Kumpulan Hadis Seputar Bulan Ramadhan (3)
Kamis, 23 April 2020 - 10:00 WIB
Sebelum menjalani ibadah Ramadhan ada baiknya kita belajar kembali membaca kitab-kitab fiqih puasa dan Hadis Nabi seputar Ramadhan. Harapannya agar ibadah Ramadhan kita berkesan dan tidak sia-sia begitu saja.
Berikut kumpulan Hadis Nabi seputar bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat dan bisa menyemangati kita menghidupkan bulan suci Ramadhan. [Baca Juga: Kumpulan Hadis Seputar Bulan Ramadhan (1)]
13. Disunnahkan Menta'khirkan Sahur.
Dari 'Amru bin Maimun radhiallahu 'anhu, kata beliau:
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
"Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya". (HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)
Imam An Nawawi mengatakan: "sanadnya shahih." (Lihat Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 6/362), begitu pula dishahihkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar, bahkan menurutnya keshahihan hadits tentang bersegera buka puasa dan mengakhirkan sahur adalah mutawatir. (Lihat Imam Al ‘Aini, ‘Umdatul Qari, 17/9. Imam Ibnu Hajar, Fathul Bari, 4/199)
14. Rasulullah Bertadarus Al-Qur'an Bersama Malaikat Jibril.
Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
"Jibril menemuinya (Nabi) pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur'an bersamanya". (HR. Bukhari No. 3220)
15. Kedermawanan Rasulullah Melebihi Embusan Angin.
Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al-Qur'an bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan melebihi angin yang berhembus." (HR. Bukhari No. 3220)
16. Memberi Makanan Bagi Orang yang Berbuka Puasa.
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
"Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu". (HR. At Tirmidzi No. 807, katanya: hasan shahih. Ahmad No. 21676, An Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra No. 3332. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3952).
17. Memperbanyak Doa.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم
"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya. (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, katanya: hasan. Ibnu Hibban No. 7387, Imam Ibnul Mulqin mengatakan: “hadits ini sahih.” Lihat Badrul Munir, 5/152. Dishahihkan oleh Imam Al Baihaqi. Lihat Shahih Kunuz As sunnah An Nabawiyah, 1/85. Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkannya. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 2526)
18. Berdoa Ketika Berbuka Puasa.
Berdoa diwaktu berbuka puasa juga diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Berikut ini adalah doanya:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jika sedang berbuka puasa beliau membaca: "Dzahaba Azh Zhama'u wab talatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah." (HR. Abu Daud No. 2357, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7922, Ad Daruquthni, 2/185, katanya: “isnadnya hasan.” An-Nasa’i dalam As sunan Al Kubra No. 3329, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1536, katanya: "Shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim”. Al Bazzar No. 4395. Dihasankan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 4678)
Kemudian dalam Hadis lain disebutkan:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
"Dari Mu'adz bin Zuhrah, bahwa dia menyampaikan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam; jika berbuka puasa dia membaca "Allahumma laka shumtu, wa ala rizqika afthartu." (HR Imam Abu Daud, No. 2011, dari Muadz bin Zuhrah. HR Imam al Baihaqi, dalam kitab As Sunan Al Kubra, Juz. 4/ 239, dari Muadz bin Zuhrah. Imam Thabarani, dalam kitab Al Mujam al Awsath, No. 7762, dari Anas bin Malik. Lihat juga kitabnya yang lain Al Mujam Ash Shaghir, No. 912, dari Anas bin Malik. Imam Al-Baihaqi, dalam kitab Syu’abul Iman, No. 3747, dari Muadz bin Zuhrah Jadi, hadis di atas diriwayatkan oleh dua jalur, yakni Anas bin Malik dan Muadz bin Zuhrah. Namun, Imam Ibnul Qayyim mendhaifkannya. [Baca Juga: Kumpulan Hadis Seputar Bulan Ramadhan (2)]
(bersambung)
Berikut kumpulan Hadis Nabi seputar bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat dan bisa menyemangati kita menghidupkan bulan suci Ramadhan. [Baca Juga: Kumpulan Hadis Seputar Bulan Ramadhan (1)]
