Kedurhakaan Bani Israil Membunuh Nabi Yesaya Dipotong dengan Gergaji

Rabu, 01 Desember 2021 - 14:22 WIB
Nabi Yesaya: lukisan Maerten van Heemskeck (Lifewayresearch.com)
Bani Israil dikenal sebagai kaum yang sadis. Mereka tak segan-segan membunuh para nabi yang mengajak mereka dalam jalan Allah. Nabi yang dibunuh antara lain adalah Nabi Yesaya .

Ibnu Ishaq sebagaimana dikutip Ibnu Katsir dalam "Qashash Al-Anbiya", menyebutkan setelah sangat lama ditinggal Nabi Sulaiman , Bani Israil kembali durhaka kepada Allah SWT. Maka Allah kemudian mengutus Nabi Yesaya bin Amos (Isaiah). Perutusan Nabi Yesaya terjadi pada masa setelah diutusnya Nabi Sulaiman, namun sebelum Nabi Yahya .



Kala itu Bani Israil dipimpin seorang raja yang saleh bernama Uzia ada yang menyebut Hizkia (Hezekiah). Itulah salah satu masa kedamaian bangsa Yahudi di Yerussalem.

Hanya saja, setelah Bani Israil ditinggal wafat oleh raja mereka, maka terjadi lagi penyimpangan-penyimpangan dan kesesatan.

Selanjutnya Allah Taala mewahyukan kepada Yesaya untuk mengajak mereka kembali. Dan Yesaya pun segera melaksanakan perintah tersebut dengan menasihati Bani Israil, mengingatkan mereka, dan mengajak mereka kembali kepada jalan Allah.

Ia juga memberi peringatan kepada mereka tentang azab dan siksa Allah yang pedih bagi siapa saja yang menentang dan mendustakannya.

Hanya saja, tidak lama setelah Yesaya menyampaikan hal itu kepada mereka, ternyata mereka mencari dan memburu Yesaya untuk membunuhnya. Maka Yesaya pun melarikan diri dari mereka. Kemudian ia melihat sebuah pohon besar di hadapannya yang tiba-tiba terbelah untuknya. Maka tanpa ragu-ragu Yesaya pun masuk di dalamnya.

Setan yang melihat kejadian itu segera mengambil ujung baju Yesaya dan mengeluarkannya dari pohon hingga terlihat dari sisi luar. Ketika Bani Israil melihat ujung baju Yesaya itu, maka mereka mengambil gergaji dan membelah pohon itu, dan terbelahlah Yesaya bersama pohon tersebut. Inna lillahi wa inna ilaihi raajiun.



Nabi yang Dibunuh Bani Israil

Bani Israil dikenal sebagi kaum yang sesat yang tak segan-segan membunuh para nabi. Sebagian ahli tafsir seperti Tafsir al-Baidhawi menyebutkan beberapa nama nabi yang dibunuh Bani Israil. "Mereka membunuh Isaia (Yesaya), Zakariya , Yahya dan nabi-nabi yang lainnya yang mereka tahu itu tidak dibenarkan," ujarnya.

Allah juga menyebutkan bahwa mereka telah berupaya untuk membunuh Nabi Isa as, namun tidak berhasil.

Allah berfirman,

وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ


Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. ( QS an-Nisa: 157 )

Tak hanya itu, mereka juga berupaya membunuh Nabi Muhammad SAW , namun gagal. Ketika beliau sedang tidur, ada Yahudi yang hendak menjatuhkan batu besar ke badan beliau, dilemparkan dari atas rumah.

Termasuk ketika beliau diundang wanita Yahudi Khoibar untuk makan daging kambing, ternyata sudah dibubuhi racun. Namun, beliau muntahkan dan tidak jadi menelannya, karena tulang kambing panggang itu menyampaikan kepada Nabi SAW bahwa dia telah dibubuhi racun.

Ibnul Qayim dalam buku berjudul "Hidayah al-Hayara" ketika menyebutkan generasi yang datang setelah Musa , mereka adalah pembunuh para nabi. Mereka membunuh Zakariya dan putranya, Nabi Yahya dan banyak nabi-nabi yang lainnya.

"Hingga dalam waktu sehari mereka membunuh 70 nabi, lalu mereka mengadakan pasar di sore hari, seolah-oleh mereka tidak berbuat kesalahan apapun," ujarnya.
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
cover top ayah
وَ ذَا النُّوۡنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنۡ لَّنۡ نَّـقۡدِرَ عَلَيۡهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنۡ لَّاۤ اِلٰهَ اِلَّاۤ اَنۡتَ سُبۡحٰنَكَ ‌ۖ اِنِّىۡ كُنۡتُ مِنَ الظّٰلِمِيۡنَ‌
Dan ingatlah kisah Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zhalim.

(QS. Al-Anbiya Ayat 87)
cover bottom ayah
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More