Adab yang Sering Dilupakan Setiap Kali Selesai Ibadah
Kamis, 11 November 2021 - 19:57 WIB
Adab seorang hamba setiap kali selesai menunaikan ibadah perlu diketahui agar amalan kita bernilai di sisi Allah. Banyak di antara kaum muslimin apabila setiap selesai ibadah, ia merasa amalannya diterima Allah.
Mestinya rasa Khauf dan Roja' tertaman di hati agar tidak termasuk orang-orang yang ujub dan berbangga diri. Khauf artinya perasaan takut kalau amalan tidak diterima. Sedangkan Roja' adalah perasaan penuh harap kepada Allah.
Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhu berkata: 'Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Barang siapa yang amalan hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia peroleh atau karena wanita yang ingin ia nikahi, hijrahnya itu menuju apa yang dia niatkan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Setiap amal memang tergantung pada niat kita, namun ada adab yang harus kita junjung tinggi setiap kali selesai ibadah. Dalam Kitab Taisirul Karimir Rahman Jilid 1 Hal 92, Syekh Abdurrahman as-Sa'dy berkata:
ينبغي للعبد كلما فرغ من عبادة أن يستغفر الله عن التقصير ويشكره على التوفيق لا كمن يرىٰ أنه قد أكمل العبادة ومنّ بها على ربه وجعلت له محلا ومنزلة رفيعة
"Sepantasnya bagi seorang hamba, setiap kali selesai melakukan sebuah ibadah untuk meminta ampunan kpd Allah atas kekurangan yang ada, dan bersyukur kepada-Nya atas taufiq-Nya."
Bukan seperti seseorang yang menganggap bahwa dia telah beribadah dengan sempurna, merasa memiliki hal yang dapat dibanggakan di hadapan Rabbnya, dan menjadikannya merasa layak mendapatkan tempat dan kedudukan yang tinggi.
فهذا حقيق بالمقت وردّ الفعل كما أن الأول حقيق بالقبول والتوفيق لأعمال أخر
"Orang yang seperti ini pantasnya mendapatkan kemurkaan dan tertolak amalnya. Sedangkan orang yang pertama tadi berhak untuk diterima dan diberikan taufiq untuk melakukan amal-amal yang lain."
Demikian pentingnya adab dalam menunaikan setiap ibadah. Semoga Allah memberi taufik-Nya dan menerima amal ibadah kita.
Mestinya rasa Khauf dan Roja' tertaman di hati agar tidak termasuk orang-orang yang ujub dan berbangga diri. Khauf artinya perasaan takut kalau amalan tidak diterima. Sedangkan Roja' adalah perasaan penuh harap kepada Allah.
Umar bin Khatthab radhiyallahu 'anhu berkata: 'Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Amalan-amalan itu hanyalah tergantung dengan niatnya. Dan setiap orang hanyalah mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Barang siapa yang amalan hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, hijrahnya itu karena Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia peroleh atau karena wanita yang ingin ia nikahi, hijrahnya itu menuju apa yang dia niatkan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)
Setiap amal memang tergantung pada niat kita, namun ada adab yang harus kita junjung tinggi setiap kali selesai ibadah. Dalam Kitab Taisirul Karimir Rahman Jilid 1 Hal 92, Syekh Abdurrahman as-Sa'dy berkata:
ينبغي للعبد كلما فرغ من عبادة أن يستغفر الله عن التقصير ويشكره على التوفيق لا كمن يرىٰ أنه قد أكمل العبادة ومنّ بها على ربه وجعلت له محلا ومنزلة رفيعة
"Sepantasnya bagi seorang hamba, setiap kali selesai melakukan sebuah ibadah untuk meminta ampunan kpd Allah atas kekurangan yang ada, dan bersyukur kepada-Nya atas taufiq-Nya."
Bukan seperti seseorang yang menganggap bahwa dia telah beribadah dengan sempurna, merasa memiliki hal yang dapat dibanggakan di hadapan Rabbnya, dan menjadikannya merasa layak mendapatkan tempat dan kedudukan yang tinggi.
فهذا حقيق بالمقت وردّ الفعل كما أن الأول حقيق بالقبول والتوفيق لأعمال أخر
"Orang yang seperti ini pantasnya mendapatkan kemurkaan dan tertolak amalnya. Sedangkan orang yang pertama tadi berhak untuk diterima dan diberikan taufiq untuk melakukan amal-amal yang lain."
Demikian pentingnya adab dalam menunaikan setiap ibadah. Semoga Allah memberi taufik-Nya dan menerima amal ibadah kita.
(rhs)