Inilah Perbuatan yang Jadi Penyebab Turunnya Azab Allah Ta'ala
Jum'at, 16 Juli 2021 - 09:10 WIB
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memberikan sebuah peringatan kepada umatnya tentang lima perbuatan yang menjadi sebab datangnya azab Allah di dunia. Dalam salah satu sabdanya yang didokumentasikan dalam kitab Sunan Ibnu Majah yang diriwayatkan dengan sanad yang shahih.
Beliau bersabda:
يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ، خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ:
“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang jika kalian terjatuh ke dalamnya, dan aku berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menjumpainya.” (HR Ibnu Majah no 4019)
Apa saja lima perbuatan yang menjadi sebab turunnya azab Allah Ta'ala tersebut? Berikut ini penjelasannya:
1. Jika zina dianggap biasa
Perbuatan yang menjadi sebab azab Allah subhanahu wata’ala di dunia yang pertama adalah zina.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا، إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا.
“Tidaklah tampak zina di suatu kaum lalu dilakukan secara terang-terangan, kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka penyakit tha’un dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.”
Ini adalah peringatan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat keras dan tegas.
Zina adalah perbuatan dosa. Bahkan termasuk dosa besar. Apabila zina yang termasuk dosa besar ini dilakukan secara terang-terangan di ruang terbuka tanpa rasa malu, maka inilah yang menjadi salah satu sebab Allah Ta'ala menurunkan azabnya di dunia berupa penyakit Tha’un dan penyakit wabah lainnya yang belum pernah ada sebelumnya.
2. Jika para pedagang berbuat curang dengan mengurangi timbangan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ، إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَؤونَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ.
“Tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan ditimpa paceklik, susahnya penghidupan, dan kezaliman penguasa atas mereka.”
Datangnya paceklik dan kekeringan yang menjadi sumber krisis kemiskinan dan merebaknya kriminalitas bukanlah kondisi yang datang tanpa sebab.
3. Jika enggan membayar zakat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ، إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ، وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا.
“Tidaklah mereka menahan zakat (tidak membayarnya) kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka (hujan tidak turun), dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, niscaya manusia tidak akan diberi hujan.”
Syariat Allah subhanahu wata’ala berupa zakat bukanlah aturan yang membuat manusia sengsara. Di balik perintah membayar zakat, terdapat hikmah yang sangat luar biasa.
Melalui syariat zakat, misi pemerataan kesejahteraan ekonomi umat dapat tercapai, penimbunan harta pada segolongan pihak dapat dihindari, juga menjadi cara yang paling efektif dalam membersihkan harta yang dimiliki oleh tiap pribadi muslim.
4. Jika terjadi pelanggaran terhadap perjanjian dengan Allah dan Rasul-Nya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ، إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ، فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ.
“Tidaklah mereka melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menjadikan musuh mereka (dari kalangan selain mereka; orang kafir) berkuasa atas mereka, lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka miliki.”
Menjadi salah satu sebab turunnya azab Allah Ta'ala di dunia adalah sikap sebagian kaum muslimin yang suka melanggar perjanjian yang dibuat atas nama Allah Ta'ala dan Rasul-Nya.
Jika perbuatan ini telah merebak di tengah masyarakat, maka azab Allah subhanahu wata’ala yang berupa dominasi kekuasaan orang-orang kafir atas kaum muslimin akan menimpa umat ini.
5. Jika para pemimpin enggan berhukum dengan hukum Allah Ta'ala
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ، إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ
“Dan selama pemimpin-pemimpin mereka (kaum muslimin) tidak berhukum dengan Kitabullah (al-Quran) dan mengambil yang terbaik dari apa-apa yang diturunkan oleh Allah (syariat Islam), melainkan Allah akan menjadikan permusuhan di antara mereka.”
Baca Juga: Wapres Ungkap 7 Kementerian/Lembaga Belum Usulkan Penyederhanaan Birokrasi
Peringatan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di atas sangat perlu menjadi perhatian kita bersama. Kita semua meyakini, setiap kabar yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam jalur periwayatan yang shahih, wajib untuk mengimani dan membenarkannya.
Wallahu A'lam
Beliau bersabda:
يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ، خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ، وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ:
“Wahai sekalian kaum Muhajirin, ada lima hal yang jika kalian terjatuh ke dalamnya, dan aku berlindung kepada Allah supaya kalian tidak menjumpainya.” (HR Ibnu Majah no 4019)
Apa saja lima perbuatan yang menjadi sebab turunnya azab Allah Ta'ala tersebut? Berikut ini penjelasannya:
1. Jika zina dianggap biasa
Perbuatan yang menjadi sebab azab Allah subhanahu wata’ala di dunia yang pertama adalah zina.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَمْ تَظْهَرْ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا، إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا.
