Kisah Jimat Sulaiman dan Jin Mencumbui Semua Istri Sang Nabi
Senin, 18 Oktober 2021 - 05:15 WIB
Malaikat berkata padanya, “Katakan insyaAllah!”.
Tetapi Nabi Sulaiman tidak mengucapkan insyaAllah. Lalu beliau berhubungan badan dengan seluruh istrinya tersebut, namun tidak seorangpun dari mereka yang mengandung, kecuali hanya satu. Itupun tatkala bersalin, melahirkan bayi hanya setengah badan [HR Bukhâri dan Muslim]
Demi Allah, andaikan Nabi Sulaiman as mengucapkan insyaAllah; niscaya (akan lahir sembilan puluh anak laki-laki) seluruhnya menjadi penunggang kuda yang berjihad di jalan Allah”[Lihat HR. Bukhâri (XI/524 no. 6639 –al-Fath) dan Muslim (III/1276 no. 1654).
Tafsir Al-Muyassar yakni Kementerian Agama Saudi Arabia Surat Shad ayat 34-36: "Dan sungguh Kami telah menguji Sulaiman dan Kami meletakan separuh tubuh anaknya di atas singgasananya. Anak ini lahir Setelah sulaiman bersumpah akan menggilir istri-istrinya, sehingga masing-masing dari mereka akan melahirkan seorang penunggang kuda yang handal yang berjihad di jalan Allah, namun ia tidak mengucapkan ‘insyaAllah’. Lalu Sulaiman melakukan sumpahnya, tetapi tidak seorangpun dari mereka yang mengandung kecuali seorang istri yang akhirnya melahirkan separuh jasad bayi.
Kemudian Sulaiman kembali kepada tuhannya dan bertaubat dia berkata: ”Wahai tuhanku ampunilah dosaku, dan berikanlah kepadaku kerajaan yang besar yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkau maha banyak berderma dan memberi” maka Kami mengabulkan permintaannya. Kami menundukan angin untuknya sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya, ia taat kepada Sulaiman sekalipun ia keras lagi kuat."
Sebagian ulama berpendapat kisah yang menyebutkan bahwa ‘kesaktian’ Nabi Sulaiman as bersumber dari cincin yang ia pakai, rasa-rasanya tidak bisa dipertanggungjawabkan, baik dari sisi sanad maupun alur ceritanya. Sehingga otomatis, tidak bisa dijadikan dalih untuk melegalisasi praktik pemakaian jimat.
Tetapi Nabi Sulaiman tidak mengucapkan insyaAllah. Lalu beliau berhubungan badan dengan seluruh istrinya tersebut, namun tidak seorangpun dari mereka yang mengandung, kecuali hanya satu. Itupun tatkala bersalin, melahirkan bayi hanya setengah badan [HR Bukhâri dan Muslim]
Demi Allah, andaikan Nabi Sulaiman as mengucapkan insyaAllah; niscaya (akan lahir sembilan puluh anak laki-laki) seluruhnya menjadi penunggang kuda yang berjihad di jalan Allah”[Lihat HR. Bukhâri (XI/524 no. 6639 –al-Fath) dan Muslim (III/1276 no. 1654).
Tafsir Al-Muyassar yakni Kementerian Agama Saudi Arabia Surat Shad ayat 34-36: "Dan sungguh Kami telah menguji Sulaiman dan Kami meletakan separuh tubuh anaknya di atas singgasananya. Anak ini lahir Setelah sulaiman bersumpah akan menggilir istri-istrinya, sehingga masing-masing dari mereka akan melahirkan seorang penunggang kuda yang handal yang berjihad di jalan Allah, namun ia tidak mengucapkan ‘insyaAllah’. Lalu Sulaiman melakukan sumpahnya, tetapi tidak seorangpun dari mereka yang mengandung kecuali seorang istri yang akhirnya melahirkan separuh jasad bayi.
Kemudian Sulaiman kembali kepada tuhannya dan bertaubat dia berkata: ”Wahai tuhanku ampunilah dosaku, dan berikanlah kepadaku kerajaan yang besar yang tidak akan dimiliki oleh seorang pun sesudahku, sesungguhnya Engkau maha banyak berderma dan memberi” maka Kami mengabulkan permintaannya. Kami menundukan angin untuknya sehingga ia berhembus sesuai dengan keinginannya, ia taat kepada Sulaiman sekalipun ia keras lagi kuat."
Sebagian ulama berpendapat kisah yang menyebutkan bahwa ‘kesaktian’ Nabi Sulaiman as bersumber dari cincin yang ia pakai, rasa-rasanya tidak bisa dipertanggungjawabkan, baik dari sisi sanad maupun alur ceritanya. Sehingga otomatis, tidak bisa dijadikan dalih untuk melegalisasi praktik pemakaian jimat.
(mhy)