4 Hadis Palsu tentang Dunia Menurut Syaikh Al-Albani

Jum'at, 17 Juni 2022 - 21:42 WIB
loading...
4 Hadis Palsu tentang Dunia Menurut Syaikh Al-Albani
Setidaknya ada 4 hadis tentang dunia yang ternyata palsu. Foto/Ilustrasi: Ist
A A A
Syaikh Muhammad Nashruddin al-Albani mengungkap setidaknya ada 4 hadis palsu yang berkaitan dengan dunia. Salah satunya adalah kalimat yang diklaim hadis yang berbunyi: "Dunia adalah langkah seorang mukmin."

"Hadis tersebut tidak ada sumber aslinya," ujar ahli hadis ini dalam kitab "Silsilatul-Ahaadiits adh-Dhaifah wal Maudhu'ah wa Atsaruhas-Sayyi' fil-Ummah" dan diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi "Silsilah Hadits Dha'if dan Maudhu'"



Ibnu Taimiyah dalam al-Fatawa I/196 juga mengatakan bahwa hadis tersebut tidak diketahui sumbernya, tidak dari Rasulullah SAW , tidak dari salafussalih, juga tidak dari para imam.

Hadits tersebut oleh Imam as-Suyuthi diriwayatkan dalam deretan hadis-hadis maudhu' dengan nomor 1187.

Kedua, adalah kalimat yang diklaim sebagai hadis yang berbunyi: "Dunia itu haram bagi ahli akhirat dan akhirat itu haram bagi ahli dunia, sedangkan dunia dan akhirat adalah haram bagi ahlullah."

Menurut Al-Akbani, ini adalah salah satu dari sederetan hadis maudhu'. Dalam sanadnya terdapat Jibillah bin Sulaiman yang oleh adz-Dzahabi dinyatakan dalam deretan perawi tidak tsiqah (tidak terpercaya).

"Menurut saya, penyebar hadis ini bukan saja tidak kuat, tetapi jelas seorang pendusta ulung. Yang pasti, riwayat ini batil. Seorang mukmin tidak akan ragu terhadap pernyataan ini, sebab bagaimana mungkin Rasulullah mengharamkan sesuatu yang dihalalkan bagi orang-orang mukmin?" jelas Al-Albani.

Tampaknya, kata al-Albani, pemalsu hadis ini berasal dari kalangan sufi yang dungu, yang berkeinginan menabur benih akidah sufiyah batil. Di antaranya, yaitu mengharamkan sesuatu yang telah dihalalkan Allah dengan dalih mendidik jiwa, seolah-olah apa yang didatangkan oleh syariat tidak cukup atau kurang sempurna. Sehingga mereka membuat peraturan untuk menyempurnakan ketetapan Ilahi.



Ketiga, kalimat yang berbunyi: "Dunia adalah istri kedua (saingan) akhirat."

Menurut al-Albani, hadis ini tidak ada sumbernya dari Rasulullah SAW. Ini ditegaskan' dalam kitab Kasyful Khafa dan lain-lain. Konon termasuk ucapan-ucapan yang dinisbatkan kepada Nabi Isa as.

Keempat adalah kalimat yang berbunyi: "Berhati-hatilah terhadap dunia, karena dunia lebih memperdaya daripada Harut dan Marut ."

Menurut Al-Albani, hadis ini munkar dan tidak ada sumbernya. Al-Iraqi menyatakan dalam kitab Takhrijul-Ihya III/177 bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunya yang disandarkan kepada Abud Darda secara mursal.

Adz-Dzahabi menyatakan, "Tidak diketahui siapa Abud Darda." Bahwa hadis itu munkar dan tidak bersumber telah ditegaskan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Lisanul Mizan VI/375. Bahkan siapa yang menganggap Abud Darda itu sahabat yang masyhur, berarti salah. Jadi, yang menjadi masalah majhulnya (asingnya) Abud Darda'.



Bertebaran
Pada sampul buku Al-Albani yang ditejemahkan A.M. Basamalah ini disebutkan bahwa hadis lemah (dha'if) dan palsu (maudhu') bertebaran di sekeliling kita. Dalam ruang kuliah, mimbar pengajian, bahkan dalam kitab-kitab, termasuk kitab tafsir dan syarah hadits. Mungkin kita akan kaget bahwa beberapa di antaranya adalah hadis-hadis yang sangat 'akrab' dengan kita.

Seorang zindiq diketemukan telah memalsu lebih dari 4.000 hadis. Bahkan dari tiga orang pemalsu bisa dipastikan telah keluar puluhan ribu hadis palsu.

Pemalsuan hadis-hadis ini bermacam-macam tendensinya. Ada yang bertendensi politis, fanatisme golongan, membela mazhab, dan bahkan ada yang mendekatkan diri kepada Allah seperti yang diakui sekelompok firqah.

Selain itu, ada pula karena kesalahan tak sengaja atau kelemahan dalam mendeteksi hadis yang memang bukan bidang yang dikuasainya. Hal ini terjadi, misalnya, pada sebagian kaum sufi.

(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1970 seconds (0.1#10.140)