Agar Hati Tak Memendam Rasa Dendam

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 07:18 WIB
Setiap manusia pasti pernah mengalami rasa sakit hati dengan berbagai rasa yang berbeda-beda. Ada yang biasa saja, langsung lupa dan ada yang memendam rasa demdam. Foto ilustrasi/ist
Setiap manusia pasti pernah mengalami rasa sakit hati dengan berbagai 'rasa' yang berbeda-beda. Ada yang langsung lupa alias tidak membekas, ada yang biasa saja dan pasti juga ada rasa sakit yang terus membelenggu jiwanya sepanjang hayat. Perasaan dendam masih tersimpan di dalam hatinya tersebut. Lantas adakah cara terbaik agar tidak ada dendam ini? Bagaimana pandangan syariat tentang rasa demdam tersebut?

Manusia adalah makhluk lemah, serba kekurangan. Kekurangannya itu bisa disempurnakan oleh orang lain, dimana dia butuh kepada bantuan manusia, itulah makhluk sosial , dia butuh kepada interaksi antar sesama, walaupun sering terjadi ketidakcocokkan bahkan pertikaian antara satu dengan lainnya, tapi semua itu adalah bentuk rasa guna menjaga eksistensinya di dunia ini.



Akan tetapi jika dipandang dari sisi lain, hal inilah yang menunjukkan kelemahannya. Menurut Ustadz Fadly Gugul S.Ag, dai alumni STDI Imam Syafi’i Jember (ilmu hadis), sebagai manusia kita sepatutnya bersungkur dan bersujud kepada Maha Penguasa langit dan bumi, memohon belas kasih dan kemurahanNya. Dialah Raja Segala Raja Allah Subhanahu Wa Ta’ala Dzul Jalali Wal Ikrom.

Allah Ta’ala berfirman :



يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah yang Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha terpuji.” (QS. Fathir/35: 15)

Dalam Ayat yang lain, Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman:

وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ

“Dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan” (QS. an-Najm/53: 48)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala Maha kaya dengan dzat-Nya, yang memiliki kekayaan yang mutlak dan sempurna dari seluruh sisi dan pandangan lantaran kesempurnaan dzat-Nya dan sifat-Nya yang tidak tersentuh oleh kekurangan dari arah manapun. Ini tidak mungkin terjadi kecuali karena Allah Ta’ala adalah Dzat yang Maha kaya dan lantaran sifat kaya (berkecukupan) sudah lazim pada dzat-Nya.

Sebagaimana Allah Ta’ala Maha pencipta, Pemberi rezeki, dan Maha pengasih serta yang melimpahkan kebaikan, maka Allah Ta’ala juga Maha kaya, tidak membutuhkan seluruh makhluk dari sisi manapun. Para makhluk-Nya itu pasti membutuhkan-Nya dalam kondisi apapun. Mereka tidak bisa mengesampingkan curahan kebaikan, kemurahan, pengaturan dan pemeliharaan-Nya, baik yang bersifat umum maupun khusus dalam sekejap mata sekalipun.

"Jangan terlalu khawatir. Keadaan manusia mesti akan berubah. Jika sekarang senang, esok bisa bersedih. Sekarang susah, besok bahagia. Allah Yang Maha Kuasa pergilirkan suka dan duka, menang dan kalah, berkuasa dan dikuasai. Ketika hatimu sakit, dendam kesumat di masa lalu sering muncul, maka sekarang anda berhak bahagia, lepaskan segala rasa yang ada, bersihkan jiwa dengan seribu maaf, niscaya Anda akan lebih,"papar ustadz anggota Dewan Konsultasi Bimbingan Islam ini.

Dahulu, di masa kenabian, Allah Ta'ala mempergilirkan rasa kemenangan dan kekalahan kepada para sahabat radhiallahu ‘anhum ajma’in. Allah Ta’ala berfirman:

إِن يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ ٱلْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُۥ ۚ وَتِلْكَ ٱلْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ ٱلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَآءَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ

“Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zhalim." (QS. Ali Imran: 140).



Pelajaran Berharga

Ustadz Fadly kemudian menceritakan sebuah kisah. Di masjid Nabawi, seorang pemuda mahasiswa Universitas Islam Madinah menceritakan kejadian yang tidak biasa di salah satu halaqoh kajian ilmu, beliau menuturkan;
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
cover top ayah
وَقُلْ لِّـلۡمُؤۡمِنٰتِ يَغۡضُضۡنَ مِنۡ اَبۡصَارِهِنَّ وَيَحۡفَظۡنَ فُرُوۡجَهُنَّ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنۡهَا‌ وَلۡيَـضۡرِبۡنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوۡبِهِنَّ‌ۖ وَلَا يُبۡدِيۡنَ زِيۡنَتَهُنَّ اِلَّا لِبُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اٰبَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اٰبَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآٮِٕهِنَّ اَوۡ اَبۡنَآءِ بُعُوۡلَتِهِنَّ اَوۡ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اِخۡوَانِهِنَّ اَوۡ بَنِىۡۤ اَخَوٰتِهِنَّ اَوۡ نِسَآٮِٕهِنَّ اَوۡ مَا مَلَـكَتۡ اَيۡمَانُهُنَّ اَوِ التّٰبِعِيۡنَ غَيۡرِ اُولِى الۡاِرۡبَةِ مِنَ الرِّجَالِ اَوِ الطِّفۡلِ الَّذِيۡنَ لَمۡ يَظۡهَرُوۡا عَلٰى عَوۡرٰتِ النِّسَآءِ‌ۖ وَلَا يَضۡرِبۡنَ بِاَرۡجُلِهِنَّ لِيُـعۡلَمَ مَا يُخۡفِيۡنَ مِنۡ زِيۡنَتِهِنَّ‌ ؕ وَتُوۡبُوۡۤا اِلَى اللّٰهِ جَمِيۡعًا اَيُّهَ الۡمُؤۡمِنُوۡنَ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُوۡنَ
Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.

(QS. An-Nur Ayat 31)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More