Inilah 5 Dasar Akhlak Mulia
Kamis, 05 Agustus 2021 - 13:14 WIB
“Ilmu bukanlah diukur dengan apa yang telah dihafal oleh seseorang, tetapi diukur dengan apa yang bermanfaat bagi dirinya.” (Manaqib asy-Syafi’i, Al-Baihaqi, 20)
Sebaliknya, indikasi ilmu yang didapat oleh seorang muslim tidak berkah tercermin dari akhlaknya yang buruk: selalu berprasangka buruk, merasa diri paling benar, bahkan melakukan vonis kepada saudaranya secara serampangan dengan menuruti hawa nafsu. Sehingga perilakunya kurang sedap dipandang mata, malas beruluk salam, selalu bermuka masam, dan sangat mudah mencela saudaranya. Semoga kita terhindar dari buruknya akhlak semacam ini.
Menurut Ustadz Azzam ad-Dasuqi, minimal ada 5 dasar adab atau akhlak mulia yang harus mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari setiap muslim. Yakni :
1. Saling tersenyum
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. At-Tirmizi No. 1879)
Hadis yang agung ini menunjukkan keutamaan tersenyum dan menampakkan muka manis di hadapan seorang muslim. Dalam hadis yang lain, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria.”
Percayalah! Semakin banyak senyum maka hawa positif akan bertebaran di sekitarnya. Dan orang yang tersenyum akan terkesan lebih ramah dan lebih bisa dipercaya.
2. Menebar salam dan bertegur sapa
Mengucapkan salam merupakan sebab terwujudnya kesatuan hati dan rasa cinta di antara sesama muslim, sebagaimana kenyataan yang kita temukan. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim No. 81)
Ingat! Pengucapan salam ini ditunjukkan kepada setiap muslim yang Anda kenal ataupun tidak. Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“Amalan Islam apa yang paling baik?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam lantas menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.” (HR. Al-Bukhari No. 6236)
Setelah beruluk salam tentunya kita juga saling bertegur sapa. Orang yang selalu berhias dengan akhlak mulia tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang sekalipun terhadap orang yang berbuat jahat kepadanya. Orang yang memiliki akhlak mulia selalu menghindari rasa ingin disapa terlebih dahulu. Dan biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.
Sebaliknya, indikasi ilmu yang didapat oleh seorang muslim tidak berkah tercermin dari akhlaknya yang buruk: selalu berprasangka buruk, merasa diri paling benar, bahkan melakukan vonis kepada saudaranya secara serampangan dengan menuruti hawa nafsu. Sehingga perilakunya kurang sedap dipandang mata, malas beruluk salam, selalu bermuka masam, dan sangat mudah mencela saudaranya. Semoga kita terhindar dari buruknya akhlak semacam ini.
Baca Juga
Menurut Ustadz Azzam ad-Dasuqi, minimal ada 5 dasar adab atau akhlak mulia yang harus mengejawantah dalam kehidupan sehari-hari setiap muslim. Yakni :
1. Saling tersenyum
Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ
“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR. At-Tirmizi No. 1879)
Hadis yang agung ini menunjukkan keutamaan tersenyum dan menampakkan muka manis di hadapan seorang muslim. Dalam hadis yang lain, “Janganlah sekali-kali engkau menganggap remeh suatu perbuatan baik, meskipun (perbuatan baik itu) dengan engkau menjumpai saudaramu (sesama muslim) dengan wajah yang ceria.”
Percayalah! Semakin banyak senyum maka hawa positif akan bertebaran di sekitarnya. Dan orang yang tersenyum akan terkesan lebih ramah dan lebih bisa dipercaya.
2. Menebar salam dan bertegur sapa
Mengucapkan salam merupakan sebab terwujudnya kesatuan hati dan rasa cinta di antara sesama muslim, sebagaimana kenyataan yang kita temukan. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا أَوَلاَ أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ أَفْشُوا السَّلاَمَ بَيْنَكُمْ
“Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.” (HR. Muslim No. 81)
Ingat! Pengucapan salam ini ditunjukkan kepada setiap muslim yang Anda kenal ataupun tidak. Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bahwasanya ada seseorang yang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَيُّ الإِسْلاَمِ خَيْرٌ قَالَ تُطْعِمُ الطَّعَامَ، وَتَقْرَأُ السَّلاَمَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ، وَعَلَى مَنْ لَمْ تَعْرِفْ
“Amalan Islam apa yang paling baik?” Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam lantas menjawab, “Memberi makan (kepada orang yang butuh) dan mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenali dan kepada orang yang tidak engkau kenali.” (HR. Al-Bukhari No. 6236)
Setelah beruluk salam tentunya kita juga saling bertegur sapa. Orang yang selalu berhias dengan akhlak mulia tidak akan keberatan untuk menyapa semua orang sekalipun terhadap orang yang berbuat jahat kepadanya. Orang yang memiliki akhlak mulia selalu menghindari rasa ingin disapa terlebih dahulu. Dan biasanya tidak membutuhkan pengakuan orang atas kinerjanya selama ini.