Lafaz Niat Iktikaf dan Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Minggu, 02 Mei 2021 - 11:30 WIB
Besok Senin (3/5/2021) adalah hari ke-21 Ramadhan dan merupakan fase 10 hari terakhir Ramadhan. Malam ini umat Islam sudah dapat menghidupkan iktikaf untuk mengharapkan turunnya Lailatul Qadar.
Iktikaf artinya berdiam diri, yakni tetap di atas sesuatu. Menurut syara' iktikaf adalah berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang disunahkan untuk dikerjakan setiap waktu. Lebih diutamakan pada bulan Ramadhan khususnya pada 10 hari terakhir.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
"Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau (tetap) beriktikaf sepeninggal beliau." (HR Al-Bukhari No 1886, Hadis Sahih)
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Ibadah iktikaf harus diawali dengan niat beriktikaf dan bertujuan beribadah kepada Allah. Apabila tidak diniatkan ketika memasuki masjid, maka tidak termasuk ibadah iktikaf.
2. Menurut Imam Syafi'i, amalan iktikaf boleh dilakukan meskipun masanya lebih sedikit dari tumakninah dalam sholat.
3. Imam Maliki mensyaratkan iktikaf sekurang-kurangnya sehari semalam dan yang paling baik ialah tidak kurang daripada 10 hari.
4. Sunnah iktikaf yang dilakukan Rasulullah ialah sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Beliau melaksanakan sejak hijrah ke Madinah sampai beliau wafat.
5. Ibadah iktikaf dapat mengembalikan kita untuk menghidupkan masjid, rumah yang menghimpun kebaikan dunia dan akhirat. Memakmurkan masjid adalah tanda orang beriman. Berikut firman Allah:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Artinya: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (At-Taubat: 18)
Lafaz Niat Iktikaf
Nawaitu An A'takifa fii Haadzal Masjidi Lillaahi Ta'aala.
Artinya:
Aku niat beriktikaf di dalam masjid ini karena Allah Ta'ala.
Iktikaf artinya berdiam diri, yakni tetap di atas sesuatu. Menurut syara' iktikaf adalah berdiam diri di masjid sebagai ibadah yang disunahkan untuk dikerjakan setiap waktu. Lebih diutamakan pada bulan Ramadhan khususnya pada 10 hari terakhir.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
"Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beriktikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan sampai Allah mewafatkan beliau, kemudian istri-istri beliau (tetap) beriktikaf sepeninggal beliau." (HR Al-Bukhari No 1886, Hadis Sahih)
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
1. Ibadah iktikaf harus diawali dengan niat beriktikaf dan bertujuan beribadah kepada Allah. Apabila tidak diniatkan ketika memasuki masjid, maka tidak termasuk ibadah iktikaf.
2. Menurut Imam Syafi'i, amalan iktikaf boleh dilakukan meskipun masanya lebih sedikit dari tumakninah dalam sholat.
3. Imam Maliki mensyaratkan iktikaf sekurang-kurangnya sehari semalam dan yang paling baik ialah tidak kurang daripada 10 hari.
4. Sunnah iktikaf yang dilakukan Rasulullah ialah sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. Beliau melaksanakan sejak hijrah ke Madinah sampai beliau wafat.
5. Ibadah iktikaf dapat mengembalikan kita untuk menghidupkan masjid, rumah yang menghimpun kebaikan dunia dan akhirat. Memakmurkan masjid adalah tanda orang beriman. Berikut firman Allah:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Artinya: "Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (At-Taubat: 18)
Lafaz Niat Iktikaf
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
Nawaitu An A'takifa fii Haadzal Masjidi Lillaahi Ta'aala.
Artinya:
Aku niat beriktikaf di dalam masjid ini karena Allah Ta'ala.
(rhs)
Lihat Juga :