Tanda-tanda Kematian akan Menjemput

Minggu, 11 Juli 2021 - 11:00 WIB
ilustrasi. Foto istimewa
Kematian adalah sesuatu yang pasti datang kepada semua makhluk yang bernyawa. Begitu juga manusia, tidak ada yang lebih nyata daripada kejadian terlepasnya ruh dari badan meninggalkan kehidupan dunia untuk selama-lamanya. Namun kapan ajal atau kematian itu menjemputnya? Tidak ada satupun makhluk hidup yang mengetahui rahasia ajal. Hanya Sang penciptalah yang tahu batas umur sebenarnya dari seorang makhluk.



Ustadz Muhammad Ihsan, dari Dewan konsultasi Bimbingan Islam, menjelaskan, banyak dan sering kita mendengar orang yang sudah divonis banyak dokter tidak memiliki waktu hidup yang lama, ternyata bisa lebih panjang umurnya daripada orang yang sehat.

"Begitu pula, sering kita mendengar anak bayi yang baru lahir telah menemui ajalnya. Karena itu, rahasia batas waktu umur seseorang begitu pula dimanakah dia akan menemui ajalnya, hanya Allah Ta'ala yang mengetahuinya,"ungkap dai alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadis) ini.

Allah Ta'ala berfirman:

وَمَا تَدۡرِي نَفۡسُۢ بِأَيِّ أَرۡضٖ تَمُوتُۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرُۢ

“….. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS Luqman : 34)



Hikmah yang Allah Ta'ala kehendakilah yang menjadi alasan mengapa Allah Ta'ala merahasiakan kapan batas akhir kehidupan. Di antaranya adalah agar seorang hamba selalu berada dalam ketaatan dan segera bertaubat jika terjatuh dalam kemaksiatan.

Jika manusia tahu kapan matinya, mereka akan senantiasa bermaksiat kepada Allah Ta'ala dan bertaubat 1 jam sebelum kematiannya. Jika demikian, tentu manusia akan menjadi budak dari hawa nafsunya dan bukan lagi menjadi hamba Allah Ta'ala yang diharapkan. Tidak terbayangkan bagaimana kerusakan yang akan timbul dimuka bumi ini.

Karena itu, menurut Ustadz Muhammad Ihsan, tidak berlebihan jika kita mengatakan bahwa mengingat kematian merupakan obat paling ampuh untuk memberantas penyakit kelalaian yang disebabkan oleh kenikmatan duniawi. Karena sadar akan kematian berarti sadar bahwa kenikmatan dunia yang dirasakan tidak kekal dan akan ditinggalkan.



Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أكْثِرُوا ذِكْرَ هاذِمِ اللَّذّاتِ يَعْنِي المَوْتَ

“Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”. Yaitu : kematian (HR. Tirmidzy : 2307).

كَفى بِالمَوْتِ واعِظًا

“Cukuplah kematian sebagai pemberi peringatan” (Kitab Azzuhud li ibnil Mubarak : 2/37).



Tanda-tanda kematian akan datang.

Kapan kematian itu akan datang? Tidak ada yang bisa memastikan kapan tepatnya seseorang akan meninggal, tidak ada sumber yang valid untuk menjelaskan hal tersebut, karena kematian merupakan rahasia Allah ta'ala.

Kendati demikian, ada beberapa hal yang mungkin bisa kita jadikan tanda ajal akan menjemput. Bukan untuk memastikan waktu datangnya, namun untuk lebih memberikan warning, agar diri lebih bisa mempersiapkan jika ajal tiba.

Diantara tanda-tanda tersebut antara lain:

1. Umur yang sudah mencapai 60 tahun ke atas.



Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أعْمارُ أُمَّتِي ما بَيْنَ السِّتِّينَ إلى السَّبْعِينَ، وأقَلُّهُمْ مَن يَجُوزُ ذَلِكَ

“Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, dan sedikit sekali yang melewati itu.” (HR. Tirmidzy : 3550).

Orang yang Allah Ta'ala berikan kenikmatan, sehingga bisa mencapai umur ini, hendaklah berupaya untuk fokus mempersiapkan diri. Karena sangat besar kemungkinan ajal akan segera datang.

Seorang ahli hikmah berkata:

الأسْنانُ أرْبَعَةٌ سِنُّ الطُّفُولِيَّةِ ثُمَّ الشَّبابِ ثُمَّ الكُهُولَةِ ثُمَّ الشَّيْخُوخَةِ وهِيَ آخِرُ الأسْنانِ وغالِبُ ما يَكُونُ ما بَيْنَ السِّتِّينَ والسَّبْعِينَ فَحِينَئِذٍ يَظْهَرُ ضَعْفُ القُوَّةِ بِالنَّقْصِ والِانْحِطاطِ، فَيَنْبَغِي لَهُ الإقْبالُ عَلى الآخِرَةِ بِالكُلِّيَّةِ

“Umur manusia ada empat tingkatan: masa anak-anak, masa muda, paruh baya, dan tua. Dan masa tua adalah masa akhir dalam kehidupan, yang berkisar antara 60 sampai 70 tahun. Pada masa itu mulai tampak melemahnya badan dan degenarasi. Oleh karenanya sudah sepantasnya untuk fokus secara total untuk kehidupan akhirat.” (Tuhfatl Ahwadzy : 6/513).



2. Kondisi sakit

Di antara tanda kematian yang lainnya adalah sakit yang parah dan kecil kemungkinan untuk sembuh. Walaupun penyakit yang parah tidak menjadi patokan kematian seseorang, namun ini bisa menjadi peringatan bagi dirinya, karena bisa jadi penyakit tersebut adalah penyebab kematiannya.

Syaikh bin Baz berkata:

الإنسان لا يعلم الغيب ولا يشعر بالأجل، لكن قد يعرف الأمارات إذا رأى المرض الشديد أو الجرح الشديد قد يحس بأن هذا في الغالب سوف يقضي عليه، وسوف يحصل بعده الموت، وإلا فالعلم عند الله

“Manusia tidak mengetahui perkara ghaib, dan tidak bisa merasakan kapan pastinya ajal akan datang. Tapi, bisa jadi dia mengetahui tanda-tanda kematian. Seperti : jika dia mengalami sakit atau luka yang parah. Dia merasa kemungkinan besar penyakit ini bisa membunuhnya, dan menyebabkan kematiannya. Namun, tetap ilmu kepastiannya hanya Allah yang mengetahuinya.”



Kesimpulannya adalah setiap kita tidak ada yang mengetahui dengan pasti kapan dan dimana malaikat maut akan menemuinya, semuanya berada ditangan Allah Ta'ala. Memang ada sebab-sebab yang menjadi tanda akan dekatnya kematian seperti umur yang sudah tua ataupun sakit yang parah. Namun itu bukanlah kepastian dia akan segera mati, karena banyak anak muda dan orang yang fisiknya sehat lebih dahulu menemui ajalnya.

Yang terpenting adalah mempersiapkan apa yang akan kita bawa ketika kematian itu datang, apa yang sudah kita persiapkan untuk menemui Allah ta'ala. Sebagaimana dahulu ada sahabat yang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kapan terjadinya kiamat, maka Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pun menjawab dengan pertanyaan:

وماذا أعْدَدْتَ لَها

“Apa yang telah anda persiapkan jika kiamat terjadi?” (HR. Bukhari : 3688).

Wallahu A’lam
(wid)
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا‏
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

(QS. Al-Ahzab Ayat 56)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More