Tanda Amal Ibadah Diterima Allah Menurut Syekh Ibnu Athaillah

Kamis, 01 Juli 2021 - 07:30 WIB
Orang yang amal ibadahnya diterima di sisi Allah akan merasakan kebahagiaan ketika di dunia. Foto/Ist
Penerimaan atau penolakan amal ibadah memang sulit diukur. Kita hanya dapat melihat tanda-tanda penerimaan Allah atas amal kita.

Syekh Ibnu Atha'illah menyebutkan tanda-tanda penerimaan Allah terhadap amal seseorang dari hikmah berikut. Untuk diketahui, Syeikh Ibnu Athaillah atau Ahmad bin Muhammad bin Atha'illah As-Sakandari adalah ulama sufi terkemuka yang juga pengarang Kitab Al-Hikam. Ulama kelahiran Alexandria, Mesir 648 Hijriyah (1250 M) ini juga telah mengarang banyak di antaranya dari ilmu tasawuf, akidah, tafsir, hadis, nahwu dan ushul fiqih.



Berikut kalam Syekh Ibnu Athaillah:

من وجد ثمرة عمله عاجلاً فهو دليل على وجود القبول



"Siapa yang memetik buah dari amalnya seketika di dunia, maka itu menunjukkan Allah menerima amalnya."

Syekh Ahmad Zarruq menjelaskan bahwa buah dari amal itu berbentuk kemaslahatan keagamaan dan kemaslahatan duniawi. Ia menyebut secara konkret bahwa buah dari amal itu adalah pertama, kebahagiaan hidup yang diukur dengan perasaan bebas dari kekhawatiran dan kesedihan.

قلت ثمرة العمل ما ينشأ عنه من الفوائد الدينية والدنياوية. وذلك يدور على ثلاثة: حصول البشارة بزوال الخوف والحزن

Artinya:

"Menurut saya, buah amal itu adalah faedah keagamaan dan keduniaan apapun yang muncul dari amal tersebut. Buah dari amal itu hanya terdiri atas tiga bentuk: pertama, munculnya kebahagiaan karena sirnanya kekhawatiran dan kesedihan," (Lihat Syekh Ahmad Zarruq, Syarhul Hikam, As-Syirkatul Qaumiyyah, 2010 M/1431 H, halaman 80)

Syekh Zarruq mengutip Surat Yunus Ayat 62-64:

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ (63) لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ

"Ketahuilah, para wali Allah tidak dihinggapi kekhawatiran dan kesedihan. Mereka yang beriman dan mereka itu bertakwa akan menerima kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat."

Kedua, ketenangan hidup yang ditandai dengan keridhaan batin dan sifat qana'ah atas segala pemberian Allah.

والحياة الطيبة بالرضا والقناعة

"Kehidupan yang baik karena hati penuh ridha dan qana'ah."

Demikian tanda bahwa amal ibadah seseorang diterima oleh Allah Ta'ala. Kita berdoa agar Allah berkenan menerima amal ibadah kita sehingga kita termasuk orang-orang yang bahagia di dunia dan akhirat.



Wallahu A'lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
cover top ayah
وَمَا كَانَ لِنَفۡسٍ اَنۡ تَمُوۡتَ اِلَّا بِاِذۡنِ اللّٰهِ كِتٰبًا مُّؤَجَّلًا ؕ وَ مَنۡ يُّرِدۡ ثَوَابَ الدُّنۡيَا نُؤۡتِهٖ مِنۡهَا ‌ۚ وَمَنۡ يُّرِدۡ ثَوَابَ الۡاٰخِرَةِ نُؤۡتِهٖ مِنۡهَا ‌ؕ وَسَنَجۡزِى الشّٰكِرِيۡنَ
Dan setiap yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala (dunia) itu, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala (akhirat) itu, dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

(QS. Ali 'Imran Ayat 145)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More