Kisah Anak Angkat Rasulullah di Hari Raya Idul Fitri

Jum'at, 22 Mei 2020 - 15:30 WIB
Mendengar tawaran itu, anak ini mengerti seketika bahwa orang dewasa di hadapannya tidak lain adalah Nabi Muhammad SAW.

"Kenapa tak sudi ya Rasulullah?" jawab anak ini dengan senyum terbuka.

Rasulullah SAW kemudian membawa anak angkatnya pulang ke rumah. Di sana anak ini diberikan pakaian terbaik. Ia dipersilakan makan hingga kenyang. Penampilannya diperhatikan lalu diberikan wangi-wangian.



Setelah beres semuanya, ia pun keluar dari rumah Rasulullah dengan senyum dan wajah bahagia. Melihat perubahan drastis pada anak ini, para sahabatnya bertanya. "Sebelum ini kau menangis. Tetapi kini kau tampak sangat gembira?"

"Benar sahabatku. Tadinya aku lapar, tetapi lihatlah, sekarang tidak lagi. Aku sudah kenyang. Dulunya aku memang tidak berpakaian, tetapi kini lihatlah. Sekarang aku mengenakan pakaian bagus. Dulu memang aku ini yatim, tetapi sekarang aku memiliki keluarga yang sangat perhatian. Rasulullah SAW ayahku, Aisyah ibuku, Hasan dan Husein saudaraku, Ali pamanku, dan Fatimah adalah saudariku. Apakah aku tidak bahagia?"

Mendengar sahabatnya, mereka tampak menginginkan nasib serupa. "Aduh, cobalah ayah kita juga gugur pada peperangan itu sehingga kita juga diangkat sebagai anak oleh Rasulullah SAW."

Waktu terus berjalan. Usia semakin bertambah. Kebahagiaan anak ini pun lenyap ketika selang beberapa tahun setelah itu Rasulullah SAW wafat. Meratapi kepergian ayah angkat paling mulia ini, ia keluar rumah seraya menaburkan debu di atas kepalanya.

"Celaka, sungguh celaka. Kini aku kembali terasing. Aku bukan siapa-siapa lagi. Aku kini menjadi yatim. Sepi," katanya terisak.

Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq yang menyaksikan anak ini segera memeluknya. Sayyidina Abu Bakar kemudian mengambil alih pengasuhannya. (Baca juga: Sayyidah Shafiyah binti Huyai, Istri Rasulullah Keturunan Nabi Harun )
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(mhy)
Halaman :
cover top ayah
فَلۡيَـضۡحَكُوۡا قَلِيۡلاً وَّلۡيَبۡكُوۡا كَثِيۡرًا‌ ۚ جَزَآءًۢ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ
Maka biarkanlah mereka tertawa sedikit dan menangis yang banyak, sebagai balasan terhadap apa yang selalu mereka perbuat.

(QS. At-Taubah Ayat 82)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More