13. Disunnahkan Menta'khirkan Sahur.
Dari 'Amru bin Maimun radhiallahu 'anhu, kata beliau:
كان أصحاب محمد صلى الله عليه و سلم أعجل الناس إفطارا وأبطأهم سحورا
"Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling bersegera dalam berbuka puasa, dan paling akhir dalam sahurnya". (HR. Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubra No. 7916. Al Faryabi dalam Ash Shiyam No. 52. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9025)
Imam An Nawawi mengatakan: "sanadnya shahih." (Lihat Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 6/362), begitu pula dishahihkan oleh Imam Ibnu Abdil Bar, bahkan menurutnya keshahihan hadits tentang bersegera buka puasa dan mengakhirkan sahur adalah mutawatir. (Lihat Imam Al ‘Aini, ‘Umdatul Qari, 17/9. Imam Ibnu Hajar, Fathul Bari, 4/199)
14. Rasulullah Bertadarus Al-Qur'an Bersama Malaikat Jibril.
Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:
وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
"Jibril menemuinya (Nabi) pada tiap malam malam bulan Ramadhan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur'an bersamanya". (HR. Bukhari No. 3220)
15. Kedermawanan Rasulullah Melebihi Embusan Angin.
Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma menceritakan:
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ
"Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah manusia yang paling dermawan, dan kedermawanannya semakin menjadi-jadi saat Ramadhan apalagi ketika Jibril menemuinya. Dan, Jibril menemuinya setiap malam bulan Ramadhan dia bertadarus Al-Qur'an bersamanya. Maka, Rasulullah benar-benar sangat dermawan dengan kebaikan melebihi angin yang berhembus." (HR. Bukhari No. 3220)
16. Memberi Makanan Bagi Orang yang Berbuka Puasa.
Dari Zaid bin Khalid Al Juhani radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
"Barang siapa yang memberikan makanan untuk berbuka bagi orang berpuasa maka dia akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang itu". (HR. At Tirmidzi No. 807, katanya: hasan shahih. Ahmad No. 21676, An Nasa’i dalam As-Sunan Al-Kubra No. 3332. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman No. 3952).
17. Memperbanyak Doa.
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالْإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوم
"Ada tiga manusia yang doa mereka tidak akan ditolak: 1. Doa orang yang berpuasa sampai dia berbuka, 2. Pemimpin yang adil, 3. Doa orang teraniaya. (HR. At Tirmidzi No. 2526, 3598, katanya: hasan. Ibnu Hibban No. 7387, Imam Ibnul Mulqin mengatakan: “hadits ini sahih.” Lihat Badrul Munir, 5/152. Dishahihkan oleh Imam Al Baihaqi. Lihat Shahih Kunuz As sunnah An Nabawiyah, 1/85. Sementara Syaikh Al Albani mendhaifkannya. Lihat Shahih wa Dhaif Sunan At Tirmidzi No. 2526)
18. Berdoa Ketika Berbuka Puasa.
Berdoa diwaktu berbuka puasa juga diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Berikut ini adalah doanya:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
"Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, jika sedang berbuka puasa beliau membaca: "Dzahaba Azh Zhama'u wab talatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah." (HR. Abu Daud No. 2357, Al Baihaqi dalam As Sunan Al Kubra No. 7922, Ad Daruquthni, 2/185, katanya: “isnadnya hasan.” An-Nasa’i dalam As sunan Al Kubra No. 3329, Al Hakim dalam Al Mustadrak No. 1536, katanya: "Shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim”. Al Bazzar No. 4395. Dihasankan Syaikh Al Albani dalam Shahihul Jami’ No. 4678)
Kemudian dalam Hadis lain disebutkan:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ زُهْرَةَ أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ
"Dari Mu'adz bin Zuhrah, bahwa dia menyampaikan, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam; jika berbuka puasa dia membaca "Allahumma laka shumtu, wa ala rizqika afthartu." (HR Imam Abu Daud, No. 2011, dari Muadz bin Zuhrah. HR Imam al Baihaqi, dalam kitab As Sunan Al Kubra, Juz. 4/ 239, dari Muadz bin Zuhrah. Imam Thabarani, dalam kitab Al Mujam al Awsath, No. 7762, dari Anas bin Malik. Lihat juga kitabnya yang lain Al Mujam Ash Shaghir, No. 912, dari Anas bin Malik. Imam Al-Baihaqi, dalam kitab Syu’abul Iman, No. 3747, dari Muadz bin Zuhrah Jadi, hadis di atas diriwayatkan oleh dua jalur, yakni Anas bin Malik dan Muadz bin Zuhrah. Namun, Imam Ibnul Qayyim mendhaifkannya. [Baca Juga: Kumpulan Hadis Seputar Bulan Ramadhan (2)]
(bersambung)
(rhs)