Istri Banyak Mengeluh, Mengurangi Pahala Syukur
Senin, 28 Juni 2021 - 13:49 WIB
Istri hendaknya memiliki akhlak terpuji kepada suaminya sekaligus pandai bersyukur meski sedang ditimpa kesempitan. Hindari banyak mengeluh yang bisa mengurangi kadar rasa syukur istri kepada suaminya. Pahala syukurnya akan tergerus.
Jadilah istri yang mulia yang selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah ‘Azza wa Jalla. Ingatlah selalu kabar gembira yang semakin mengokohkan untuk selalu menjadi hamba yang bersyukur. Allah akan memberi kenikmatan yang berlipat-lipat kali atas balasan istri yang bersyukur.
Allah Ta'ala berfirman:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim : 7).
Abu Ihsan al-Atsari bersama Ummu Ihsan, dalam sebuah buku yang bertajuk Surat Terbuka Untuk Para Istri, secara garis besar mengisyaratkan bahwa istri haruslah senantiasa bersyukur atas apapun kondisi suami. Sebab bersyukur adalah perintah Allah dan Rasul-Nya.
Dan, hendaklah atau perempuan yang berusaha membiasakan diri bersyukur pada Allah ‘Azza wa Jalla dan berterima kasih pada suaminya, insya Allah kehidupan pernikahannya akan bahagia dan harmonis. Sebab, ia telah karena mengembalikan segala kesulitan hidupnya pada Dzat Yang Maha Kuasa.
Muslimah yang senantiasa berakhlak baik dan pandai bersyukur maka hatinya akan tenang sebagaimana peri kehidupan para istri Rasulullah yang mulia dan para shahabiyah terdahulu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَنْظُرُ اللهُ إِلَى اِمْرَأَةٍ لَا تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لَا تَسْتَغْنِيْ عَنْهُ
“Allah tidak akan melihat istri yang tidak mensyukuri suaminya padahal ia membutuhkannya.” (HR. An-Nasa`i dari Abdulah bin Amru).
Ya, tidak semua wanita ditakdirkan memiliki suami yang berlimpah harta dan mempunyai segala hal yang diimpikan banyak wanita. Sebagaimana juga tidak sedikit sosok suami yang kehidupan ekonominya kurang, meski ia tengah berusaha untuk berikhtiar menempuh jalan-jalan yang halal yang diperintahkan syariat.
Di sinilah keberadaan pasangan suami istri, terutama istri harus memilki kekuatan iman untuk selalu mensyukuri pemberian suami. Tidak sepatutnya para istri membandingkan kondisinya dengan pasangan yang lain yang lebih mapan.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
لَا يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (HR. Abu Dawud).
Jadilah istri yang mulia yang selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah ‘Azza wa Jalla. Ingatlah selalu kabar gembira yang semakin mengokohkan untuk selalu menjadi hamba yang bersyukur. Allah akan memberi kenikmatan yang berlipat-lipat kali atas balasan istri yang bersyukur.
Allah Ta'ala berfirman:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيْدَنَّكُمْ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim : 7).
Abu Ihsan al-Atsari bersama Ummu Ihsan, dalam sebuah buku yang bertajuk Surat Terbuka Untuk Para Istri, secara garis besar mengisyaratkan bahwa istri haruslah senantiasa bersyukur atas apapun kondisi suami. Sebab bersyukur adalah perintah Allah dan Rasul-Nya.
Dan, hendaklah atau perempuan yang berusaha membiasakan diri bersyukur pada Allah ‘Azza wa Jalla dan berterima kasih pada suaminya, insya Allah kehidupan pernikahannya akan bahagia dan harmonis. Sebab, ia telah karena mengembalikan segala kesulitan hidupnya pada Dzat Yang Maha Kuasa.
Muslimah yang senantiasa berakhlak baik dan pandai bersyukur maka hatinya akan tenang sebagaimana peri kehidupan para istri Rasulullah yang mulia dan para shahabiyah terdahulu.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا يَنْظُرُ اللهُ إِلَى اِمْرَأَةٍ لَا تَشْكُرُ لِزَوْجِهَا وَهِيَ لَا تَسْتَغْنِيْ عَنْهُ
“Allah tidak akan melihat istri yang tidak mensyukuri suaminya padahal ia membutuhkannya.” (HR. An-Nasa`i dari Abdulah bin Amru).
Ya, tidak semua wanita ditakdirkan memiliki suami yang berlimpah harta dan mempunyai segala hal yang diimpikan banyak wanita. Sebagaimana juga tidak sedikit sosok suami yang kehidupan ekonominya kurang, meski ia tengah berusaha untuk berikhtiar menempuh jalan-jalan yang halal yang diperintahkan syariat.
Di sinilah keberadaan pasangan suami istri, terutama istri harus memilki kekuatan iman untuk selalu mensyukuri pemberian suami. Tidak sepatutnya para istri membandingkan kondisinya dengan pasangan yang lain yang lebih mapan.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
لَا يَشْكُرُ اللهَ مَنْ لَا يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak bersyukur kepada Allah orang yang tidak berterima kasih kepada manusia.” (HR. Abu Dawud).