Menggabung Puasa Qadha Ramadhan dan Puasa Syawal, Berikut Niatnya

Minggu, 16 Mei 2021 - 21:26 WIB
Akan tetapi tidak sedikit orang-orang yang masih punya utang puasa Ramadhan, khususnya wanita dan mereka ingin menjalankan puasa sunnah tersebut.

Pertanyaannya:

Apakah boleh menggabung puasa qodho'an Ramadhan dengan puasa enam Syawal?

Jawaban:

Pada kasus ini Ulama berbeda pendapat. Berikut pendapat Ulama tentang hal ini:

1. Menurut Imam Ibnu Hajar, hasil puasa qadha Ramadhannya dan dapat pahala puasasunnahnya, akan tetapi tidak sempurna pahala puasa sunahnya.

2. Menurut Imam Romli, hasil puasa Qadha Ramadhannya dan dapat pahala puasa sunnahnya. Bahkan meskipun ia niat puasa Ramadhan di hari Tarwiyah dan Arafah tanpa niat puasa sunah tersebut, maka tetap dapat pahala puasa sunah itu.

3. Menurut Imam Abu Makhromah, puasa Qadha Ramadhan dan puasa sunnah keduanya tidak ada yang hasil. Tidak sah puasa sunnah seseorang, jika masih ada qadha Ramadhannya.

Bagi orang yang mengikut pendapat Imam Romli boleh baginya puasa qodho' Ramadhan beserta puasa sunnah enam Syawal. Qadha puasa Ramadhan sah dan dapat pahala sunnah enam Syawal tersebut.

Berikut lafaz niat Puasa Sunnah 6 hari Syawal digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَعَنْ سِتٍّ مٍنْ شَوَّال لِلهِ تَعَالَى


Nawaitu Shouma Ghadin 'An Qadhooi Fardhi Syahri Romadhona wa 'An Sittin Min Syawwalin Lillahi Ta'ala

"Saya niat puasa esok hari dari mengqadha pardhu bulan ramadhan dan puasa enam syawal karena Allah Ta'ala."

Referensi:

1. I'aanah ath-Thoolibiin Juz 2 Hal. 252.

2. Hasyiah al-Bujairomi 'alaa al-Khotiib Juz 2 Hal. 404.

3. Fath al-Wahhaab Juz 1 Hal. 206.

4. Risaalah Fii Ahkaam Ash-Shiyaam Hal. 74.

5. Bughyah Al-Mustarsyidiin Hal. 113-114.

6. Tuhfah Al-Muhtaaj Juz 3 Hal 457.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yakni:  Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.  Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.  Dan dia benci kembali kepada kekufuran, seperti dia benci bila dilempar ke neraka

(HR. Bukhari No. 15)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More