Keamanan di Mekah Diperketat Selama Musim Haji, Pelanggar akan Dihukum

Sabtu, 17 Juli 2021 - 04:01 WIB
Para pemimpin Pasukan Keamanan Haji menggelar konferensi pers. Foto/spa
JEDDAH - Penjagaan keamanan yang ketat diterapkan di sekitar Mekah dan tempat-tempat suci lainnya untuk mencegah orang-orang yang tidak berizin memasuki kota itu selama haji .

Para komandan operasi pengamanan menekankan jamaah tidak akan diizinkan melakukan perjalanan dengan berjalan kaki dari Masjidil Haram ke Arafah, atau antara Arafat, Muzdalifah dan Mina.

Selama pengarahan di Pusat Operasi Keamanan Terpadu (911) di Mekah, Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayor Jenderal Zayed bin Abdulrahman Al-Tuwayan, mengatakan jamaah hanya dapat berpindah antar lokasi dengan bus yang disediakan untuk tujuan tersebut.



“Bus-bus ini ada empat warna. Setiap warna mengacu pada area tertentu di dalam tempat suci. Jamaah haji diharapkan mematuhi instruksi dalam hal ini, karena mereka tidak akan diizinkan untuk berjalan kaki,” papar dia.





“Semua pintu masuk ke Mekah dipantau tidak hanya oleh petugas keamanan, tetapi juga oleh kamera pencitraan termal untuk mencegah orang tanpa izin haji mengakses tempat-tempat suci,” tutur Al-Tuwayan.



“Pegunungan di sekitar Mekah dan semua lembahnya, di mana orang-orang yang tidak memiliki izin haji mungkin percaya bahwa mereka dapat mengakses tempat-tempat suci, sepenuhnya dipantau pasukan Mujahidin dan dilengkapi kamera untuk menggagalkan upaya tersebut,” ungkap dia.

Dia menyeru semua warga dan penduduk untuk bekerja sama dengan pasukan keamanan selama masa tantangan luar biasa yang disebabkan oleh pandemi ini, untuk kesejahteraan semua.

Namun dia menunjukkan perencanaan pasukan untuk haji tidak hanya fokus pada keamanan, kesehatan dan langkah-langkah organisasi, tetapi juga pada pemberian bantuan saat dibutuhkan.

“Keselamatan jamaah haji adalah prioritas utama tetapi layanan kami juga termasuk mengarahkan jamaah yang tersesat ke tujuan mereka, dan mengamankan barang-barang yang mungkin hilang saat menjalankan ritual mereka,” papar Al-Tuwayan.

Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk keamanan Masjidil Haram dan sekitarnya, Mayor Jenderal Mohammed Al-Bassami menegaskan Masjidil Haram sekarang siap menyambut jamaah.

“Dengan koordinasi bersama Kementerian Haji dan Umrah, jamaah haji bisa sampai ke Masjidil Haram mulai pukul 06.00 WIB pada tanggal 7 Dzulhijjah (17 Juli),” ujarnya.

“Dengan langkah-langkah pencegahan kesehatan yang disepakati dengan otoritas terkait, Mataf dapat menampung 4.000 hingga 6.000 peziarah per jam,” papar dia.

Dia menambahkan pasukannya akan memfasilitasi dan mengatur jamaah masuk ke Masjidil Haram.

Pasukan keamanan bekerja sama dengan otoritas kesehatan melindungi peziarah dan mencegah penyebaran virus corona selama haji.

Al-Bassami mengatakan kepada Arab News bahwa dia sangat bangga dengan langkah-langkah yang diambil Arab Saudi untuk mencapai hal ini.

“Kami memiliki tingkat koordinasi yang sangat tinggi dengan Kementerian Kesehatan, yang selalu hadir bersama kami dalam semua langkah dan prosedur kami,” tutur dia.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah, dia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Sesungguhnya Islam muncul pertama kali dalam keadaan asing dan akan kembali dalam keadaan asing pula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.  Abdullah berkata, Dikatakan, Siapakah orang-orang yang terasing itu?  beliau menjawab: Orang-orang yang memisahkan diri dari kabilah-kabilah (yang sesat).

(HR. Ibnu Majah No. 3978)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More