Bacaan Niat Puasa Senin Kamis dan Fadhillahnya

Minggu, 30 Mei 2021 - 14:43 WIB
Puasa menjadi perisai dari gangguan setan dan amalan melepaskan diri dari siksa api neraka. Foto/Ist
Bacaan niat puasa Senin Kamis pada dasarnya sama dengan lafaz niat puasa sunnah lainnya. Hanya saja perbedaannya ada pada penyebutan harinya.

Puasa Senin-Kamis merupakan ibadah yang selalu dikerjakan Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam. Menurut kaidah fiqih, puasa sunnah dapat menutupi kekurangan yang ada pada puasa wajib (Ramadhan). Puasa juga menjadi perisai dari gangguan setan dan amalan melepaskan diri dari siksa api neraka.

Dari Abu Qatadah Al-Anshari RA, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas Beliau menjawab:

ﺫَﺍﻙَ ﻳَﻮْﻡٌ ﻭُﻟِﺪْﺕُ ﻓِﻴﻪِ ﻭَﻳَﻮْﻡٌ ﺑُﻌِﺜْﺖُ ﺃَﻭْ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻰَّ ﻓِﻴﻪِ

"Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku." (HR Muslim No 1162)



Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda:

ﺗُﻌْﺮَﺽُ ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻻِﺛْﻨَﻴْﻦِ ﻭَﺍﻟْﺨَﻤِﻴﺲِ ﻓَﺄُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﺽَ ﻋَﻤَﻠِﻰ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺻَﺎﺋِﻢٌ

"Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi No 747. Hadis Hasan gharib).

Niat Puasa Sunnah Senin:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍْﻻِﺛْﻨَﻴْﻦِ ﺳُﻨَّﺔً ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ


Nawaitu Shouma Yaumal Itsnaini Sunnatan Lillahi Ta'ala.

Artinya:

Saya niat puasa sunnah Hari Senin karena Allah Ta'ala.

Niat Puasa Kamis:

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺻَﻮْﻡَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺨَﻤِﻴْﺲِ ﺳُﻨَّﺔً ِﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ


Nawaitu Shouma Yaumal Khomiisi Sunnatan Llillahi Ta'ala.

Artinya :

Saya niat puasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta'ala.

Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Hadits of The Day
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Ada dua golongan penduduk neraka yang keduanya belum pernah aku lihat.  (1) Kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi, yang dipergunakannya untuk memukul orang.  (2) Wanita-wanita berpakaian tetapi (seperti) bertelanjang (pakaiannya terlalu minim, tipis, ketat, atau sebagian auratnya terbuka), berjalan dengan berlenggok-lenggok, mudah dirayu atau suka merayu, rambut mereka (disasak) bagaikan punuk unta. Wanita-wanita tersebut tidak dapat masuk surga, bahkan tidak dapat mencium bau surga. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak sekian dan sekian.

(HR. Muslim No. 3971)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More