tentang hukum berbuka .

Wafa binti Abdul Aziz As Suwailim dalam kitabnya "Fikih Ibu Himpunan Hukum Islam Khas Ummahat" mengatakan ulama Hanafiyah berpendapat, hukumnya boleh. Malikiyah dan Syafi'iyah dengan tegas mewajibkan berbuka puasa saat itu. Pendapat ini juga dinyatakan oleh sebagian fuqaha Hanabilah ketika si Ibu mengkhawatirkan keselamatan anak.



Pendapat yang shahih dari mazhab Hanabilah adalah bahwa ibu hamil dan menyusui makruh berbuka berpuasa. Sementara itu Malikiyah memberlakukan sejumlah persyaratan terkait bolehnya ibu hamil dan menyusui berbuka puasa.

Namun demikian, bila ibu hamil dan menyusui tetap akan menjalankan kewajiban puasanya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan seksama. Dinukil dari berbagai sumber, inilah hal-hal yang harus memperhatikan tersebut:



1. Asupan gizi dan nutrisi yang seimbang

Ibu hamil harus bisa makan makanan dengan konsep gizi seimbang saat buka dan sahur. Gizi seimbang yang dimaksud adalah ibu harus bisa mengombinasikan bahan makanan. Tidak ada satu bahan pangan saja yang bisa mencukupi kebutuhan gizi seseorang. Tidak harus mahal, yang penting ada variasi menu untuk kecukupan gizi.

Di sisi lain, ibu hamil juga tidak perlu berlebihan makan. Secukupnya dan tidak perlu sampai kekenyangan. Pastikan berkualitas, bukan hanya kuantitas. Makan berlebihan akan membuat perut sebah, selain itu bisa mengganggu aktivitas ibadah (selain puasa).



2. Jangan kekurangan asupan air minum

Sama seperti yang normal, kebutuhan air putih ibu hamil dan menyusui saat puasa, tetap dua liter. Jadi ibu harus memastikan kebutuhan air putih ini agar tidak dehidrasi. Dua liter air setara dengan 8-10 gelas. Jika ibu memiliki tumbler (tempat minum) dengan ukuran volume, akan membantu mengukur asupan air putih yang diminum setiap hari.

3. Istirahat yang cukup

Merasa lemas saat berpuasa adalah hal yang lumrah. Melakukan qailulah (tidur siang) menjadi solusi agar tidak kelelahan.



4. Perhatikan sinyal tubuh

Sinyal tubuh saat puasa harus terus diperhatikan, karena ibu hamil dan menyusui memiliki rukhsah (keringanan) untuk tidak berpuasa. Berikut tanda bahwa ibu mulai waspada saat berpuasa, yaitu mulai pusing, atau pusing tidak hilang-hilang walau sudah istirahat. Bisa jadi ini tanda dehidrasi. Atau melihat air seni yang lebih pekat. Bila kondisi demikian, ibu hamil dan menyusui harus segera membatalkan puasanya.



5. Perhatikan pola makan

Saat bayi sedang sakit dan membutuhkan asupan optimal ASI maka ibu perlu memperhatikan pola makan. Jika perlu, mengambil rukhsah untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.

Wallahu A’lam.
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya Islam muncul pertama kali dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.  Abdullah berkata, Dikatakan, Siapakah orang-orang yang terasing itu?  beliau menjawab: Orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah (yang sesat).

(HR. Ibnu Majah No. 3978)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More