Mengupas Permulaan Penciptaan (1): Inilah Makhluk yang Pertama Kali Diciptakan

Rabu, 29 September 2021 - 19:19 WIB
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam satu kitabnya menerangkan awal mula penciptaan. Beliau mengupas rahasia Ilahi dan ilmu Laduni yang jarang dibahas di kajian-kajian umum. Foto/dok SINDOnews
Permulaan penciptaan termasuk salah satu ilmu yang jarang diungkap ke publik. Siapa sebenarnya yang pertama kali diciptakan oleh Tuhan seluruh alam, Allah 'Azza wa Jalla. Benarkah Nabi Adam atau 'Arasy ('Arsy) atau langit dan bumi?

Mari kita simak keterangan Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam karyanya "Sirrul Asror". Syekh Abdul Qadir Al-Jilani (470-561 H) merupakan sosok ulama besar yang dijuluki Sulthonul Auliya.

Beliau menguasai banyak ilmu di antaranya ilmu tauhid, fiqih, Hadis dan ilmu makrifat sehingga banyak ulama berguru padanya. Salah satu karyanya adalah Kitab Sirrul Asror. Kitab ini menyingkap rahasia Ilahi dan ilmu Laduni. Tidak banyak ulama yang dapat menyingkap rahasia langit dan bumi.

Syekh Abdul Qadir Jilani menerangkan bahwa Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya menciptakan "Nur Muhammad" dari cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam Hadis Qudsi Dia berfirman: "Aku ciptakan ruh Muhammad daripada Nur Wajah-Ku".

Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dalam sabdanya: "Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada awalnya diciptakan-Nya sebagai ruh suci". "Mula-mula Allah ciptakan Al-Qalam (pena)". "Mula-mula Allah ciptakan akal".



Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan permulaan itu ialah penciptaan hakikat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Kebenaran tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga diberi nama yang indah-indah. Dia dinamakan nur, cahaya suci, kerena dia dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi di bawah sifat jalal Allah.

Allah Yang Maha Tinggi berfirman:

قَد جاءَكُم مِنَ اللَّهِ نورٌ وَكِتٰبٌ مُبينٌ


"Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan." (QS Al-Maaidah Ayat 15)

Dia dinamakan akal yang meliputi (akal universal) karena dia telah melihat dan mengenali segala-galanya. Dia dinamakan Qalam kerana dia menyebarkan hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke dalam huruf-huruf.

Ruh Muhammad adalah zat atau hakikat kepada segala kejadian, permulaan dan kenyataan alam maya. Baginda Nabi menyatakan hal ini dengan sabdanya: "Aku dicipta dari Allah dan sekalian yang lain dari aku".

Allah menciptakan sekalian ruh-ruh dari ruh baginda Nabi di dalam alam kejadian yang pertama, dalam bentuk yang paling baik. "Muhammad" adalah nama semua kemanusiaan di dalam alam arwah. Beliau adalah sumber, asal usul dan kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya.

'Arasy Diciptakan Setelah Nur Muhammad



Empat ribu tahun setelah diciptakan cahaya Muhammad, Allah baru menciptakan 'Arasy dari cahaya mata Muhammad. Kemudian Allah ciptakan makhluk yang lain dari 'Arasy. Kemudian Dia hantarkan ruh-ruh turun kepada peringkat penciptaan yang paling rendah, kepada alam kebendaan, alam jirim dan badan.

ثُمَّ رَدَدنٰهُ أَسفَلَ سٰفِلينَ


"Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka)." (QS at-Tin ayat 5)

Allah menurunkan cahaya itu dari tempat ia diciptakan, dari alam lahut, yaitu alam kenyataan bagi Zat Allah, bagi keesaan, bagi wujud mutlak, kepada alam nama-nama Ilahi, hakikat sifat-sifat Ilahi, alam bagi akal asbab milik ruoh yang meliputi (ruh universal).

Di sana Dia pakaikan ruh-ruh itu dengan pakaian cahaya. Ruh-ruh ini dinamakan "ruh pemerintah". Dengan berpakaian cahaya mereka turun kepada alam Malaikat. Di sana mereka dinamakan "ruh ruhani". Kemudian Dia arahkan mereka turun kepada alam kebendaan, alam jirim, air dan api, tanah dan angin dan mereka menjadi "ruh manusia". Kemudian dari dunia ini Dia ciptakan tubuh yang berdaging, berdarah.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Abdullah, ia berkata, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalain akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang wanita adalah pemimpin atas rumah suaminya, dan ia pun akan dimintai pertanggungjawabannya. Dan seorang budak juga pemimpin atas atas harta tuannya dan ia juga akan dimintai pertanggungjawabannya.  Sungguh setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya.

(HR. Bukhari No. 4789)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More