Sambut Maulid Nabi, Inilah Detik-detik Kelahiran Rasulullah
Senin, 18 Oktober 2021 - 08:05 WIB
Semua bergembira, hanya Iblis yang sedih dan menangis keras ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan ke dunia. Demikian kata Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam Kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah Juz 2.
Kelahiran Nabi Muhammad pada Hari Senin, 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (570 Masehi) merupakan karunia Allah paling agung untuk semesta alam. Tak hanya penduduk bumi, penduduk langit pun bergembira menyambut kalahiran Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang mulia.
Baca Juga: Kisah Kelahiran Rasulullah SAW dan 3 Peristiwa Dahsyat
Nabi Muhammad lahir pada malam yang tenang di bulan Rabi'ul Awal Tahun Gajah, seperti riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas. Dalam riwayat lain disebutkan Beliau lahir menjelang terbit Fajar atau saat masuknya waktu Subuh.
Tahun ini kita memperingati kelahiran Rasulullah (Maulid Nabi) yang jatuh pada Selasa (19 Oktober 2021) atau malam ini menurut kalender Hijriyah. Maulid Nabi ini menjadi agenda tahunan yang diperingati umat Islam dunia termasuk di Indonesia.
Lahir Diiringi Pancaran Cahaya
Detik-detik kelahiran Rasulullah diterangkan dalam banyak riwayat. Disebutkan bahwa Sayyidah Aminah Binti Wahab, ibunda Rasulullah berkata: "Ketika aku dalam proses melahirkan, aku tidak mendapatkan rasa sakit sedikit pun sampai aku melahirkannya."
Ketika ibunda Aminah melahirkan Rasulullah, keluarlah dari jalan lahirnya sebuah cahaya yang menerangi istana-istana Syam (sekarang wilayah Suriah, Palestina, Yordania, Lebanon). Keajaiban ini memberi isyarat bahwa kelak akan muncul seorang Rasul utusan Allah.
Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah berkata: "Ketika aku melahirkannya, dari farajku keluar cahaya yang menerangi istana-istana negeri Syam". Imam Ahmad, ad-Darimi dan selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut.
Tentang peristiwa menakjubkan ini, Rasulullah mengabarkannya dalam beberapa hadis. Salah satunya riwayat dari sahabat Abu Umamah Al-Bahili, Beliau bersabda: "Ibuku melihat seakan-akan keluar darinya cahaya yang menyinari istana-istana negeri Syam." (HR Ibnu Sa'ad, Hadits Sahih)
Dalam proses melahirkan bayi nan agung itu, Sayyidah Aminah dibantu Syifa' binti 'Amr. Ada pula kesaksian seseorang yang menyaksikan peristiwa kelahiran Rasulullah yaitu ibunda Utsman binti Abdash. Beliau berkata: "Aku menyaksikan ketika Aminah melahirkan Rasulullah, keluar cahaya yang menyinari seluruh rumah. Di saat itu aku sedang berada di rumahnya. Kemana pun kami melihat, yang terlihat adalah cahaya." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani, juga Al-Haitami dalam Kitab Majma'.
Ada banyak referensi yang menguatkan bahwa kelahiran Nabi Muhammad disertai cahaya Nur yang sangat terang hingga dilihat oleh seorang Yahudi di Kota Makkah. Dalam Kitab Nurul Abshar fi Manaqib An-Nabiyyil Mukhtar karya Syekh Mu'min as-Syablanji Ulama Sunni Abad ke-13 H pada Halaman 27. Di sana diriwayatkan ada seorang Yahudi di Kota Makkah yang menanyakan tentang peristiwa kelahiran Nabi Muhammad dari indikasi cahaya terang benderang yang ia lihat di malam itu.
Peristiwa Besar Ketika Nabi Lahir
Ketika bayi mulia lahir dari rahim ibunda Sayyidah Aminah, ada beberapa peristiwa besar terjadi di seluruh alam. Ibunda sahabat Abdul Rahman bin 'Auf berkata bahwa Nabi Muhammad dilahirkan tidak menangis seperti bayi lain pada umumnya.
Peristiwa yang terjadi saat Nabi lahir menunjukkan adanya irhashat (tanda-tanda awal yang menunjukkan kenabian). Diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabari, Al-Baihaqi, berikut peristiwa yang dimaksud:
1. Runtuhnya 14 balkon istana kekaisaran Romawi.
2. Padamnya api yang sekian lama disembah kaum Majusi (Persia).
3. Hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Saawah setelah airnya menyusut.
Setelah Baginda Nabi dilahirkan, kakek beliau 'Abdul Muththalib datang dengan sukacita dan membawa cucunya itu masuk ke Ka'bah; berdoa kepada Allah dan bersyukur kepadaNya. Kemudian memberinya nama 'Muhammad', nama yang tidak populer di kalangan bangsa Arab kala itu.
