Pakai Rumus Imam Al-Ghozali, Lailatul Qadar Jatuh Malam Ini
Sabtu, 08 Mei 2021 - 15:35 WIB
Ali Musthafa Siregar
Mahasiswa Fakultas Syari'ah
Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut Yaman
Sepuluh hari terakhir Ramadhan sangat diharapkan turunnya malam Lailatul Qadar. Siapa yang beramal saleh di malam Lailatul Qadar maka itu lebih baik dari pada 1000 bulan (83 tahun 4 bulan).
Seperti diketahui dalam riwayat yang masyhur, malam Lailatul Qadar itu berada di sepuluh terakhir Ramadhan dan lebih diharapkan pada malam-malam ganjil. Lalu, kapan sebenarnya waktu turunnya malam Lailatul Qadar?
Menurut Imam Syafi'i, malam Lailatul Qadar itu sangat diharapkan pada malam kedua puluh satu atau kedua puluh tiga. Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali, malam Lailatul Qodar itu sesuai dengan hari pertama bulan Ramadhan. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika Ramadhan dimulai hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar malam 29.
2. Jika dimulai hari Senin, maka Lailatul Qadar malam 21.
3. Jika dimulai hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar malam 27.
4. Jika dimulai hari Kamis, maka Lailatul Qadar malam 25.
5. Jika dimulai hari Sabtu, maka Mailatul Qadar malam dua puluh tiga.
Berkata Syekh Abul Hasan: "Sejak aku dewasa tidaklah luput dariku malam Lailatul Qodar dengan rumus Imam Al-Ghazali."
Adapun hikmah disembunyikannya malam Lailatul Qadar adalah guna untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan, utamanya malam sepuluh terkhir bulan ramadhan.
Malam Lailatul Qodar ini adalah termasuk dari kekhususan-kekhususan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan tetap ada sampai hari Kiamat.
Adapun ciri-ciri malam Lailatul Qodar:
1. Cuaca malam itu tidak dingin tidak panas (sedang).
2. Cahaya matahari paginya tidak cemerlang, karena besarnya cahaya-cahayapara Malaikat yang naik dan turun.
Catatan:
Orang yang sholat Maghrib dan Isya berjamaah sebulan penuh, maka ia sungguh telah mengambil bahagian yang banyak dari malam Lailatul Qodar.
Mahasiswa Fakultas Syari'ah
Universitas Al-Ahgaff Hadhramaut Yaman
Sepuluh hari terakhir Ramadhan sangat diharapkan turunnya malam Lailatul Qadar. Siapa yang beramal saleh di malam Lailatul Qadar maka itu lebih baik dari pada 1000 bulan (83 tahun 4 bulan).
Seperti diketahui dalam riwayat yang masyhur, malam Lailatul Qadar itu berada di sepuluh terakhir Ramadhan dan lebih diharapkan pada malam-malam ganjil. Lalu, kapan sebenarnya waktu turunnya malam Lailatul Qadar?
Menurut Imam Syafi'i, malam Lailatul Qadar itu sangat diharapkan pada malam kedua puluh satu atau kedua puluh tiga. Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali, malam Lailatul Qodar itu sesuai dengan hari pertama bulan Ramadhan. Dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Jika Ramadhan dimulai hari Ahad atau Rabu, maka Lailatul Qadar malam 29.
2. Jika dimulai hari Senin, maka Lailatul Qadar malam 21.
3. Jika dimulai hari Selasa atau Jumat, maka Lailatul Qadar malam 27.
4. Jika dimulai hari Kamis, maka Lailatul Qadar malam 25.
5. Jika dimulai hari Sabtu, maka Mailatul Qadar malam dua puluh tiga.
Berkata Syekh Abul Hasan: "Sejak aku dewasa tidaklah luput dariku malam Lailatul Qodar dengan rumus Imam Al-Ghazali."
Adapun hikmah disembunyikannya malam Lailatul Qadar adalah guna untuk menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan, utamanya malam sepuluh terkhir bulan ramadhan.
Malam Lailatul Qodar ini adalah termasuk dari kekhususan-kekhususan umat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dan tetap ada sampai hari Kiamat.
Adapun ciri-ciri malam Lailatul Qodar:
1. Cuaca malam itu tidak dingin tidak panas (sedang).
2. Cahaya matahari paginya tidak cemerlang, karena besarnya cahaya-cahayapara Malaikat yang naik dan turun.
Catatan:
Orang yang sholat Maghrib dan Isya berjamaah sebulan penuh, maka ia sungguh telah mengambil bahagian yang banyak dari malam Lailatul Qodar.