Kisah Bijak Para Sufi: Orang yang Waktunya Keliru

Senin, 01 Juni 2020 - 08:16 WIB
Baca juga: Abu Nawas Memang Debitur yang Cerdik, Tuan Tanah Kena Tipu

Dengan perasaan malu dan bingung, gembala itu pun menuntun kelima puluh ekor binatang tersebut menuju lereng gunung. Domba-domba itu mulai asyik mengunyah rumput, ketika tiba-tiba sepasang anjing liar muncul dan mengejar kawanan itu hingga ke tebing curam; semua domba itu jatuh ke ngarai dan mati.

Si Saudagar, yang sangat sedih, kembali kepada Raja dan menceritakan peristiwa tersebut.

"Kalau begitu," kata Sultan, "kini kau bisa mengambil bagimu dua puluh lima ekor domba dan melanjutkan penggembalaanmu."

Baca juga: Kisah Bijak Para Sufi: Cara Mendapat Pengetahuan

Hampir tanpa harapan, dan merasa kebingungan atas tugas yang diberikan kepadanya oleh Sang Raja sebab ia tidak merasa dirinya bisa menjadi seorang gembala, apa pun maknanya peran itu, saudagar itu pun membawa domba gembalaannya ke padang rumput.

Beberapa waktu kemudian, semua biri-biri betina melahirkan anak kembar, dan hampir menggandakan jumlah kawanan peliharaannya. Lalu,lahir lagi anak kembar dari setiap domba betina itu. Domba-domba baru itu gemuk, berbulu bagus, dan dagingnya enak dimakan.

Si Saudagar menemukan bahwa, dengan menjual sebagian dombanya dan membeli yang baru, yang ia beli semula kurus dan kecil itu, tumbuh kuat dan sehat, seperti keturunan domba-domba baru yang dipeliharanya sendiri. Setelah tiga tahun, ia sudah bisa kembali ke istana, berpakaian bagus benar, dan membawa laporan tentang keberhasilannya dalam mengurus kawanan domba pemberian Raja itu. Ia pun segera pula diperkenankan menghadap Raja.

Baca juga: Kisah Bijak Para Sufi: Tuan Rumah dan Tamu

"Kau kini seorang gembala yang berhasil?" tanya Raja. "Ya, tentu saja, Yang Mulia. Secara tak terpahami, peruntungan hamba berubah dan bisa dibilang tak ada yang keliru meskipun hamba sebenarnya tidak terlalu berminat menjadi seorang gembala."

"Baik sekali," kata Sultan, "Nun di sana adalah Kerajaan Sevilla, yang tahtanya ada dalam kekuasaanku. PergiIah, beritahukan bahwa aku telah mengangkatmu menjadi raja atas Sevilla." Dan Raja pun menyentuhkan tongkat kerajaan pada pundak Si Saudagar.

Saudagar itu tak dapat menahan diri dan berseru, "Tetapi, kenapa yang Mulia tidak menjadikan hamba, raja, sejak pertama kali hamba datang menghadap? Apakah Yang Mulia bermaksud menguji kesabaran hamba? Atau, hal itu untuk mengajari hamba sesuatu?"

Raja itu tertawa, "Coba saja bayangkan, pada hari ketika kau membawa seratus ekor domba ke gunung dan kehilangan semuanya dalam sekejap, apabila saat itu kau berkuasa atas Kerajaan Sevilla, tentu tak akan ada lagi satu batu tersusun di atas batu lainnya di sana pada hari ini." (Baca juga: Ketika Nasruddin Hoja Tidak Konsisten Lagi )

Harta Karun dari Timur Tengah - Kisah Bijak Para Sufi, diterjemahkan Ahmad Bahar dari Idries Shah, Tales of The Dervishes.
(mhy)
Halaman :
Lihat Juga :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَهُوَ الَّذِىۡ يَقۡبَلُ التَّوۡبَةَ عَنۡ عِبَادِهٖ وَيَعۡفُوۡا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعۡلَمُ مَا تَفۡعَلُوۡنَ (٢٥) وَيَسۡتَجِيۡبُ الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَيَزِيۡدُهُمۡ مِّنۡ فَضۡلِهٖ‌ؕ وَالۡكٰفِرُوۡنَ لَهُمۡ عَذَابٌ شَدِيۡدٌ (٢٦)
Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, dan Dia memperkenankan doa orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menambah pahala kepada mereka dari karunia-Nya. Orang-orang yang ingkar akan mendapat azab yang sangat keras.

(QS. Asy-Syura Ayat 25-26)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More