Nabi Yahya: Mendapat Wahyu saat Belia, Tak Terpengaruh Perempuan Rupawan

Jum'at, 10 Desember 2021 - 10:04 WIB
Permintaan Nabi Zakariya ini dilatarbelakangi karena kemandulan istrinya seperti yang diutarakan Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim yang ia kutip dari hadis riwayat Ibnu Abbas.

Buya Hamka dalam Tafsir al-Azhar juga turut memberikan pendapat bahwa ketika itu Nabi Zakariya juga sudah sangat tua, usianya diperkirakan sekitar 90 tahun lebih.

Sebagaimana fitrah manusia yang menginginkan keturunan, Nabi Zakariya pun ingin memiliki keturunan. Di samping itu juga agar nantinya ada dari keturunannya yang melanjutkan perjuangannya. Lantas ia pun berdoa kepada Allah agar dikaruniai seorang anak sebagaimana difirmankan Allah dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 89 .

Dalam lanjutan Surat Al-Anbiya’ ayat 90 , yang berisi salah satu fragmen kisah Nabi Yahya, Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya tersebut dengan menganugerahkan seorang anak saleh yang bernama Yahya.



Yohanes

Ibnu Katsir mengungkapkan bahwa Nabi Zakariya memang seorang yang khusyuk, hanya menggantungkan segala harapan kepada Allah, dan selalu bersegera dalam mengerjakan amal saleh hingga ia dipuji Allah sebagaimana yang tercantum dalam Surat Al-Anbiya ayat 90.

Kemudian dalam Surat Ali Imran ayat 39 , Allah juga menceritakan bahwa Ia mengutus malaikat untuk mengunjungi Nabi Zakariya yang sedang sholat di mihrab. Malaikat itu membawa kabar gembira bahwa Nabi Zakariya akan dikaruniai seorang anak bernama Yahya.

Nama Yahya, menurut Buya Hamka, berasal dari bahasa Ibrani “Yohanes” yang diarabkan. Nama tersebut belum pernah dipakai oleh seorang pun sebelum Nabi Yahya.

Tak lama kemudian, janji Allah pun menjadi kenyataan, istri Nabi Zakariya mengandung. Kemudian lahirlah seorang putra bernama Yahya.

Putra yang bernama Yahya ini Allah janjikan sebagai orang membenarkan kalimat-kalimat Allah, menjadi seorang pemimpin yang terpelihara, dan menjadi seorang nabi yang saleh seperti yang termaktub dalam Surat Ali Imran ayat 39 .

Diangkatnya Yahya menjadi seorang nabi dan rasul oleh Allah ini sekaligus menjadi jawaban bagi doa yang senantiasa dipanjatkan Nabi Zakariya. Nabi Yahya pun kelak melanjutkan risalah yang diemban ayahnya.

(mhy)
Halaman :
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Hadits of The Day
Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:  Allah 'azza wajalla telah berfirman: Setiap amal anak Adam adalah teruntuk baginya kecuali puasa. Puasa itu adalah bagi-Ku, dan Akulah yang akan memberinya pahala.  Dan puasa itu adalah perisai. Apabila kamu puasa, maka janganlah kamu merusak puasamu dengan rafats, dan jangan pula menghina orang. Apabila kamu dihina orang atau pun diserang, maka katakanlah, 'Sesungguhnya saya sedang berpuasa.'  Demi Allah, yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya. Sesungguhnya bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat kelak daripada wanginya kesturi. Dan bagi mereka yang berpuasa ada dua kebahagiaan. Ia merasa senang saat berbuka lantaran puasanya, dan senang pula saat berjumpa dengan Rabbnya juga karena puasanya.

(HR. Muslim No. 1944)
Artikel Terkait
Al-Qur'an, Bacalah!
Rekomendasi
Terpopuler
Artikel Terkini More