Antara Niat dan Ganjaran Pahala
Sabtu, 04 September 2021 - 05:10 WIB
Setelah itu dia memiliki uzur sehingga tidak mampu lagi untuk melakukannya, maka dia mendapatkan pahala dari amal perbuatan tersebut dengan nilai sempurna, sebab Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
ذَا مَرِضَ الْعَبْدُ ، أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Jika seorang hamba sakit atau bepergian, maka dia akan diberi pahala amal seperti amal ketika dia sedang tidak bepergian atau sedang sehat. (HR. Bukhari)
Sungguh merupakan karunia dan rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya, di mana orang yang berniat untuk melakukan kebaikan, tetapi dia tidak sempat melakukannya karena sibuk dengan perbuatan yang lebih baik daripada amal perbuatan yang dia niatkan. Sementara dia tidak mungkin melakukan kedua amal perbuatan tersebut secara bersamaan, maka sungguh amal perbuatan yang dia niatkan akan tetap dibalas dengan pahala.
Wallahu A’lam
ذَا مَرِضَ الْعَبْدُ ، أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا
Jika seorang hamba sakit atau bepergian, maka dia akan diberi pahala amal seperti amal ketika dia sedang tidak bepergian atau sedang sehat. (HR. Bukhari)
Sungguh merupakan karunia dan rahmat Allah kepada hamba-hamba-Nya, di mana orang yang berniat untuk melakukan kebaikan, tetapi dia tidak sempat melakukannya karena sibuk dengan perbuatan yang lebih baik daripada amal perbuatan yang dia niatkan. Sementara dia tidak mungkin melakukan kedua amal perbuatan tersebut secara bersamaan, maka sungguh amal perbuatan yang dia niatkan akan tetap dibalas dengan pahala.
Baca Juga
Wallahu A’lam
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(wid)