Inilah Keutamaan Membaca dan Menghapal Hadis
Rabu, 06 Oktober 2021 - 06:29 WIB
Sebagaimana Al Qur’an, membaca hadis-hadis Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memiliki keutamaan tersendiri bagi pembaca dan penghafalnya. Kenapa demikian? Karena hadis merupakan kunci memahami Al Qur’an, jalan untuk mengetahui petunjuk Rasulullah, dan sumber dalil syar’i setelah Al Qur’an.
Baca juga: Macam-macam Hadis Lengkap dengan Penjelasannya
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa balasan pahala yang ditujukan pada mereka yang membaca ataupun menghafal hadis. Antara lain, yakni:
1.Dimudahkan jalan menuju Surga
Para ulama berpendapat bahwa membaca dan menghafal hadis merupakan bagian dari menuntut ilmu. Hadis merupakan ilmu yang paling agung untuk dipelajari setelah Al-Qur’an. Seseorang mustahil memahami ilmu agama tanpa mempelajari hadis. Karena itulah pahala mempelajari hadis tercakup dalam keutamaan mempelajari ilmu.
Pahala menuntut ilmu pun sangat banyak, dan belajar hadis termasuk salah satu bagian dalam menuntut ilmu. Salah satu pahala menuntut ilmu, yakni kemudahan jalan menuju surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata,
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Rasulullah juga pernah bersabda, “Barang siapa yang diinginkan kebaikan oleh Allah, maka Allah akan pahamkan ia dalam masalah agama.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Syekh Bin Baz dalam fatwanya menuturkan, bahwa mempelajari ilmu agama merupakan bentuk mengikuti tuntunan Al Qur’an dan As Sunnah (Hadis). “Dan mempelajari As Sunnah merupakan tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba. Sebagaimana mempelajari Al Qur’an juga demikian.” (Fatawa Nurun ‘alad Darb).
2. Mengelokkan wajahnya
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan lebih dari 20 orang shahabat, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebut sebuah keutamaan agung bagi seorang yang membaca, memahami dan menghafal hadis. Keutamaan tersebut bukan main-main, yakni sebuah doa yang dipanjatkan langsung oleh Baginda Rasul sebuah do’a yang pastilah diijabah oleh Allah Ta’ala.
Doa yang Rasulullah panjatkan tercantum dalam sabda Beliau,
“Semoga Allah mencerahkan (mengelokkan rupa) orang yang mendengar hadis dariku, lalu dia memahami dan menghafalnya, hingga (kemudian) dia menyampaikannya (kepada orang lain).” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad, Ibnu Hibban, dan ath-Thabrani).
Ibnul Qayyim menjelaskan hadis tersebut sebagai berikut, bahwa andaikan tak ada lagi keutamaan mempelajari hadis selain keutamaan tersebut, maka sangat cukup sebagai sebuah keutamaan tersebut. “Seandainya tidak ada keutamaan mempelajari ilmu (hadis) kecuali (dalam hadis) ini, maka cukuplah itu sebagai kemuliaan (yang agung).”
Dalam hadis tersebut menunjukkan pula bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memuliakan dan mengkhususkan orang-orang yang mempelajari hadis dengan mendoakan mereka. Doa tersebut pun tak diberikan pada selainnya di kalangan umat Islam.
Adapun makna mencerahkan atau mengelokkan rupa yang dimaksud Rasulullah dalam hadis di atas berkaitan dengan kehidupan di akhirat kelak. Sebagaimana dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,
“Pada hari itu, ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan), ‘Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman, karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.’ Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga). Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Ali ‘Imran: 106-107).
Wallahu A'lam
Baca juga: Macam-macam Hadis Lengkap dengan Penjelasannya
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa balasan pahala yang ditujukan pada mereka yang membaca ataupun menghafal hadis. Antara lain, yakni:
1.Dimudahkan jalan menuju Surga
Para ulama berpendapat bahwa membaca dan menghafal hadis merupakan bagian dari menuntut ilmu. Hadis merupakan ilmu yang paling agung untuk dipelajari setelah Al-Qur’an. Seseorang mustahil memahami ilmu agama tanpa mempelajari hadis. Karena itulah pahala mempelajari hadis tercakup dalam keutamaan mempelajari ilmu.
Pahala menuntut ilmu pun sangat banyak, dan belajar hadis termasuk salah satu bagian dalam menuntut ilmu. Salah satu pahala menuntut ilmu, yakni kemudahan jalan menuju surga. Sebagaimana sabda Rasulullah dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata,
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Rasulullah juga pernah bersabda, “Barang siapa yang diinginkan kebaikan oleh Allah, maka Allah akan pahamkan ia dalam masalah agama.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Syekh Bin Baz dalam fatwanya menuturkan, bahwa mempelajari ilmu agama merupakan bentuk mengikuti tuntunan Al Qur’an dan As Sunnah (Hadis). “Dan mempelajari As Sunnah merupakan tanda bahwa Allah menginginkan kebaikan pada seorang hamba. Sebagaimana mempelajari Al Qur’an juga demikian.” (Fatawa Nurun ‘alad Darb).
2. Mengelokkan wajahnya
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan lebih dari 20 orang shahabat, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menyebut sebuah keutamaan agung bagi seorang yang membaca, memahami dan menghafal hadis. Keutamaan tersebut bukan main-main, yakni sebuah doa yang dipanjatkan langsung oleh Baginda Rasul sebuah do’a yang pastilah diijabah oleh Allah Ta’ala.
Doa yang Rasulullah panjatkan tercantum dalam sabda Beliau,
“Semoga Allah mencerahkan (mengelokkan rupa) orang yang mendengar hadis dariku, lalu dia memahami dan menghafalnya, hingga (kemudian) dia menyampaikannya (kepada orang lain).” (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah, Ad Darimi, Ahmad, Ibnu Hibban, dan ath-Thabrani).
Ibnul Qayyim menjelaskan hadis tersebut sebagai berikut, bahwa andaikan tak ada lagi keutamaan mempelajari hadis selain keutamaan tersebut, maka sangat cukup sebagai sebuah keutamaan tersebut. “Seandainya tidak ada keutamaan mempelajari ilmu (hadis) kecuali (dalam hadis) ini, maka cukuplah itu sebagai kemuliaan (yang agung).”
Dalam hadis tersebut menunjukkan pula bagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memuliakan dan mengkhususkan orang-orang yang mempelajari hadis dengan mendoakan mereka. Doa tersebut pun tak diberikan pada selainnya di kalangan umat Islam.
Adapun makna mencerahkan atau mengelokkan rupa yang dimaksud Rasulullah dalam hadis di atas berkaitan dengan kehidupan di akhirat kelak. Sebagaimana dalam Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,
“Pada hari itu, ada muka yang putih berseri, dan ada pula muka yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan), ‘Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman, karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.’ Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah (surga). Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Ali ‘Imran: 106-107).
Wallahu A'lam
(wid)