“Tidaklah tampak zina di suatu kaum lalu dilakukan secara terang-terangan, kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka penyakit tha’un dan penyakit-penyakit yang tidak pernah menjangkiti generasi sebelumnya.”
Ini adalah peringatan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat keras dan tegas.
Zina adalah perbuatan dosa. Bahkan termasuk dosa besar. Apabila zina yang termasuk dosa besar ini dilakukan secara terang-terangan di ruang terbuka tanpa rasa malu, maka inilah yang menjadi salah satu sebab Allah Ta'ala menurunkan azabnya di dunia berupa penyakit Tha’un dan penyakit wabah lainnya yang belum pernah ada sebelumnya.
2. Jika para pedagang berbuat curang dengan mengurangi timbangan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَمْ يَنْقُصُوا الْمِكْيَالَ وَالْمِيزَانَ، إِلَّا أُخِذُوا بِالسِّنِينَ وَشِدَّةِ الْمَؤونَةِ وَجَوْرِ السُّلْطَانِ عَلَيْهِمْ.
“Tidaklah mereka mengurangi takaran dan timbangan kecuali akan ditimpa paceklik, susahnya penghidupan, dan kezaliman penguasa atas mereka.”
Datangnya paceklik dan kekeringan yang menjadi sumber krisis kemiskinan dan merebaknya kriminalitas bukanlah kondisi yang datang tanpa sebab.
3. Jika enggan membayar zakat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَمْ يَمْنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ، إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنْ السَّمَاءِ، وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا.
“Tidaklah mereka menahan zakat (tidak membayarnya) kecuali hujan dari langit akan ditahan dari mereka (hujan tidak turun), dan sekiranya bukan karena hewan-hewan, niscaya manusia tidak akan diberi hujan.”
Syariat Allah subhanahu wata’ala berupa zakat bukanlah aturan yang membuat manusia sengsara. Di balik perintah membayar zakat, terdapat hikmah yang sangat luar biasa.
Melalui syariat zakat, misi pemerataan kesejahteraan ekonomi umat dapat tercapai, penimbunan harta pada segolongan pihak dapat dihindari, juga menjadi cara yang paling efektif dalam membersihkan harta yang dimiliki oleh tiap pribadi muslim.
4. Jika terjadi pelanggaran terhadap perjanjian dengan Allah dan Rasul-Nya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَمْ يَنْقُضُوا عَهْدَ اللَّهِ وَعَهْدَ رَسُولِهِ، إِلَّا سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ عَدُوًّا مِنْ غَيْرِهِمْ، فَأَخَذُوا بَعْضَ مَا فِي أَيْدِيهِمْ.
“Tidaklah mereka melanggar perjanjian mereka dengan Allah dan Rasul-Nya, kecuali Allah akan menjadikan musuh mereka (dari kalangan selain mereka; orang kafir) berkuasa atas mereka, lalu musuh tersebut mengambil sebagian apa yang mereka miliki.”
Menjadi salah satu sebab turunnya azab Allah Ta'ala di dunia adalah sikap sebagian kaum muslimin yang suka melanggar perjanjian yang dibuat atas nama Allah Ta'ala dan Rasul-Nya.
Jika perbuatan ini telah merebak di tengah masyarakat, maka azab Allah subhanahu wata’ala yang berupa dominasi kekuasaan orang-orang kafir atas kaum muslimin akan menimpa umat ini.
5. Jika para pemimpin enggan berhukum dengan hukum Allah Ta'ala
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ، إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ
“Dan selama pemimpin-pemimpin mereka (kaum muslimin) tidak berhukum dengan Kitabullah (al-Quran) dan mengambil yang terbaik dari apa-apa yang diturunkan oleh Allah (syariat Islam), melainkan Allah akan menjadikan permusuhan di antara mereka.”
Baca Juga: Wapres Ungkap 7 Kementerian/Lembaga Belum Usulkan Penyederhanaan Birokrasi
Peringatan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di atas sangat perlu menjadi perhatian kita bersama. Kita semua meyakini, setiap kabar yang disampaikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam jalur periwayatan yang shahih, wajib untuk mengimani dan membenarkannya.
Wallahu A'lam
(wid)