Kelahiran Nabi Muhammad pada Hari Senin, 12 Rabiul Awwal Tahun Gajah (570 Masehi) merupakan karunia Allah paling agung untuk semesta alam. Tak hanya penduduk bumi, penduduk langit pun bergembira menyambut kalahiran Rasulullah صلى الله عليه وسلم yang mulia.
Baca Juga: Kisah Kelahiran Rasulullah SAW dan 3 Peristiwa Dahsyat
Nabi Muhammad lahir pada malam yang tenang di bulan Rabi'ul Awal Tahun Gajah, seperti riwayat Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas. Dalam riwayat lain disebutkan Beliau lahir menjelang terbit Fajar atau saat masuknya waktu Subuh.
Tahun ini kita memperingati kelahiran Rasulullah (Maulid Nabi) yang jatuh pada Selasa (19 Oktober 2021) atau malam ini menurut kalender Hijriyah. Maulid Nabi ini menjadi agenda tahunan yang diperingati umat Islam dunia termasuk di Indonesia.
Lahir Diiringi Pancaran Cahaya
Detik-detik kelahiran Rasulullah diterangkan dalam banyak riwayat. Disebutkan bahwa Sayyidah Aminah Binti Wahab, ibunda Rasulullah berkata: "Ketika aku dalam proses melahirkan, aku tidak mendapatkan rasa sakit sedikit pun sampai aku melahirkannya."
Ketika ibunda Aminah melahirkan Rasulullah, keluarlah dari jalan lahirnya sebuah cahaya yang menerangi istana-istana Syam (sekarang wilayah Suriah, Palestina, Yordania, Lebanon). Keajaiban ini memberi isyarat bahwa kelak akan muncul seorang Rasul utusan Allah.
Ibnu Sa'ad meriwayatkan bahwa ibunda Rasulullah berkata: "Ketika aku melahirkannya, dari farajku keluar cahaya yang menerangi istana-istana negeri Syam". Imam Ahmad, ad-Darimi dan selain keduanya juga meriwayatkan versi yang hampir mirip dengan riwayat tersebut.
Tentang peristiwa menakjubkan ini, Rasulullah mengabarkannya dalam beberapa hadis. Salah satunya riwayat dari sahabat Abu Umamah Al-Bahili, Beliau bersabda: "Ibuku melihat seakan-akan keluar darinya cahaya yang menyinari istana-istana negeri Syam." (HR Ibnu Sa'ad, Hadits Sahih)
Dalam proses melahirkan bayi nan agung itu, Sayyidah Aminah dibantu Syifa' binti 'Amr. Ada pula kesaksian seseorang yang menyaksikan peristiwa kelahiran Rasulullah yaitu ibunda Utsman binti Abdash. Beliau berkata: "Aku menyaksikan ketika Aminah melahirkan Rasulullah, keluar cahaya yang menyinari seluruh rumah. Di saat itu aku sedang berada di rumahnya. Kemana pun kami melihat, yang terlihat adalah cahaya." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam At-Thabrani, juga Al-Haitami dalam Kitab Majma'.
Ada banyak referensi yang menguatkan bahwa kelahiran Nabi Muhammad disertai cahaya Nur yang sangat terang hingga dilihat oleh seorang Yahudi di Kota Makkah. Dalam Kitab Nurul Abshar fi Manaqib An-Nabiyyil Mukhtar karya Syekh Mu'min as-Syablanji Ulama Sunni Abad ke-13 H pada Halaman 27. Di sana diriwayatkan ada seorang Yahudi di Kota Makkah yang menanyakan tentang peristiwa kelahiran Nabi Muhammad dari indikasi cahaya terang benderang yang ia lihat di malam itu.
Peristiwa Besar Ketika Nabi Lahir
Ketika bayi mulia lahir dari rahim ibunda Sayyidah Aminah, ada beberapa peristiwa besar terjadi di seluruh alam. Ibunda sahabat Abdul Rahman bin 'Auf berkata bahwa Nabi Muhammad dilahirkan tidak menangis seperti bayi lain pada umumnya.
Peristiwa yang terjadi saat Nabi lahir menunjukkan adanya irhashat (tanda-tanda awal yang menunjukkan kenabian). Diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabari, Al-Baihaqi, berikut peristiwa yang dimaksud:
1. Runtuhnya 14 balkon istana kekaisaran Romawi.
2. Padamnya api yang sekian lama disembah kaum Majusi (Persia).
3. Hancurnya gereja-gereja di sekitar Danau Saawah setelah airnya menyusut.
Setelah Baginda Nabi dilahirkan, kakek beliau 'Abdul Muththalib datang dengan sukacita dan membawa cucunya itu masuk ke Ka'bah; berdoa kepada Allah dan bersyukur kepadaNya. Kemudian memberinya nama 'Muhammad', nama yang tidak populer di kalangan bangsa Arab kala itu.