15 Ulama Besar yang Pernah Dipenjara Oleh Penguasa
Senin, 14 Juni 2021 - 12:18 WIB
8. Imam 'Izzuddin bin Abdissalam
Beliau dikenal sebagai Sulthanul 'Ulama (pimpinan para ulama) dan salah satu ulama pemberani. Imam Adz-Dzahabi menyebutnya Mujtahid. Salah satu sebab Imam 'Izzudin Abdissalam berpolemik dengan penguasa adalah perbedaan pemikiran dalam masalah fikih dan teologi yang disandarkan kepada nash yang dzanni. Kala itu beliau mempunyai pendapat berbeda dengan Sultan Al-Asyraf mengenai masalah hakikat Al-Qur'an hingga beliau dipenjara oleh penguasa.
9. Imam Al-Bukhari
Beluau pergi dari negerinya karena 'berusaha disingkirkan' oleh Penguasa Dhahiriyah di Bukhara saat itu, Khalid bin Ahmad al-Dzuhali. Penyebabnya, Imam Bukhari menolak permintaan Khalid untuk mengajar Kitab Al-Jami dan Al-Tarikh di rumahnya. Imam Bukhari beralasan, seharusnya yang butuh ilmulah yang mendatanginya, bukan ulama yang mendatangi yang butuh. Pada akhirnya, Al-Bukhari meninggalkan negerinya (Tarikh Baghdad, 2/33).
10. Imam An-Nawawi
Ulama yang satu ini pernah bersikap tegas terhadap Malik Zahir yang telah menginginkan fatwa pembenaran memungut biaya jihad dari rakyat yang sudah susah. Akhirnya Imam AN-Nawawi diusir dari negerinya. Sikap Imam An-Nawawi ini menyadarkan ulama lain yang telah dimanfaatkan oleh Malik Zahir, mereka akhirnya mencabut dukungannya. Raja minta maaf kepada Imam An-Nawawi, tetapi Beliau tegas, tidak akan kembali hingga raja itu wafat.
11. Ibnu Taimiyah
Nasib serupa dialami Ibnu Taimiyah yang diadukan kepada Emir Humsh al-Afram, oleh orang-orang sufi. Sampai akhirnya beliau dianggap membuat keresahan dan dipenjara di penjara Al-Qol'ah, Damaskus. Beliau wafat di dalam penjara pada 22 Dzulqadah 728 H (26 September 1328 M). (Al-Bidayah wa al-Nihayah, 14/41).
12. Syeikh Hasan Al-Banna
Ulama pendiri Ikhwanul Muslimin (1906-1949) diberondong oleh peluru di depan Kantor Syubbanul Muslimin, di masa pemerintahan Raja Al-Faruq. Beliau dikenal sebagai ulama yang memperjuangkan dakwah Islam hingga dibunuh oleh penembak misterius yang oleh banyak kalangan diyakini sebagai penembak 'titipan' pemerintah pada 12 Februari 1949 di Kairo.
13. Syekh Sayyid Quthb
Ulama kharismatik Mesir ini dihukum gantung oleh Jamal Abdul Nashir pada Tahun 1966. Beliau wafat di usia 51 tahun.
Pemerintah Mesir menuduh Sayyid Qutb terlibat dalam rencana pembunuhan (yang gagal) terhadap Wakil Perdana Menteri Gamal Abdul Nasir, sehingga hari itu beliau dieksekusi di tiang gantungan.
14. Syekh Abdul Qadir Audah
Dalam buku 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syekh Muhammad Sa'id Mursi, disebutkan ketika Pemerintah Mesir ingin membubarkan Ikhwanul Muslimin pada 1954, Syekh Abdul Qadir menyarankan kepada penguasaMesir saat itu Gamal Abdel Nasser, untuk tidak membubarkannya. Beliau menjalani hukuman mati di tiang gantungan pada Tahun 1954.
15. Buya Hamka
Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) pernah dipenjara pada masa Soekarno karena sikapnya yang Anti Lekra dan tuduhan fitnah lainnya. Buya Hamka dikurung selama 2 tahun empat bulan. Semasa berseteru dengan Soekarno, nama Hamka dihancurkan, kariernya dimatikan dan buku-bukunya dilarang beredar. Ketika ramai kabar wafatnya Soekarno, ada pesan wasiat Soekarno diterima Buya Hamka. "Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam salat jenazahku". Hamka terkejut dan bergegas untuk mengimani sholat jenazah Soekarno. Bahkan, Hamka memuji keberhasilan Soekarno yang membangun Masjid Baitul Rahim di Istana Negara dan Masjid Istiqlal. Meski pernah dizalimi, Buya Hamka tidak pernah menyimpan dendam terhadap Soekarno.
Demikian deretan tokoh ulama yang pernah mengalami siksaan di zamannya. Sebenarnya masih banyak lainnya. Meski menghadapi ujian siksa di hadapan para penguasa, nama dan karya mereka tetap dikenang hingga akhir zaman. Semoga Allah memuliakan mereka.
