Penguatan Iman untuk Meningkatkan Imun
Rabu, 19 Mei 2021 - 10:28 WIB
Iman seorang muslim senantiasa membutuhkan pembaharuan terus menerus dari waktu ke waktu. Karena iman sangat berpengaruh pada kehidupannya yang terus berlangsung. Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.” (QS. An-Nisa’: 136)
Menurut Ustadz Naufal Masunika, Ketua Yayasan Griya Keluarga Sakinah, ayat di atas menjelaskan bagaimana Al-Qur'an menuntut keimanan dari seorang mukmin sedangkan mereka telah terlebih dahulu beriman, bahkan khitab ayat tersebut berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman.” Tidak lain ayat ini menuntut setiap mukmin untuk terus istiqamah dalam iman, senantiasa memperbarui dan kuatkan iman.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’ dari Nabi,
جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ،
قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا؟
قَالَ: أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
“Perbarui iman kalian.”
“Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami memperbarui iman kami?” tanya para sahabat.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’.”
Ustadz Naufal Masunika dalam tausiyah Idul Fitrinya mengatakan, jadikan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ sebagai titipan untuk keluarga kita di sisi Allah Ta’ala. Ketahuilah bahwa kalimat ini merupakan kebaikan yang sangat agung dan mulia serta tiada sesuatupun yang melampaui kebaikan kalimat ini.
Dengan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ ini, maka tiada rasa takut dan gelisah di hati. Tiada pula keterpurukan, kegelapan dan kengerian. Karena Dialah Allah satu-satunya tempat bersandar dalam segala keadaan.
Maka ketika kita mendengar kalimat ini diucapkan melalui lisan siapa pun, hendaknya kita luluh di hadapan kalimat ini. Sebagaimana firman Allah Ta'ala :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” (QS. Al-Anfaal: 2)
Tidak sebagaimana orang-orang kafir dan fasik, manakala mendengar kalimat ini mereka menyombongkan diri.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.” (QS. An-Nisa’: 136)
Menurut Ustadz Naufal Masunika, Ketua Yayasan Griya Keluarga Sakinah, ayat di atas menjelaskan bagaimana Al-Qur'an menuntut keimanan dari seorang mukmin sedangkan mereka telah terlebih dahulu beriman, bahkan khitab ayat tersebut berbunyi “Wahai orang-orang yang beriman.” Tidak lain ayat ini menuntut setiap mukmin untuk terus istiqamah dalam iman, senantiasa memperbarui dan kuatkan iman.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’ dari Nabi,
جَدِّدُوا إِيمَانَكُمْ،
قِيلَ: يَا رَسُولَ اللهِ، وَكَيْفَ نُجَدِّدُ إِيمَانَنَا؟
قَالَ: أَكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
“Perbarui iman kalian.”
“Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami memperbarui iman kami?” tanya para sahabat.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perbanyaklah mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaah’.”
Ustadz Naufal Masunika dalam tausiyah Idul Fitrinya mengatakan, jadikan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ sebagai titipan untuk keluarga kita di sisi Allah Ta’ala. Ketahuilah bahwa kalimat ini merupakan kebaikan yang sangat agung dan mulia serta tiada sesuatupun yang melampaui kebaikan kalimat ini.
Dengan kalimat ‘Laa ilaaha illallaah’ ini, maka tiada rasa takut dan gelisah di hati. Tiada pula keterpurukan, kegelapan dan kengerian. Karena Dialah Allah satu-satunya tempat bersandar dalam segala keadaan.
Maka ketika kita mendengar kalimat ini diucapkan melalui lisan siapa pun, hendaknya kita luluh di hadapan kalimat ini. Sebagaimana firman Allah Ta'ala :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.” (QS. Al-Anfaal: 2)
Baca Juga
Tidak sebagaimana orang-orang kafir dan fasik, manakala mendengar kalimat ini mereka menyombongkan diri.