Kisah Nu'aiman Sahabat Nabi: Dikejar Rasulullah Sampai Masuk Sumur

Sabtu, 25 September 2021 - 14:21 WIB
Sedangkan Nu'aiman berlari mendekati perbatasan Kota Madinah. Dalam pelariannya itu Nu'aiman bertemu dengan sahabat Nabi, Al-Miqdad Ibnu Aswad. Pada saat itu Al-Miqdad sedang menggali sumur. Nu’aiman datang dengan memberi segala puji-pujian kepada Al-Miqdad. “Wahai Sahabat Rasul, kamu orang yang pernah ikut perang Badar, kamu orang yang hebat,” ujar Nu’aiman merayu.

Al-Miqdad tersenyum keheranan, namun begitu Nu'aman berbicara manis lagi, ia sadar bahwa Nu'aman ada maunya. "Tolong, aku ini lagi dikejar-kejar orang jahat! Tolong selamatkan saya. Aku mau sembunyi di dalam sumur ini," pintanya.

Al-Miqdad tidak keberatan dan mempersilakan Nu'aman masuk ke dalam sumur. "Silakan masuk," ujarnya.

“Nanti kalau ada orang yang mencari saya tolong jangan diberitahu ya. Siapapun orangnya, walaupun itu Rasulullah sekalipun," pintanya.

Al-Miqdad mengiyakan saja. Dia berpikir mana mungkin juga Rasulullah datang ke tempatnya itu. Nu’aiman lalu masuk ke dalam sumur untuk bersembunyi dari kejaran Rasulullah dan sahabatnya.

Tidak berselang lama, datanglah Rasulullah SAW dan para sahabat. Sudah barang tentu Al-Miqdad kebingunan. "Ya, Rasulullah ada apa ini,” tanyanya.

“Kami sedang mencari Nu’aiman. Di mana dia, tahukah kamu?” jawab Rasulullah.

Al-Miqdad lantas kebingungan, namun tidak bisa berbohong. "Wahai Rasulullah, mata saya tidak melihat kepada Nu’aiman,” ujar Al-Miqdad sembari memberikan isyarat kepada Rasulullah ke arah sumur.

Maka tertangkaplah Nuaiman yang sedang meringkuk dalam sumur. Saat ditanya Rasulullah mengapa melakukan itu, jawaban Nu’aiman malah membuat Rasulullah tersenyum. “Tanyakan saja kepada orang yang menunjukkan kepadamu tempat persembunyianku,” jawab Nu’aiman.



Kocak, Jahil, dan Konyol

Nu’aiman bin Amr bin Rafa’ah adalah sahabat Nabi SAW yang terkenal kocak, jahil, konyol, tapi kreatif. Sahabat dari kalangan Anshar, alias warga Madinah asli ini, sering membuat Rasulullah tertawa terpingkal-pingkal.

Kendati gemar usil dan melucu, Nu’aiman juga seorang mujahid sejati. Namanya tercatat sebagai Ashabul Badr karena ikut terlibat dalam Perang Badar bersama Rasulullah dan para sahabat yang lainnya.

Nuaiman pernah menjadi pemabuk yang ketagihan arak semasa zaman Rasulullah SAW. Beliau telah ditangkap dan Nabi telah mengarahkannya dipukul. Beliau telah ditangkap dua kali dan kemudian dipukul lagi. Karena tidak juga kapok, Nabi mengarahkan supaya dipukul dengan kasut. Apabila beliau masih saja tidak berhenti minum, Rasulullah akhirnya berkata, “Jika dia kembali (meminum arak) maka bunuhlah dia.”

Walaupun sangat tegas, Rasulullah SAW masih menaruh harapan untuk Nuaiman memperbaiki diri. Akhirnya Nuaiman bertaubat juga mengakui kesalahannya. Ia memohon ampun kepada Allah SWT.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَقُلْ لِّـلۡمُؤۡمِنٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ اَبۡصَارِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوۡجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ وَلۡيَـضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوۡبِهِنَّ‌ۖ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اٰبَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اٰبَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيۡنَ غَيۡرِ اُولِى الۡاِرۡبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفۡلِ الَّذِيۡنَ لَمۡ يَظۡهَرُوۡا عَلٰى عَوۡرٰتِ النِّسَآءِ‌ۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِاَرۡجُلِهِنَّ لِيُـعۡلَمَ مَا يُخۡفِيۡنَ مِنۡ زِيۡنَتِهِنَّ‌ ؕ وَتُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيۡعًا اَيُّهَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

(QS. An-Nur Ayat 31)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More