Wallahu A'lam
Beliau dikenal sebagai Sulthanul 'Ulama (pimpinan para ulama) dan salah satu ulama pemberani. Imam Adz-Dzahabi menyebutnya Mujtahid. Salah satu sebab Imam 'Izzudin Abdissalam berpolemik dengan penguasa adalah perbedaan pemikiran dalam masalah fikih dan teologi yang disandarkan kepada nash yang dzanni. Kala itu beliau mempunyai pendapat berbeda dengan Sultan Al-Asyraf mengenai masalah hakikat Al-Qur'an hingga beliau dipenjara oleh penguasa.
9. Imam Al-Bukhari
Beluau pergi dari negerinya karena 'berusaha disingkirkan' oleh Penguasa Dhahiriyah di Bukhara saat itu, Khalid bin Ahmad al-Dzuhali. Penyebabnya, Imam Bukhari menolak permintaan Khalid untuk mengajar Kitab Al-Jami dan Al-Tarikh di rumahnya. Imam Bukhari beralasan, seharusnya yang butuh ilmulah yang mendatanginya, bukan ulama yang mendatangi yang butuh. Pada akhirnya, Al-Bukhari meninggalkan negerinya (Tarikh Baghdad, 2/33).
10. Imam An-Nawawi
Ulama yang satu ini pernah bersikap tegas terhadap Malik Zahir yang telah menginginkan fatwa pembenaran memungut biaya jihad dari rakyat yang sudah susah. Akhirnya Imam AN-Nawawi diusir dari negerinya. Sikap Imam An-Nawawi ini menyadarkan ulama lain yang telah dimanfaatkan oleh Malik Zahir, mereka akhirnya mencabut dukungannya. Raja minta maaf kepada Imam An-Nawawi, tetapi Beliau tegas, tidak akan kembali hingga raja itu wafat.
11. Ibnu Taimiyah
Nasib serupa dialami Ibnu Taimiyah yang diadukan kepada Emir Humsh al-Afram, oleh orang-orang sufi. Sampai akhirnya beliau dianggap membuat keresahan dan dipenjara di penjara Al-Qol'ah, Damaskus. Beliau wafat di dalam penjara pada 22 Dzulqadah 728 H (26 September 1328 M). (Al-Bidayah wa al-Nihayah, 14/41).
12. Syeikh Hasan Al-Banna
Ulama pendiri Ikhwanul Muslimin (1906-1949) diberondong oleh peluru di depan Kantor Syubbanul Muslimin, di masa pemerintahan Raja Al-Faruq. Beliau dikenal sebagai ulama yang memperjuangkan dakwah Islam hingga dibunuh oleh penembak misterius yang oleh banyak kalangan diyakini sebagai penembak 'titipan' pemerintah pada 12 Februari 1949 di Kairo.
13. Syekh Sayyid Quthb
Ulama kharismatik Mesir ini dihukum gantung oleh Jamal Abdul Nashir pada Tahun 1966. Beliau wafat di usia 51 tahun.
Pemerintah Mesir menuduh Sayyid Qutb terlibat dalam rencana pembunuhan (yang gagal) terhadap Wakil Perdana Menteri Gamal Abdul Nasir, sehingga hari itu beliau dieksekusi di tiang gantungan.
14. Syekh Abdul Qadir Audah
Dalam buku 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syekh Muhammad Sa'id Mursi, disebutkan ketika Pemerintah Mesir ingin membubarkan Ikhwanul Muslimin pada 1954, Syekh Abdul Qadir menyarankan kepada penguasaMesir saat itu Gamal Abdel Nasser, untuk tidak membubarkannya. Beliau menjalani hukuman mati di tiang gantungan pada Tahun 1954.
15. Buya Hamka
Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) pernah dipenjara pada masa Soekarno karena sikapnya yang Anti Lekra dan tuduhan fitnah lainnya. Buya Hamka dikurung selama 2 tahun empat bulan. Semasa berseteru dengan Soekarno, nama Hamka dihancurkan, kariernya dimatikan dan buku-bukunya dilarang beredar. Ketika ramai kabar wafatnya Soekarno, ada pesan wasiat Soekarno diterima Buya Hamka. "Bila aku mati kelak, minta kesediaan Hamka untuk menjadi imam salat jenazahku". Hamka terkejut dan bergegas untuk mengimani sholat jenazah Soekarno. Bahkan, Hamka memuji keberhasilan Soekarno yang membangun Masjid Baitul Rahim di Istana Negara dan Masjid Istiqlal. Meski pernah dizalimi, Buya Hamka tidak pernah menyimpan dendam terhadap Soekarno.
Demikian deretan tokoh ulama yang pernah mengalami siksaan di zamannya. Sebenarnya masih banyak lainnya. Meski menghadapi ujian siksa di hadapan para penguasa, nama dan karya mereka tetap dikenang hingga akhir zaman. Semoga Allah memuliakan mereka.
Wallahu A'lam