Sambut Maulid Nabi, Inilah Detik-detik Kelahiran Rasulullah

Senin, 18 Oktober 2021 - 08:05 WIB
Setelah Baginda Nabi dilahirkan, kakek beliau 'Abdul Muththalib datang dengan sukacita dan membawa cucunya itu masuk ke Ka'bah; berdoa kepada Allah dan bersyukur kepadaNya. Kemudian memberinya nama 'Muhammad', nama yang tidak populer di kalangan bangsa Arab kala itu.

Adapun perempuan pertama yang menyusui Rasulullah setelah ibundanya adalah Tsuwaibah, budak wanita Abu Lahab yang saat itu juga tengah menyusui bayinya bernama Masruh, Hamzah bin 'Abdul Mutthalib, Abu Salamah bin 'Abdul Asad Al-Makhzumi.

Gambaran Fisik Rasulullah



Dikabarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan Bin Ali katanya: "Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya.

Maka dia berkata: "Adalah Rasulullah itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan. Wajahnya berseri-seri layaknya bulan purnama, tingginya cukup tidak terlalu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya"

Kemudian, janggutnya lebat, kedua matanya hitam, pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, dadanya bidang, dan kedua bahunya lebar, tulang belakangnya besar. Kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus. Perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula.

Lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan. Telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar darinya. Bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri). Melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang.

Apabila menoleh beliau menoleh dengan semua badannya. Pandangannya sering menghadap ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit. Beliau jarang memerhatikan sesuatu terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya. Selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

Adalah Rasulullah itu kelihatannya seperti orang yang senantiasa banyak berfikir, tidak pernah tidur panjang. Tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya. Selalu memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva.

Kata-katanya bagaikan mutiara yang indah, satu-satu kalimatnya tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan. Selalu bersikap lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri. Senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apapun atau terlalu memujinya. Tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga beliau membelanya. (Thabarani, Majma'uz-Zawa'id 8:275)



اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم


"Ya Allah, limpahkanlah sholawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan semoga keselamatan tercurah kepada segenap keluarga dan para sahabatnya."
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(rhs)
Halaman :
Hadits of The Day
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman, yakni:  Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya.  Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah.  Dan dia benci kembali kepada kekufuran, seperti dia benci bila dilempar ke neraka

(HR. Bukhari No. 15)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More