Doa Ketika Mengalami Kesulitan Tidur
Sabtu, 18 September 2021 - 20:26 WIB
Doa ketika mengalami kesulitan tidur yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bisa kita amalkan, ketika kita mengalaminya. Susah tidur atau atau insomnia ini, biasa terjadi karenaada masalah, perasaan gelisah atau juga mengalami stres atau depresi. Tentu kondisi ini sangat menganggu.
Tidur sendiri merupakan nikmat yang tak ternilai yang diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala. Saat tidur, kondisi tubuh kita 'diistirahatkan' sehingga ketika bangun, tubuh seperti me-refresh kembali menjadi segar dan bugar.
Karena itu, kualitas tidur sangat menentukan kondisi seseorang. Dalam hal ini, Islam telah mengajarkan bagaimana caranya untuk hidup sehat. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengajarkan bagaimana pola tidur yang baik bagi kesehatan. Waktu tidur yang paling baik adalah di malam hari.
Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. Al-Naba’: 9 – 11).
Dan ketika kondisi susah tidur atau insomnia, tentu menjadi masalah. Hal ini pun pernah dialami oleh para sahabat yang merasa gelisah, sehingga menyebabkan mereka terjaga semalaman karena tidak dapat tertidur.
Imam al-Nawawi rahimahullah dalam kitab al-Adzkar menyebutkan sebuah riwayat bahwa Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'anhu mengadu kepada Rasulullah tentang insomnia yang menimpanya. Kemudian Rasulullah memintanya untuk membaca doa berikut ini.
اَللهُمَّ غَارَتِ النُّجُوْمُ وَهَدَاتِ الْعُيُوْنُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّوْمُ لاَتَأْخُذُكَ سِنَةٌ وَلاَنُوْمٌ، يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ أَهْدِىءْ لَيْلِى وَأَنِمْ عَيْنِيْ
ALLAHUMMA GHARATIN NUJUM WA HADAATIL ‘UYUN, WA ANTA HAYYUN QAYYUM, LA TAKKHUZUKA SINATUN WALA NAUMUN. YA HAYYU YA QAYYUM, AHDI’ LAILI WA ANIM ‘AINI
Artinya; "Ya Allah, bintang-bintang telah redup, kepetangan telah memejam dan Engkau Maha Hidup lagi Maha Terus-menerus mengurus makhluk. Tidak menimpa-Mu rasa kantuk dan tidur. Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha mengurusi makhluk, tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku".
Setelah itu, Zaid pun membaca doa Rasulullah ajarkan tersebut dan dia berkata,“Allah Ta'ala menghilangkan apa yang aku alami sebelumnya." yang artinya ia tak mengalami insomnia.
Sementara itu, pada riwayat lain yang juga disebutkan dalam kitab Al Adzkar disebutkan bahwa Khalid bin al-Walid Radhiyallahu 'anhu mengalami insomnia, kemudian dia mengadu kepada Rasulullah. Kemudian, beliau menyuruhnya agar membaca doa berikut,
اعوذ بكلماتالله التامات من غضبه ومن شرعباده ومن همزات الشياطين وان يحضرون
A’UUDZU BIKALIMAATILLAHIT TAAMMAATI MIN GHODLOBIHI WA MIN SYARRI ‘IBAADIHI WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATIINA WA AYYAHDLURUUN
Artinya : "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang tepat dari kemarahan-Nya, dan dari keburukan hamba-hamba-Nya, serta dari aneka macam godaan syetan dan kehadirannya."
Selain mengandalkan obat atau kemampuan ahli medis. Sebagai seorang Muslim, tentu hal ini juga perlu dibarengi dengan memanjatkan kepada Allah Ta'ala seperti yang telah diajarkan Rasulullah kepada para sahabat-sahabatnya.
Wallahu A’lam.
Tidur sendiri merupakan nikmat yang tak ternilai yang diberikan Allah Subhanahu wa ta'ala. Saat tidur, kondisi tubuh kita 'diistirahatkan' sehingga ketika bangun, tubuh seperti me-refresh kembali menjadi segar dan bugar.
Baca Juga
Karena itu, kualitas tidur sangat menentukan kondisi seseorang. Dalam hal ini, Islam telah mengajarkan bagaimana caranya untuk hidup sehat. Bahkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam juga mengajarkan bagaimana pola tidur yang baik bagi kesehatan. Waktu tidur yang paling baik adalah di malam hari.
Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman,
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan.” (QS. Al-Naba’: 9 – 11).
Dan ketika kondisi susah tidur atau insomnia, tentu menjadi masalah. Hal ini pun pernah dialami oleh para sahabat yang merasa gelisah, sehingga menyebabkan mereka terjaga semalaman karena tidak dapat tertidur.
Imam al-Nawawi rahimahullah dalam kitab al-Adzkar menyebutkan sebuah riwayat bahwa Zaid bin Tsabit Radhiyallahu 'anhu mengadu kepada Rasulullah tentang insomnia yang menimpanya. Kemudian Rasulullah memintanya untuk membaca doa berikut ini.
اَللهُمَّ غَارَتِ النُّجُوْمُ وَهَدَاتِ الْعُيُوْنُ وَأَنْتَ حَيٌّ قَيُّوْمُ لاَتَأْخُذُكَ سِنَةٌ وَلاَنُوْمٌ، يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ أَهْدِىءْ لَيْلِى وَأَنِمْ عَيْنِيْ
ALLAHUMMA GHARATIN NUJUM WA HADAATIL ‘UYUN, WA ANTA HAYYUN QAYYUM, LA TAKKHUZUKA SINATUN WALA NAUMUN. YA HAYYU YA QAYYUM, AHDI’ LAILI WA ANIM ‘AINI
Artinya; "Ya Allah, bintang-bintang telah redup, kepetangan telah memejam dan Engkau Maha Hidup lagi Maha Terus-menerus mengurus makhluk. Tidak menimpa-Mu rasa kantuk dan tidur. Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha mengurusi makhluk, tenangkanlah malamku dan tidurkanlah mataku".
Setelah itu, Zaid pun membaca doa Rasulullah ajarkan tersebut dan dia berkata,“Allah Ta'ala menghilangkan apa yang aku alami sebelumnya." yang artinya ia tak mengalami insomnia.
Sementara itu, pada riwayat lain yang juga disebutkan dalam kitab Al Adzkar disebutkan bahwa Khalid bin al-Walid Radhiyallahu 'anhu mengalami insomnia, kemudian dia mengadu kepada Rasulullah. Kemudian, beliau menyuruhnya agar membaca doa berikut,
اعوذ بكلماتالله التامات من غضبه ومن شرعباده ومن همزات الشياطين وان يحضرون
A’UUDZU BIKALIMAATILLAHIT TAAMMAATI MIN GHODLOBIHI WA MIN SYARRI ‘IBAADIHI WA MIN HAMAZAATISY SYAYAATIINA WA AYYAHDLURUUN
Artinya : "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang tepat dari kemarahan-Nya, dan dari keburukan hamba-hamba-Nya, serta dari aneka macam godaan syetan dan kehadirannya."
Selain mengandalkan obat atau kemampuan ahli medis. Sebagai seorang Muslim, tentu hal ini juga perlu dibarengi dengan memanjatkan kepada Allah Ta'ala seperti yang telah diajarkan Rasulullah kepada para sahabat-sahabatnya.
Wallahu A’lam.
(wid)