Surat Yunus Ayat 85-86: Doa Terhindar dari Kezaliman dan Fitnah
Rabu, 24 November 2021 - 17:20 WIB
Surat Yunus ayat 85 -86 berisi tentang umat Nabi Musa as agar dijauhkan dari kezaliman dan fitnah. Imam an-Nawawi dalam kitab Syarh Arba’in menjelaskan bahwa kezaliman terbagi kepada dua macam; pertama, kezaliman seorang hamba kepada dirinya dan termasuk di dalamnya adalah syirik. Kedua, kezaliman seorang hamba terhadap orang lain.
Salah satu doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah terdapat dalam Al-Quran surah Yunus ayat 85-86. Doa itu dilantunkan oleh pengikut Nabi Musa agar terhindar dari fitnah dan kezaliman Firaun yang dikenal sebagai raja diktator.
Allah SWT berfirman:
“Lalu mereka berkata, “Kepada Allah-lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang kafir.” (QS Yunus : 85-86).
Prof Dr Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah mengatakan doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah ini diucapkan oleh pengikut Nabi Musa usai mendengar nasihat beliau yang berisi perintah untuk bertawakal kepada Allah SWT. Beliau berkata, “Jika kamu benar-benar orang-orang muslim, maka tentu kamu bertawakal kepada Allah SWT dan selanjutnya tawakal itu akan berbuah ketenangan hati.”
Mendengar nasihat Nabi Musa, mereka lantas berdoa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah kepada Allah SWT sebagai bentuk tawakal dan keyakinan kepada-Nya.
Sedangkan Ibnu Katsir menyebutkan, doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah ini bermakna, “Ya Allah, jangan engkau menangkan dan kuasakan mereka (Firaun dan koleganya) atas kami (pengikut Nabi Musa), sebab itu akan membuat mereka mengira bahwa mereka berkuasa karena berada dalam kebenaran, sedangkan kami berada pada kebatilan, dan kami akan terfitnah karenanya.”
Sedangkan Imam Mujahid dalam tafsirnya juga mengatakan, doa ini bermakna, “Ya Allah, jangan engkau azab kami melalui tangan-tangan bela tentara Firaun dan tidak pula azab dari sisi Engkau. Sebab, dengan itu mereka akan berkata kepada kami. ‘Jikalau kalian benar, niscaya kalian tidak akan diazab dan tidak akan kami kuasai pula.’
Karena itu, selamatkan kami dengan rahmat dan kebaikan dari-Mu dari orang-orang yang kafir dan menutupi kebenaran. Sungguh, kami telah beriman dan tawakal kepada-Mu.”
Doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah yang dilakukan umat Nabi Musa ini juga dapat diamalkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain.
Salah satu doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah terdapat dalam Al-Quran surah Yunus ayat 85-86. Doa itu dilantunkan oleh pengikut Nabi Musa agar terhindar dari fitnah dan kezaliman Firaun yang dikenal sebagai raja diktator.
Allah SWT berfirman:
فَقَالُوْا عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَا ۚرَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ٨٥ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ٨٦
“Lalu mereka berkata, “Kepada Allah-lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang kafir.” (QS Yunus : 85-86).
Prof Dr Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah mengatakan doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah ini diucapkan oleh pengikut Nabi Musa usai mendengar nasihat beliau yang berisi perintah untuk bertawakal kepada Allah SWT. Beliau berkata, “Jika kamu benar-benar orang-orang muslim, maka tentu kamu bertawakal kepada Allah SWT dan selanjutnya tawakal itu akan berbuah ketenangan hati.”
Mendengar nasihat Nabi Musa, mereka lantas berdoa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah kepada Allah SWT sebagai bentuk tawakal dan keyakinan kepada-Nya.
Sedangkan Ibnu Katsir menyebutkan, doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah ini bermakna, “Ya Allah, jangan engkau menangkan dan kuasakan mereka (Firaun dan koleganya) atas kami (pengikut Nabi Musa), sebab itu akan membuat mereka mengira bahwa mereka berkuasa karena berada dalam kebenaran, sedangkan kami berada pada kebatilan, dan kami akan terfitnah karenanya.”
Sedangkan Imam Mujahid dalam tafsirnya juga mengatakan, doa ini bermakna, “Ya Allah, jangan engkau azab kami melalui tangan-tangan bela tentara Firaun dan tidak pula azab dari sisi Engkau. Sebab, dengan itu mereka akan berkata kepada kami. ‘Jikalau kalian benar, niscaya kalian tidak akan diazab dan tidak akan kami kuasai pula.’
Karena itu, selamatkan kami dengan rahmat dan kebaikan dari-Mu dari orang-orang yang kafir dan menutupi kebenaran. Sungguh, kami telah beriman dan tawakal kepada-Mu.”
Doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah yang dilakukan umat Nabi Musa ini juga dapat diamalkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain.
(mhy)