Bijak Memahami Kekurangan Pasangan
Rabu, 09 Juni 2021 - 07:34 WIB
Dalam sebuah rumah tangga, pondasi awal yang perlu ditanamkan dalam diri adalah, pasangan kita atau diri kita sendiri bukan seorang yang sempurna . Kita adalah pasangan yang memiliki kelemahan .
Jadi, para suami hendaknya menyadari, istri yang dinikahi itu hanyalah perempuan biasa saja, yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala mengirim laki-laki untuk melengkapi kekurangannya dan memperbaiki sisi kelemahannya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ، فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ”
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah bersabda: "Berwasiatlah (dalam kebaikan) pada wanita, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya. Jika kamu coba meluruskan tulang rusuk yang bengkok itu, maka dia bisa patah. Namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasihatilah para wanita". (HR. Bukhari dan Muslim)
Sudah garis dan tabiat wanita adalah memiliki kelemahan. Sehingga menasehati dalam kebaikan kepada istri adalah tugas suami yang beriman. Sebaliknya, para istri hendaklah menyadari, bahwa suaminya hanyalah laki-laki biasa, yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan pula. Untuk itulah Allah Ta'ala mengirim seorang untuk mendampinginya, agar semakin sempurna kebaikannya semakin berkurang kelemahannya.
كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa), dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya (dosanya) adalah yang banyak bertaubat.” (shahih at-Targhib wa at-Tarhib )
Karena itulah, masing-masing pasangan tidak perlu menjadi sempurna untuk bisa bahagia. Antara suami dan istri juga tidak memerlukan pasangan yang smpurna untuk bisa bahagia. Sejatinya ketaatan kepada Allah Ta'ala yang diperlukan dalam sebuah rumah tangga.
Yang diperlukan bersama pasangan hanyalah selalu berusaha untuk berproses menjadi lebih baik. Nikmati semua prosesnya. Di situlah letak kebahagian hidup berumah tangga
Namun ada tugas khusus dari Rasulullah kepada laki-laki. Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam berpesan kepada para suami: “Takutlah kepada Allah dalam persoalan wanita. Karena susungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang berada di bawah kekuasaan kamu, dan kamu ambil mereka itu dengan amanah Allah dan kamu dihalalkan menggauli mereka berdasarkan kalimat Allah.”
Begitulah, agar dan bijaksana sukses dalam memikul amanah dalam rumah tangga, suami istri mempunyai hak dan kawajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang.
Setiap suami mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh istri, sebab itu kewajiban istri. Dan setiap istri mempunyai hak, dan hak ini harus dipenuhi oleh suami dan itu kewajiban suami.
Wallahu A'lam
Jadi, para suami hendaknya menyadari, istri yang dinikahi itu hanyalah perempuan biasa saja, yang memiliki banyak kelemahan dan kekurangan. Untuk itulah Allah Subhanahu wa Ta'ala mengirim laki-laki untuk melengkapi kekurangannya dan memperbaiki sisi kelemahannya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ، فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ”
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah bersabda: "Berwasiatlah (dalam kebaikan) pada wanita, karena wanita diciptakan dari tulang rusuk, dan yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah pangkalnya. Jika kamu coba meluruskan tulang rusuk yang bengkok itu, maka dia bisa patah. Namun bila kamu biarkan maka dia akan tetap bengkok. Untuk itu nasihatilah para wanita". (HR. Bukhari dan Muslim)
Sudah garis dan tabiat wanita adalah memiliki kelemahan. Sehingga menasehati dalam kebaikan kepada istri adalah tugas suami yang beriman. Sebaliknya, para istri hendaklah menyadari, bahwa suaminya hanyalah laki-laki biasa, yang memiliki banyak kekurangan dan kelemahan pula. Untuk itulah Allah Ta'ala mengirim seorang untuk mendampinginya, agar semakin sempurna kebaikannya semakin berkurang kelemahannya.
كل بني آدم خطاء وخير الخطائين التوابون.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa), dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya (dosanya) adalah yang banyak bertaubat.” (shahih at-Targhib wa at-Tarhib )
Karena itulah, masing-masing pasangan tidak perlu menjadi sempurna untuk bisa bahagia. Antara suami dan istri juga tidak memerlukan pasangan yang smpurna untuk bisa bahagia. Sejatinya ketaatan kepada Allah Ta'ala yang diperlukan dalam sebuah rumah tangga.
Yang diperlukan bersama pasangan hanyalah selalu berusaha untuk berproses menjadi lebih baik. Nikmati semua prosesnya. Di situlah letak kebahagian hidup berumah tangga
Namun ada tugas khusus dari Rasulullah kepada laki-laki. Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam berpesan kepada para suami: “Takutlah kepada Allah dalam persoalan wanita. Karena susungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang berada di bawah kekuasaan kamu, dan kamu ambil mereka itu dengan amanah Allah dan kamu dihalalkan menggauli mereka berdasarkan kalimat Allah.”
Baca Juga
Begitulah, agar dan bijaksana sukses dalam memikul amanah dalam rumah tangga, suami istri mempunyai hak dan kawajiban yang harus dilaksanakan secara seimbang.
Setiap suami mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh istri, sebab itu kewajiban istri. Dan setiap istri mempunyai hak, dan hak ini harus dipenuhi oleh suami dan itu kewajiban suami.
Wallahu A'lam
(wid)